Jokowi: Keliru Pilih Capres dalam 13 Tahun ke Depan, Hilang Kesempatan Jadi Negara Maju

Presiden Jokowi menyebut, bila keliru memilih capres dalam 13 tahun ke depan, maka hilanglah kesempatan Indonesia jadi negara maju.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
BPMI Setpres
Presiden Jokowi menyebut, bila keliru memilih capres dalam 13 tahun ke depan, maka hilanglah kesempatan Indonesia jadi negara maju. 

"Dia harus ada semua. Karena kita berhadapan dengan negara-negara lain, karena kita bersaing dengan negara-negara lain, berkompetisi dengan negara-negara lain," kata Jokowi.

Presiden ke Depan Harus Mampu Industrikan Bahan Mentah

Presiden Jokowi menyebutkan, bukan hanya tambang dan mineral, produk sumber daya alam di laut, komoditas pertanian dan perkebunan sangat melimpah di Indonesia.

Tetapi bertahun-tahun selalu hasil sumber daya ini diekspor dalam bentuk bahan mentah ke luar negeri.

"Ini kekeliruan yang tidak boleh kita ulang lagi," ucap Jokowi.

"Pemimpin yang akan datang harus berani mengindustrikan bahan-bahan mentah itu, sehingga hilirisasi harus dilakukan apapun risikonya," sambung kader PDIP itu.

Kemudian Jokowi juga menyampaikan sudah ada beberapa nama yang masuk kepadanya sebagai dukungan Musra yang nanti bakal dipilih satu saja sebagai Capres 2024.

"Saya sudah mendengar tapi saya ingin resmi, belum saya buka," ungkap Jokowi.

"Jadi, saya terus terang, ini harus kita berikan waktu kepada partai atau gabungan partai untuk menyelesaikan urusan capres dan cawapresnya seperti apa," pungkasnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved