Info Singkil 

Launching Aplikasi Cermin, Pj Bupati: Pendidikan Aceh Singkil Harus Bersaing dengan Finlandia

Aplikasi cermin akan menjadi alat ukur keberhasilan dan kekurangan pendidikan di Kabupaten Aceh Singkil, secara digital. Kemudian dapat menyajikan dat

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
Penjabat Bupati Aceh Singkil, Marthunis bersama pejabat lain saat launching aplikasi pendidikan yang diberi nama Cermin, Minggu (7/5/2023) 

Aplikasi cermin akan menjadi alat ukur keberhasilan dan kekurangan pendidikan di Kabupaten Aceh Singkil, secara digital. Kemudian dapat menyajikan data sehingga Pemerintah tepat melakukan intervensi.

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Penjabat atau Pj Bupati Aceh Singkil, Marthunis, launching aplikasi pendidikan yang diberi nama Cermin, di sela-sela Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6 Festival Panen Hasil Belajar, di Gedung Seni dan Budaya di Pulo Sarok, Singkil, Minggu (7/5/223).

Aplikasi cermin akan menjadi alat ukur keberhasilan dan kekurangan pendidikan di Kabupaten Aceh Singkil, secara digital. Kemudian dapat menyajikan data sehingga Pemerintah tepat melakukan intervensi.

"Dari aplikasi Cermin akan bisa dilihat kelemahan kita di mana? Untuk itu jangan hanya bisa diakses oleh Dinas Pendidikan, tapi MPD juga harus bisa akses agar ada penilaian objektif," kata Marthunis. 

Pada masa kini, sebut Marthunis, pendidikan anak-anak Aceh Singkil bukan lagi bersaing dengan kabupaten/kota tetangga. Akan tetapi harus bisa bersaing dengan Finlandia. 

Finlandia diketahui merupakan negara terbaik dalam sistem pendidikan, sehingga negara tersebut menjadi rujukan untuk dunia pendidikan.  

Menuju ke sana, kata Marthunis, Aceh Singkil harus melakukan transformasi pendidikan dengan menjadikan indeks literasi, numerasi dan karakter jadi ukuran. 

Baca juga: Pemilik Dampingi Istri Bersalin di RSUCM Aceh Utara, 1 Rumah di Nisam Antara Terbakar Saat Dini Hari

"Aceh Singkil kalau ingin maju, maka literasi, numerasi dan karakter harus ditingkatkan," ujar Marthunis. 

Ia lantas menyinggung soal pendidikan karakter. Di sekolah anak-anak Aceh Singkil, harus memiliki karakter malu menyontek. 

 "Kalau anak-anak memiliki karakter malu menyontek, maka ketika menjadi pejabat akan memiliki karakter malu korupsi," tukasnya.

Sebelumnya Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil, Junaidi mengatakan peluncuran aplikasi Cermin berangkat dari persolan belum jelasnya alat ukur pendidikan. 

Melalui aplikasi tersebut maka alat ukur pendidikan menjadi jelas dan seragam. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved