Banjir Kembali Rendam Subulussalam
Banjir di Subulussalam kian Meluas, Landa Penanggalan hingga Kawasan Pesantren Addarajat
Banjir tersebut merendam perumahan guru Pesantren Addarajat, Desa Dasan Raja, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.
Penulis: Khalidin | Editor: Nur Nihayati
Banjir tersebut merendam perumahan guru Pesantren Addarajat, Desa Dasan Raja, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Bencana banjir yang terjadi di Kota Subulussalam, Sabtu (6/5/2023) malam juga melanda Kecamatan Penanggalan, tepatnya di Wilayah Lae Kombih, Desa Dasan Raja.
Informasi tersebut disampaikan Camat Penanggalan, Buyung Berutu saat dikonfirmasi Serambinewa.com terkait banjir di wilayah kerjanya.
Menurut Camat Penanggalan Buyung Berutu banjir yang melanda wilayahnya itu mulai terjadi pukul 20.00 WIB.
Saat dikonfirmasi Buyung menyampaikan banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Lae Kombih naik hingga satu meter lebih ke atas tebing.
Banjir tersebut merendam perumahan guru Pesantren Addarajat, Desa Dasan Raja, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.
Para guru yang rumahnya direndam banjir kini harus pindah atau mengungsi ke masjid.
"Naik satu meter, perumahan guru pesantren addarajat sudah terendam. Guru-gurunya sekarang sudah mengungsi ke masjid," kata Buyung
Sebelumnya diberitakan bencana banjir kembali melanda Kota Subulussalam setelah hujan deras mengguyur daerah itu, Sabtu (6/5/2023).
Bahkan banjir besar tersebut merendam badan nasional di kawasan Tambar Lihe, Desa Danau Teras, Kecamatan Simpang Kiri hingga menyebabkan arus lalulintas di sana macet total.
Pantauan Serambinews.com air mulai terlihat naik pada sore sekitar pukul 18.00 WIB namun kondisinya masih belum parah.
Kondisi banjir makin parah tengah malam hingga merendam badan jalan dengan arus kencang.
Akibat banjir ini lalu lintas Aceh wilayah pantai barat selatan-Medan via Kota Subulussalam maupun sebaliknya kini macet.
Banjir yang merendam badan jalan nasional terjadi di dua titik meluap akibat hujan yang melanda sejam petang.
Sejumlah kendaraan berbagai jenis dilaporkan mulai terjebak banjir yang merendam Jalan nasional kawasan Tambar Lihe, Desa Danau tras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam hingga saat ini.
Banjir yang merendam badan jalan nasional penghubung Aceh-Medan, Sumatera Utara via Kota Subulussalam akibat hujan deras yang mengguyur Kota Subulussalam
Genangan banjir dilaporkan masih meninggi pukul 22.00 dan sampai berita ini dikirim ke redaksi.
Tingginya genangan banjir pada badan jalan membuat pengendara terjebak dan memilih menunggu di lokasi.
Di lokasi mulai terjadi antrian kendaraan berbagai jenis dari arah Medan maupun sebaliknya karena tidak berani melintas.
Banjir ini sendiri terjadi akibat meluapnya sungai dan kali di sana. Selanjutnya, dalam hitungan menit banjir terus meninggi dan menenggelamkan ratusan meter badan jalan daerah itu.
Genangan banjir mencapai ratusan meter yang kedalamannya lebih parah dan arusnya cukup deras.
Banjir tersebut sulit dilintasi karena jika salah-salah mobil dapat hanyut atau terperosok ke parit.
"Banjirnya besar, tidak bisa lewat kendaraan," kata Salam salah seorang pengendara yang mengaku terjebak di lokasi banjir kepada wartawan (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.