Sedang Sakit Stroke, Nenek Tak Berdaya Dirudapaksa Pria Tak Dikenal, Sang Anak Murka Lihat Pelaku

Nasib pilu dialami nenek yang lumpuh karena sakit stroke di Desa Luwoo , Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN JATENG dan SHUTTERSTOK via TRIBUN JABAR
Seorang anak berusia 12 tahun dirudapaksa oleh bapak tirinya berinisial KD berkali-kali di Aceh Tenggara. 

“Pelaku pemerkosaaan dari luar daerah, ia datang ke rumah kakak kandungnya yang bertetangga dengan rumah korban,” kata Kepala Desa Luwoo Ibrahim Rahman saat ditemui Mapolsek Telaga.

Menurut Ibrahim Rahman, rumah kakak pelaku hanya selisih 1 rumah.

Rumah yang berada di antara ini saat itu juga tengah ada kedukaan.

“Pelaku ini tidak mengenal korban, ia datang pertama kalinya ke rumah korban,” ujar Ibrahim Rahman.

Ibrahim Rahman mengungkapkan saat ditangkap warga, pelaku tidak membawa identitas selembar pun, bahkan saat diinterogasi pelaku menjawab berbelit-belit.

Ia sempat mengaku KTPnya berada di dompet yang tertinggal di rumah, namun saat dicari tidak ditemukan.

Ibrahim Rahman yang datang bersama sejumlah warga di Mapolsek Telaga ini tengah berkoordinasi terkait kasus ini.

Saat dikonfirmasi Kapolsek Telaga Iptu Dimas Wicaksono mengatakan kasus ini ditangani oleh Polres Gorontalo.

Baca juga: Oknum Sopir Bus Sekolah Rudapaksa Anak di Bawah Umur, KoBaR-GB Abdya Minta Pelaku Dihukum Berat

Kasus serupa 


Sebelumnya, seorang nenek berusia 60 tahun di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) juga menjadi korban pemerkosaan oleh seorang pria berinisial AM (50) yang mengaku sebagai dukun.

Kapolsek Kalukku Iptu Djutson mengatakan bahwa dugaan pemerkosaan yang dilakukan AM terjadi ketika korban sedang bersama anaknya yang berstatus orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di rumahnya di Desa Kalukku Barat, Senin (8/5/2023) malam.

Sebelum memerkosa korban, AM dikenal sebagai dukun yang mengobati anak nenek berusia 60 tahun itu.

"AM mendekati korban yang sedang berbaring di ruang tamu dan kemudian menindih korban," ujar Djutson saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (9/5/2023).

Djutsob mengatakan bahwa korban awalnya sempat berontak.

Namun AM mencekik korban hingga pingsan. AM kemudian melancarkan aksinya setelah korban dalam keadaan tidak sadar.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved