Kisah Wanita Hamil Duluan, Pernikahan dengan sang Pacar Tak Direstui Mertua, Sang Ayah Murka

Namun pernikahan wanita tersebut dengan pacarnya tidak berjalan mulus, karena banyak rintangan dari keluarga san pacar.

Editor: Faisal Zamzami
The Huffington Post, robertoforzoni.com
ilustrasi hamil 

SERAMBINEWS.COM - Seorang wanita harus menanggung malu karena hamil duluan sebelum menikah.

Wanita malang tersebut dihamili oleh pacarnya sendiri setelah lama pacaran dan tinggal bersama.

Namun pernikahan wanita tersebut dengan pacarnya tidak berjalan mulus, karena banyak rintangan dari keluarga sang pacar

Begitu miris nasib wanita hamil duluan tapi tak direstui mertua.

Pernikahan wanita itu gagal hingga sang ayah murka.

Peristiwa ini terjadi di Vietnam.

Sedangkan wanita yang hamil duluan itu bernama Lien.


Hampir 3 tahun pacaran, Lien dan sang kekasih memutuskan tinggal bersama.

Mereka juga sudah merencanakan pernikahan lantaran sudah memiliki pekerjaan dan kondisi finansial yang stabil.

Setelah 5 bulan tinggal bersama, Lien akhirnya hamil.

Sang pacar yang sudah berjanji pun membawa Lien ke rumah untuk bertemu orangtuanya dan membahas soal pernikahan.

Bukan keramahan, Lien justru mendapat tuduhan mengejutkan dari ibunda sang kekasih.

"Kamu sengaja hamil agar dinikahi anak saya?" tanya ibunda pacar Lien, dikutip dari Eva.vn via TribunTrends.

Mendengar pertanyaan si ibu, Lien dan pacarnya pun terkejut.

"Mengapa ibu mengatakan itu? Saya dan Lien sudah berpacaran beberapa tahun, cepat atau lambat kami akan menikah. Saya juga sudah berbicara dengan ibu sebelumnya," kata pacar Lien.

Dengan wajah dingin, sang ibu memberikan jawaban ketusnya.

"Jika kamu ingin menikah, menikahlah," jawa si ibu dengan ketus.

Melihat reaksi ibu pacarnya, Lien merasa kecewa.

Sang pacar pun berusaha membesarkan hati Lien.

"Jangan berpikir jelek. Ibuku memang seperti itu dari dulu. Dia menjawab seperti itu, tapi tidak ada masalah," ujar pacar Lien menyemangati.

Rencana petunangan dan pernikahan Lien dan pacarnya pun sudah disepakati.

Dikarenakan jarak rumah orangtua Lien yang cukup jauh, mereka tidak keberatan jika rencana pernikahan ini dibahas melalui telepon.

Lien merupakan putri bungsu dalam keluarga, orangtuanya ingin memberikan terbaik di hari pernikahan.

Mereka akan memesan 100 hampers pernikahan untuk mengundang para kerabat.

Kakek dan nenek Lien yang memiliki sebidang tanah di belakang rumah juga berencana menjual beberapa pohon emasnya.

Hari pernikahan Lien dan sang calon suami telah tiba.


Mereka rencanakan akan menggelar pernikahan jam 9 pagi di rumah Lien.

Sayang, orangtua pacar Lien belum juga datang.

Pukul 1 siang, calon mertua Lien tiba-tiba datang.

Tak membawa seserahan mereka, calon mertua Lien hanya membawa nampan berisi sirih dan pinang, hingga obat-obatan di sebuah kotak.

Lien pun kebingungan dengan sikap calon mertuanya.

Dengan berat hati, pacar Lien menyampaikan kabar buruk.

"Ibu berubah pikiran. Aku tidak punya pilihan lain selain menurutinya," kata pacar Lien.

Saat itu juga, Lien merasa frustasi hingga menyendiri.

Ayah Lien yang berdiri di sampingnya pun menanyakan mengapa keluarga calon besannya datang terlambat.

Sayang, ayah Lien justru mendapatkan jawaban yang menyakitkan.

"Cepat atau lambat, kedatanganku tidak ada bedanya. Sejujurnya, saya tidak ingin anak saya menikah saat ini. Hanya saja putrimu hamil, dan memaksa anakku untuk menikah," kata ibu pacar Lien.

Sang ayah pun membeberkan perjuangan mereka untuk persiapak pernikahan ini.

"Saya jelaskan, di hari bahagia ini, kami menyiapkan transportasi sendiri. Saya tidak punya uang untuk menyewa mobil. Keluarga merasa sangat bersyukur ada anggota kami yang menikah," ujar ayah Lien.

Ayah Lien pun murka dan meluapkan apa yang ada di hatinya.

"Cucu saya berhak bahagia, bukan pernikahan terpaksa. Saya tegaskan, saya tidak akan menikahkan anak saya dengan putra anda. Saya punya cukup uang untuk membesarkan anak dan cucu saya, saya yang akan merawatnya," ujar ayah Lien.

Saking emosinya, ayah Lien meminta keluarga sang pacar untuk membawa pulang semua seserahan.

"Ayah meminta keluarga pacar untuk membawa seserahan dan pulang.

Pacar Lien yang panik pun berusaha menjelaskan dan berharap calon mertua bisa memaafkan sikap ibunya.

Namun saat memberikan penjelasan, pacar Lien tiba-tiba ditarik oleh ibunya agar masuk ke mobil.

Pernikahan pun batal.


Keesokan harinya, pacar Lien datang sendirian untuk menemui orangtuanya.

Pacar Lien meminta maaf mewakili keluarganya atas tindakan yang kurang berkenan.

Berusaha mencuri hati orangtua Lien, sang pacar berjanji tidak akan membuatnya menderita.

Ia pun memohon agar diberi restu untuk menikahi Lien.

Kalaupun orangtuanya tak setuju, pacar Lien tidak masalah dan tetap akan mendaftarkan pernikahannya.

Bahkan sang pacar tidak peduli kalau orangtuanya tidak hadir di momen pernikahannya.

Lien pun kebingungan dan tidak tahu apa yang harus diperbuatnya kini.

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved