Jurnalisme Warga
Rektor Wildan Menggebrak Jantho
Langkah cerdas yang diprogramkan dengan perencanaan yang mumpuni, sebagaimana pengalaman beliau menjabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh
Prof. Dr. APRIDAR, S.E., M.Si., Guru Besar Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan USK dan Ketua Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia DPD Aceh, melaporkan dari Banda Aceh
Dr Wildan MPd belum sampai satu semester memimpin Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh. Ia dilantik jadi rektor di Jakarta pada Rabu (21/12/2022). Dia juga Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Syiah Kuala (FKIP USK). Beliau berhasil menyelesaikan pendidikan S-1-nya di Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP USK tahun 1986, kemudian tahun 1992 menyelesaikan S-2-nya di Program Pascasarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendiikan (IKIP) Bandung. Pendidikan doktoral beliau rampungkan tahun 2009 di University Kebangsaan Malaysia.
Setelah dilantik sebagai Rektor ISBI Aceh, Dr Wildan melakukan gerak cepat untuk memantapkan konsolidasi internal serta koordinasi dengan pihak terkait, baik lembaga pendidikan, muspida, ulama, dan tokoh masyarakat, maupun berbagai organisasi kemasyarakatan.
Masukan yang diberikan segenap elemen masyarakat tersebut, setelah dipilah kemudian disusun berdasarkan bidang prioritas tuntuk diimplementasikan bertahap. Berbagai masukan yang diberikan, baik oleh para pejabat maupun masyarakat biasa, semuanya ditampung untuk dianalisis oleh tim yang dibentuk untuk itu.
Langkah cerdas yang diprogramkan dengan perencanaan yang mumpuni, sebagaimana pengalaman beliau menjabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh serta Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, secara bertahap mulai terlihat hasilnya. Sivitas akademia ISBI Aceh mulai memiliki kepercayaan diri sebagai komunitas intelektual seni untuk membangun peradaban yang lebih baik lagi ke depannya sebagaimana pernah ditorehkan kejayaannya semasa Kesultanan Malikussaleh.
Semua bidang ilmu seni yang berada di ISBI diarahkan untuk berinteraksi dengan berbagai kabupaten/kota dengan berbagai program kegiatan sehingga kampus seni tersebut semakin bersinar namanya dalam masyarakat. Meski merasa lelah dengan berbagai program keumatan yang dijalankan, tetapi semua bidang terlihat ceria dalam menjalankan program yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Aceh ke depan.
Belum genap setengah tahun beliau memimpin lembaga tinggi seni budaya ini, tetapi berbagai prestasi telah terpampang nyata. Di antaranya jumlah mahasiswa sudah meningkat lebih dari 100 persen dari tahun sebelumnya. Prestasi luar biasa tersebut merupakan gebrakan nyata dari akademisi yang sedang menunggu surat keputusan sebagai Guru Besar Seni dan Bahasa Indonesia USK dari Kemdikbudristek RI ini.
Pemberitaan di berbagai media—khususnya Harian Serambi Indonesia yang menjadi rujukan utama sumber berita masyarakat Aceh—semakin rutin mengulas sepak terjang kampus negeri yang berumur sembilan tahun pada 6 Oktober 2023 ini. Gedung kampus yang dibangun dengan megah dan terintegrasi antara ruang belajar, laboratorium praktik manual dan digital, panggung pertunjukan, perpustakaan, hingga gedung rektorat insyaallah sudah dapat ditempati saat peringatan hari lahir ISBI yang kedelapan tahun.
Kehadiran kampus yang menjadi harapan baru dari masyarakat agar Kota Jantho dapat tumbuh dan berkembang serta dapat mempercepat perputaran roda perekonomian dalam rangka menyejahterakan masyarakat sepertinya semakin terbukti. Dari harapan yang disandarkan masyarakat tersebut, cukup beralasan di mana melalui pendidikan seni tentu akan mampu melahirkan manusia cerdas yang dapat membanggun daerah ke arah yang lebih baik lagi.
Dengan visi yang diusung, yaitu mewujudkan lembaga pendidikan tinggi seni dan budaya yang menghasilkan insan akademis, kreatif, mandiri, berkepribadian dan berbudaya, semoga ke depan Kota Jantho akan menjadi mesin produksi dengan luaran para seniman yang dapat mengharumkan nama daerah. Dari visi yang begitu elok disusun secara sistematis itu tentu akan memberikan secercah harapan terhadap kebangkitan daerah untuk pembangunan sumber daya manusianya.
Secara regulasi, kampus ISBI menyelenggarakan pendidikan yang bermutu di bidang seni dan budaya sehingga karya indah yang ditinggalkan para pendahulu mampu digali dan dilestarikan dalam kehidupan keseharian. Kebajikan yang telah membudaya tersebut, sangat penting untuk terus digelorakan agar kehidupan yang indah dapat disyukuri serta dinikmati dengan baik dan bersahaja.
ISBI juga berupaya keras untuk terus membangun kehidupan akademik yang kondusif dan mandiri melalui sistem pendidikan yang bermutu, transparan, demokratis, dan berjiwa wirausaha. Langkah cerdas tersebut tentu akan dapat mengembangkan pendidikan yang dengan sendirinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara bertahap dengan mengharap keberkahan dari Sang Pencipta.
Dengan mewujudkan sivitas akademia yang berkarakter, berdaya saing, serta berkompetensi dalam penguasaan ilmu, pengetahuan, keterampilan seni dan budaya, tentu akan melahirkan penerus bangsa yang tidak cengeng serta tangguh dalam membangun peradaban bangsa yang lebih baik lagi ke depan.
Catatan sejarah Aceh yang begitu luar biasa sangat penting untuk direkonstruksi kembali agar prestasi yang pernah diukir bangsa dapat diraih kembali dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan di Aceh khususnya. Praktik adu domba yang sering diterapkan penjajah di Aceh sangat penting dikaji agar masyarakat tidak terjebak dalam kesalahan yang sama. Kehancuran yang pernah terjadi jadikan sebagai pembelajaran untuk menata kembali pembangunan peradaban ke depan yang lebih baik.
Strategisnya ilmu yang dipelajari ISBI Aceh harus dijadikan model yang akan membentengi budaya Islam yang begitu indah untuk diterapkan dalam kehidupan masyarakat Aceh. Sehingga, tidaklah berlebihan apabila ISBI Aceh sebagai garda terdepan dalam mengawal budaya Islam untuk pembangunan peradaban yang lebih baik ke depan. Aceh harus menjadi barometer terhadap pembangunan peradaban bangsa yang lebih maju. Jangan sampai sejarah kelam akibat perpecahan terulang kembali di Tanah Rencong ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.