Info Singkil

Motif Epen Buaya, Tenun Khas Aceh Singkil yang Digandrungi, Dikembangkan Dekranasda, Ini Filosofinya

Motif yang dikembangkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah atau Dekranasda Aceh Singkil, ini memiliki filosofi mendalam.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Lena J Panggabean, penenun asal Aceh Singkil 

Motif yang dikembangkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah atau Dekranasda Aceh Singkil, ini memiliki filosofi mendalam.

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kabupaten Aceh Singkil, ternyata memiliki penenun andal. 

Hasil tenunya memikat, ini dibuktikan dengan juara even HUT Dharma Wanita Persatuan Aceh.

Salah satu hasil tenun yang paling fenomenal adalah motif epen (gigi) buaya

Motif yang dikembangkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah atau Dekranasda Aceh Singkil, ini memiliki filosofi mendalam.

Tentu berhubungan dengan kerifan lokal sebagai warisan budaya agung leluhur.

Ada juga yang kaitkan dengan kepercayaan, bahwa penduduk yang mendiami tanah kelahiran Mufti Agung Kesultanan Aceh, Syekh Abdurrauf, salah satunya memiliki marga yang bertalian dengan buaya. 

Baca juga: Marthunis Lantik Ketua dan Anggota MPD Aceh Singkil, Ini Susunan Pengurusnya

Memang faktanya buaya merupakan salah satu hewan melata yang mendiami sungai di Aceh Singkil. Buaya begitu mudah dijumpai ketika menelusuri sungai di dekat muara Singkil.

Penenun motif epen buaya salah satunya adalah Lena J Panggabean. Ia merupakan penenun binaan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh Singkil, Emma Malini Azmi. 

Motif tenun khas Aceh Singkil, bukan hanya epen buaya. Ada motif lain seperti mata lola, paku bakalut, mekhante, dan motif pucuk rebung. 

Lena juga mahir membuat tenun kreasi serta motif lain sesui permintaan pasar. Namun epen buaya merupakan tenun yang sedang hits. 

Tenun motif epen buaya memilili tingkat keruminat tinggi dan menggunakan benang kualitas terbaik. Hal itu sebanding dengan harganya yang dibanderol Rp 2 juta.

Lena menceritakan untuk membuat selembar kain tenun habiskan waktu tujuh hari. 

Sedangkan untuk satu set terdiri atas tiga lembar, dua kain dan satu selendang butuh waktu tiga minggu. "1 set terdiri atas  3 lembar, 2 kain, 1 selendang lebih kurang 3 minggu gitu," ujar Lena.

Pencinta tenun, ayo koleksi tenun epen buaya khas Singkil! Jangan mendadak, pesan jauh-jauh hari, maklum tenun epen buaya sedang digandrungi. (*)

Baca juga: Tenangnya Sang Suami Tangkap Istri Berzina sama Pria Lain, Si Wanita Berprofesi Guru

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved