Tinggi Angka Perceraian di Sabang Sepanjang 2022, Dominan Pertengkaran, Begini Data Mahkamah Syariah

Laporan Aulia Prasetya | Sabang

SERAMBINEWS.COM, SABANG - Mahkamah Syariah (MS) Kota Sabang mencatat, kasus perceraian di Kota Sabang sepanjang tahun 2021, sebanyak 65 kasus, dengan rincian cerai talak 13 kasus dan cerai gugat 52 kasus.

Sementara pada tahun 2022, jumlahnya meningkat menjadi 76 kasus, yakni cerai talak 24 kasus dan cerai gugat 52 kasus.

Ketua Mahkamah Syariah Kota Sabang, Yusnardi, SHI, MH melalui Hakim Mahkamah Syariah Sabang, Shoim, SHI mengatakan, angka tersebut didominasi oleh pengajuan cerai dari usia 30 sampai 40 tahun, dengan usia pernikahan rata-rata 1-5 tahun.

“Di Kota Sabang ini kalau kita lihat dari 2021 ke 2022 itu, alami peningkatan untuk angka perceraian,” katanya.

“Sementara kalau periode dari Januari-April 2022, cerai talak (CT) sebanyak 6 kasus, cerai gugat (CG) sebanyak 20 kasus. Pada Januari-April 2023, CT 10 serta kasus CG 17 kasus,” ujar Shoim, Senin (8/5/2023).

Kasus perceraian yang terjadi di Kota Sabang, beber dia, disebabkan oleh berbagai macam faktor.

Di antaranya karena perselisihan dan pertengkaran terus-menerus, KDRT serta himpitan ekonomi.

Sisanya akibat meninggalkan salah satu pihak. 

“Sebagian besar penyebabnya karena perselisihan secara terus-menerus," tutur dia.

"Di lain itu ada juga penyebab seperti kekerasan, ditinggal para pihak, misalnya suaminya berangkat dan tidak pulang lagi, juga ada karena faktor ekonomi, tapi tidak mempengaruhi, dominannya perselisihan itu,” jelasnya.

Shoim mengimbau kepada pasangan khususnya yang ada di Kota Sabang untuk dapat menghindari terjadinya perceraian dengan mendiskusikan atau meluruskan bilamana terjadi perselisihan serta tidak gegabah dalam mengambil keputusan.(*)