Berita Pidie
Butuh Jerami untuk Pakan Ternak, Petani di Pidie Panen Padi Manual, Padahal Sudah Ada Mesin Pemotong
Namun, kini masalahnya jerami makin sedikit karena umumnya padi tak lagi dipanen secara manual seperti dulu, melainkan menggunakan mesin Combine Harve
Penulis: Idris Ismail | Editor: Mursal Ismail
Namun, kini masalahnya jerami makin sedikit karena umumnya padi tak lagi dipanen secara manual seperti dulu, melainkan menggunakan mesin Combine Harvester, yang caranya lebih praktis.
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Petani di Pidie, Aceh, dari dulu memang dikenal rajin mengumpul jerami untuk pakan ternak.
Namun, kini masalahnya jerami makin sedikit karena umumnya padi tak lagi dipanen secara manual seperti dulu, melainkan menggunakan mesin Combine Harvester, yang caranya lebih praktis.
Tetapi cara sekarang ini ternyata lebih sedikit menghasilkan jerami.
Oleh karena itu, demi kebutuhan pakan ternak, masih ada petani di Pidie yang rela bersusah payah memanen padi secara manual agar menghasilkan jerami yang lebih banyak, seperti dulu.
Hal ini seperti dilakukan petani di Gampong Dayah Tengoh, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Selasa (2/5/2023).
"Saat ini zaman serba canggih, termasuk dalam memanen padi sudah banyak yang menggunakan mesin Combine Harvester atau mesi pemotong padi.
Namun karena kebutuhan jerami yang lebih banyak untuk pakan ternak, maka para petani rela memanen padi secara manual," kata Tgk Ridwan (53), petani di Gampong Dayah Tengoh, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie kepada Serambinews.com, Selasa (2/5/2023).
Baca juga: 2 Jam Lebih Pertemuan 6 Ketua Umum Parpol Koalisi dengan Jokowi di Istana, Ini yang Dibahas
Adapun cara memanen padi secara manual seperti sebelum adanya mesin pemotong padi, yakni petani memotong padi dengan sabit.
Selanjutnya padi yang sudah dipotong, dikumpulkan di satu tempat untuk dirontokkan menggunakan mesin.
Selanjutnya, hasil panen berupa biji padi diangkut. Semua tahapan itu harus menggunakan buruh lepas yang tentu harus bayar yang totalnya biaya panen ini lebih mahal dan lama prosesnya dibanding menggunakan mesin pemotong.
Namun, ternyata hingga kini masih ada petani di Pidie kembali menggunakan cara lama demi memperoleh jerami lebih banyak. Pasalnya, jika menggunakan mesin pemotong tak banyak menghasilkan jerami karena mesin sudah mengunyah batang padi itu lebih halus dan terpencar-pencar di seluruh sawah.
"Jadi dengan memanen padi secara manual, maka perolehan jerami lebih banyak untuk kebutuhan pakan ternak," kata Ridwan.
Ridwan menyebutkan dengan cara manual seperti dulu lagi, biasanya untuk lahan 1/4 hektare bisa menghasilkan jerami yang cukup distok setahun untuk dua atau tiga sapi.
"Ya, seperti diketahui lah, umumnya ternak sapi atau kerbau di Pidie memang mengonsumsi jerami, di samping juga memakan rumput," ujarnya. (*)
Baca juga: Pengamen Ini Meresahkan, Pukul Bodi Mobil hingga Buat Penumpang Ketakutan, Kesal Tak Diberi Uang
Harga Beras Masih Mahal, Warga Serbu Gerakan Pangan Murah Digelar di Pidie |
![]() |
---|
Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, IPNU Pidie: Negara Harus Bertanggung Jawab |
![]() |
---|
IPNU Pidie: Tragedi Driver Ojol Jadi Titik Balik, Saatnya Negara Hadir Tegakkan Keadilan Bagi Rakyat |
![]() |
---|
Cegah Inflasi, Pemkab Gelar Operasi Pangan Murah di Peukan Baro, Rp 95.000/Paket |
![]() |
---|
Jaksa Periksa Puluhan Kepala Sekolah di Pidie |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.