Pintu Lift Terbuka Belum Sampai Lantai, Hotman Paris Tuding Kelalaian Manajemen Kualanamu
Pintu lift terbuka sebelum sampai pada salah satu lantai lantai bangunan hingga menewaskan korban, Hotman Paris tuding kelalaian manajemen Kualanamu.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Pintu lift bisa terbuka sebelum sampai tepat pada salah satu lantai lantai bangunan hingga menewaskan korban, Hotman Paris menuding ini sebagai kelalaian manajemen.
Hal itu dijelaskan pengacara senior yang kini jadi kuasa hukum keluarga besar Aisiah Hasibuan, korban meninggal di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara dikutip dari YouTube Metro TV, Rabu (3/5/2023).
Pihaknya mempertanyakan kenapa lift yang dinaiki korban bisa terbuka di waktu yang tepat sebelum mencapai salah satu lantai gedung.
"Kalau lift hanya dengan ditekan tombol bisa terbuka dan di depan pintu terbuka lift adalah ruangan terjun bebas, berarti harusnya lift itu tidak boleh terbuka dengan dipencet," jelas Hotman Paris.
"Karena orang di dalam lift sudah pasti mencet tombol dong, anak-anak pun akan pencet," tambahnya.
Kemudian kuasa hukum keluarga korban itu juga membantah kalau Aisiah membuka paksa lift yang dinaikinya.
"Dan tidak benar bahwa almarhum membuka paksa, dia kan cuma pencet yang normal, siapa pun akan pencet kalau memang dia mau keluar lift," jelas Hotman Paris.
"Tahu-tahu pintunya terbuka, dia menginjakan kakinya dikiranya itu (lantai).
Baca juga: Buruan! Pemutihan Pajak Kendaraan di Aceh Diperpanjang Sampai Akhir Juni 2023
Kitakan kalau begitu keluar dari lift langsung ada lantai kan, ternyata adalah ruang terjun bebas sampai ke dasar," tambahnya.
Pengacara kondang itu menyebut kalau kasus ini merupakan kelalaian dari manajemen dalam memberikan keamanan di bandara tersebut.
"Berarti harusnya memang pintu itu tidak boleh terbuka, kalau sampai terbuka hanya karena dipencet berarti itu ada kelalaian dari manajemen," ungkap Hotman Paris.
Pihak keluarga bakal menggugat enam instansi yakni PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura II Aviasi.
Kemudian PT Angkasa Pura Solusi, GMR Airports Limited, GMR Airports Consortium, dan Aeroports de Paris.
Baca juga: GEGER Mayat Wanita Ditemukan di Bandara Kualanamu, Bermula dari Bau Tak Sedap
Kronologi Korban Meninggal Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu
Sebelumnya beredar viral rekaman CCTV detik-detik wanita terjatuh dari lift Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Dilansir dari Tribunnews.com, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (24/4/2023), tapi jasad korban baru ditemukan terjepit di lift Bandara Kualanamu tiga hari kemudian atau pada Kamis (27/4/2023).
Selama tiga hari menghilang, pihak keluarga telah berusaha mencari keberadaan korban yang bernama Aisiah Sinta Dewi Hasibuan.
Kakak korban, Raja Hasibuan, mengatakan kedatangan Aisiah Sinta Dewi Hasibuan ke Bandara Kualanamu untuk mengantarkan keponakannya ke Malaysia.
"Waktu itu dia mengantarkan keponakan kami yang mau berangkat ke Malaysia."
"Mereka sampai di bandara itu sekitar pukul 19:30 WIB dan adik saya itu (Sintia Hasibuan) mengawani check-in keponakan kami, dan setelah itu adik saya itu kembali ke parkiran," paparnya, Minggu (30/4/2023), dikutip dari TribunMedan.com.
Baca juga: Selundupkan 4 Kilogram Sabu Melalui Bandara Kualanamu, Dua Warga Aceh Bakal Lebaran di Penjara
Saat hendak ke parkiran, Sinta Dewi Hasibuan ditelepon keponakan yang memintanya untuk kembali bertemu sebelum berangkat.
Sambil berkomunikasi lewat handphone, Sinta Dewi Hasibuan menaiki lift untuk menemui keponakannya lagi.
"Jadi pergilah dia (Sintia Hasibuan) sendiri ke sana, karena sebentar saja 'kan, karena mau menerima informasi dari keponakannya."
"Di lift itu pun mereka masih berkomunikasi," lanjutnya.
Namun saat berada di lift, Sinta Dewi Hasibuan merasa kesulitan membuka pintu lift dan mengabarkan ke keponakan jika ia terjebak di dalam lift.
Baca juga: Kabur dari Rumah, Gadis Kelas 2 SMP Malah Terjerat Prostitusi, Tergiur Diimingi Gaji Rp3 Juta/Minggu
"Kata adik saya (Sintia Hasibuan) ini ke keponakan kami, 'Bu Ci sepertinya terjebak di dalam lift'."
"'Di lift yang mana Bu Ci?' tanya keponakan saya ke adik saya, tapi sudah lost contact telepon mereka itu," imbuhnya.
Keponakan yang merasa curiga karena secara tiba-tiba telepon terputus, mencoba menghubungi keluarga yang menunggu di parkiran.
"Jadi keponakan saya ini nelepon mamanya yang di parkiran. 'Ma, Bu Ci kok gak sampe sampe, katanya dia (Sintia Hasibuan) terjebak di dalam lift'," jelasnya.
Baca juga: VIDEO ODGJ Obrak-abrik Tempat Ibadah di Sukabumi, Pelaku Bawa Golok, Warga Panik
Setelah mendapat kabar Sinta Dewi Hasibuan menghilang, keluarga mendatangi pos keamanan untuk melaporkan korban hilang dan sempat terjebak di dalam lift.
Petugas keamanan Bandara Kualanamu kemudian memeriksa lift tersebut dan mencari keberadaan korban.
Menurut Raja Hasibuan, petugas keamanan hanya melakukan pencarian di dalam lift tanpa mengecek rekaman CCTV dan lorong dasar lift.
"Disampaikan ke security bahwa adik saya itu terjebak di dalam lift, mereka pun langsung membantu mencari."
"Namun, mereka itu mencarinya dengan kasat mata saja dengan mengecek ke dalam lift."
"Padahal itu Bandara Internasional, kenapa mereka tidak ada mengecek CCTV," tandasnya.
Pihak keluarga yang tidak mendapat kabar keberadaan korban akhirnya pulang ke rumah dan mendapat kabar penemuan jasad korban tiga hari kemudian.
Keluarga Korban Bantah Pernyataan Manajemen Bandara Kualanamu
Korban terakhir kali berkomunikasi dengan keluarga mengabarkan sedang terjebak di dalam lift.
Raja Hasibuan mengaku kecewa dengan manajemen Bandara Kualanamu yang menyatakan korban meninggal karena kecelakaan dan kelalaian pribadi.
Menurutnya, manajemen Bandara Kualanamu harus bertanggung jawab atas insiden yang mengakibatkan satu orang meninggal.
Agar kasus ini dapat diusut tuntas, keluarga korban meminta tolong ke pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Hal ini dilakukan karena pihak Bandara Kualanamu dianggap lalai dan tidak serius memperhatikan fasilitasnya.
"Ada komentar bahwasanya adik saya (Sinta Hasibuan) itu membuka paksa lift, tapi kalau kita lihat secara seksama, secara logikanya tangan dia memegang handphone di kuping sambil telponan,"
"Dia (Sinta Hasibuan) pencet pencet tombol, terbuka. Kalau lift terbuka, pasti sudah pas dengan lift kan."
"Tapi bisa kita lihatkan bahwa lift itu terbuka di bawah. Jadi adik saya melangkah langsung jatuh terjun bebas," ujarnya, Minggu (30/4/2023).
Selain itu, pihak Bandara Kualanamu baru merilis rekaman CCTV detik-detik korban jatuh dari lift setelah jasadnya ditemukan membusuk.
Keamanan lift Bandara Kualanamu juga menjadi sorotan karena tidak ada penanda jika lift tersebut dua pintu.
"Kenapa lah tayangan itu muncul setelah adik saya (Sinta Hasibuan) ditemukan tewas, kenapa enggak dari awal."
"Dan kemudian yang menjadi tanda tanya besar, kalau lah lift dua pintu, harus lah ada pemberitahuan di dalam mau pun di luar, atau ada operator yang menjaganya," tegasnya.
Ia meminta kepada pihak Bandara Kualanamu untuk tidak menyalahkan korban yang sudah meninggal.
"Kami sudah difitnah namanya ini, kami korban, kami sedang bersedih," sambungnya.
Kronologi Jasad Sinta Hasibuan Ditemukan
Dilansir TribunMedan.com, pada Kamis (27/4/2023) sekitar pukul 11.00 WIB ada seorang petugas Bandara Kualanamu yang mencium bau busuk di dekat lift lantai satu.
Petugas tersebut kemudian meminta teknisi melakukan pengecekan dan pemeriksaan.
Jasad korban kemudian ditemukan dan informasi penemuan orang meninggal membuat para penumpang Bandara Kualanamu panik.
Kapolsek Bandara, Iptu Natanail Surbakti, menjelaskan setelah penemuan jasad korban sejumlah cara dilakukan untuk mengevakuasinya.
Proses evakuasi berjalan cukup lama karena jasad korban berada di bawah lift.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, korban datang ke Bandara Kualanamu untuk mengantarkan anggota keluarganya ke Malaysia.
Saat masuk ke dalam lift dua pintu korban sempat panik karena pintu lift tidak terbuka meski sudah dipencet berulang kali.
Korban sempat menghubungi keluarganya dan mengabarkan sedang terjebak di dalam lift.
Selang beberapa menit kemudian lift terbuka, namun korban jatuh ke dasar lift saat akan keluar.
Jasadnya baru ditemukan tiga hari setelah korban terjatuh.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.