Kupi Beungoh

Pemilu Turkiye 14 Mei, Antara Kebangkitan "New Ottoman" atau Bangkitnya "New Attaturk"

Pemilu Turkiye yang akan berlangsung 14 Mei mendatang dapat dikatakan sebagai pertarungan antara New Ottoman versus New Attaturk.

Editor: Agus Ramadhan
Tangkap Layar Youtube SERAMBINEWS
Dr Teuku Zulkhairi 

Oleh: Dr Teuku Zulkhairi
(Pembaca berita-berita Turkiye dan Dunia Islam)

SERAMBINEWS.COM - Pemilu Turkiye yang akan berlangsung 14 Mei mendatang dapat dikatakan sebagai pertarungan antara New Ottoman versus New Attaturk.

Kedua kandidat yang bersaing, satunya adalah jelas sosok yang sedang berupaya membangkitkan kembali kejayaan Turkiye seperti era Ottoman yang disegani dunia dan satunya lagi adalah sosok yang mendewakan Mustafa Kamal Attaturk dengan pandangan-pandangan Sekulerisme Radikalnya.

Paham Attaturk kita katakan Sekulerisme Radikal karena sejarah mencatat mereka bukan sekedar memisahkan agama dari kehidupan publik, tapi juga secara totalitas memusuhi simbol-simbol Islam hingga pada tataran mengubah suara adzan ke bahasa latin.

Jadi Sekulerisme Attaturk bukan sekedar mengincar muslimah-muslimah yang menutup auratnya dengan jelbab. Tapi lebih radikal lagi.

Dan sosok Kemal Kilicdaroglu yang menjadi pesaing serius Erdogan dalam Pilpres ini adalah ketua dari Partai CHP yang didirikan Attaturk.

Recep Tayyip Erdogan
Recep Tayyip Erdogan (AFP)

Sementara itu, rekam jejak Erdogan selama kepemimpinannya sebagai Perdana Menteri dan juga Presiden jelas menunjukkan dia sedang berupaya mengembalikan New Ottoman.

Upaya Erdogan ini bukan sekedar pada tataran simbol seperti memahamkan kembali bangsanya terhadap sejarah Ottoman sebagai kekaisaran Islam dg para Sultan-Sultannya yang agung, tapi juga Erdogan berupaya membawa Turkiye menjadi negara kuat yang mandiri dan disegani.

Di bawah Erdogan, ketergantungan Turkiye kepada pasokan senjata dari Barat semakin hari semakin hilang.

Saat Turkiye menghilangkan ketergantungan inilah mereka bisa menjadi mandiri. Bahkan saat ini Turkiye telah mampu menjadi pengekspor drone-drone canggih yang mengkhawatirkan Barat.

Karena bagi Erdogan, tidak mungkin Turkiye akan kuat jika persenjataannya bergantung pada Barat. Begitu juga dalam aspek lainnya.

Erdogan juga memberikan kebebasan yang tinggi bagi umat Islam untuk menunjukkan identitasnya di depan publik.

Semua aturan yang mengekang umat Islam warisan Attaturk dicabut selama Erdogan berkuasa.

Itu sebab, dukungan bagi Erdogan dari bangsa cukup kuat hingga sejauh ini. Erdogan dan partainya telah memimpin Turkiye lebih dari dua dekade.

Maka kiprah Erdogan ini tentu sangat mengkhawatirkan para pengikut Attaturk. Sadar bahwa Sekulerisme di Turkiye jg masih sangat kuat, berbagai upaya dilakukan untuk menghentikan langkah Erdogan.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved