Kesehatan

Buah dan Sayur Ini Bisa Atasi Rasa Lemas saat Menstruasi, dr Boyke: Pengganti Hemoglobin yang Hilang

Keluhan lemas menjelang atau saat menstruasi adalah normal dan bisa dicegah dengan beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan sendiri di rumah.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Ilustrasi menstruasi 

Buah dan Sayur Ini Bisa Atasi Rasa Lemas saat Menstruasi, dr Boyke: Pengganti Hemoglobin yang Hilang

SERAMBINEWS.COM - Menurut seksolog dr Boyke ada buah dan sayuran yang bisa mengatasi rasa lemas saat menstruasi atau haid.

Menstruasi atau haid merupakan periode bulanan wanita.

Saat periode menstruasi tiba, rasa lemas pada tubuh merupakan hal yang sering dirasakan wanita.

Namun anda tak perlu khawatir, pasalnya seksolog dr Boyke membagikan rahasia untuk mengatasi rasa lemas saat menstruasi hanya dengan mengonsumsi buah dan sayur ini.

Lemas saat menstruasi merupakan hal yang wajar.

Namun, lemas yang berlebihan saat menstruasi membuat kita jadi malas untuk beraktivitas.

Baca juga: Sudah Lama Menikah, Ini 4 Tips Buat PASUTRI Agar Rumah Tangga Tetap Harmonis Kata Seksolog dr Boyke

Umumnya keluhan lemas menjelang atau saat menstruasi adalah normal dan bisa dicegah dengan beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan sendiri di rumah.

Beberapa cara mengatasi rasa lemas saat menstruasi adalah dengan mengonsumsi buah dan makanan tertentu.

dr Boyke Dian Nugraha kali ini mengungkap asupan buah dan sayur cocok dikonsumsi wanita yang sedang haid atau menstruasi agar tak lemas.

dr boyke
dr boyke (Boykepedia)

Namun sebelum itu, yuk, kita ketahui dulu apa penyebab badan bisa terasa begitu lemas menjelang atau saat menstruasi.

Menstruasi atau haid adalah pendarahan vagina normal yang dialami setiap wanita.

Menstruasi biasanya dialami setiap bulannya berlangsung antara tiga hingga lima hari.

Baca juga: Usia Berapa Anak dapat Diberikan Pendidikan Seks? Begini Penjelasan dr Boyke Lengkap dengan Tipsnya 

Menstruasi terjadi ketika pematangan sel telur dalam tubuh perempuan yang tidak dibuahi oleh sel sperma sehingga meluruh dan keluar dari tubuh perempuan tersebut.

Dikutip dari laman Medline Plus, menstruasi biasanya dimulai antara usia 11 dan 14 tahun dan berlanjut hingga menopause pada usia sekitar 51 tahun.

Tak jarang pula, wanita mengalami menstruasi pertama kali pada usia remaja, namun tak sedikit juga yang sudah haid saat masih duduk di bangku SD dan ada juga yang baru haid saat di bangku SMA bahkan kuliah.

Saat menstruasi, badan terasa lemas. Ini merupakan kondisi yang umum.

Salah satu penyebab badan lemas saat menstruasi adalah hormon.

Ya, hormon estrogen dan progesteron berada pada level terendah saat menstruasi.

Hal ini dapat menyebabkan berbagai keluhan, seperti mood swing, nyeri perut, pusing, mual, serta mudah lelah.

Baca juga: Jangan Gundul Habis Kalau Sering Gatal, Ini Cara Cukur dan Merawat Miss V dengan Benar Kata dr Boyke

dr Boyke juga membenarkan hal tersebut.

"Menstruasi itu berkaitan dengan siklus hormonal, oleh karena itu sering kali wanita saat menstruasi mengalami gangguan mood karena saat menstruasi hormon estrogen dan hormon progesteron itu mengalami penurunan yang drastis," kata dr Boyke dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube SONARA FM, Rabu (17/5/2023).

Akibat penurunan hormon tersebut saat menstruasi, sehingga bisa menyebabkan wanita haid memiliki persaan sensitif dan lemas.

"Akibatnya wanita- wanita menjadi lebih sensitif, para wanita harus menyadari bahwa sensitifitas pada saat menstruasi itu juga bisa mengganggu lingkungan, menjadi bete, mudah sekali marah, sebenarnya itu berkaitan dengan siklus hormonal," lanjutnya.

Banyaknya darah atau disebut juga sebagai selaput lendir rahim yang keluar saat haid, itu sebabnya wanita kerap merasa lemas selama periode menstruasi.

"Karena pada saat menstruasi memang tubuh mengeluarkan apa yang disebut dengan darah, sebenarnya adalah selaput lendir rahim yang banyak mengandung hemoglobin sehingga tubuh terasa kadang kadang terasa lemas," imbuhnya.

Untuk itu, kondisi lemas saat haid bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan sehat yang mengadung tinggi zat besi.

Baca juga: 2.784 Kasus Terjadi di Aceh, dr Boyke Minta Tokoh Agama Serukan Bahaya Nikah Dini, Apa Dampaknya?

Beberapa buah dan sayur yang baik dikonsumsi saat haid adalah sayur bayam dan buah naga.

Sayur bayam dan buah naga dinilai mengandung tinggi zat besi sehingga bisa memenuhi asupan hemoglobin tubuh dan tubuh tidak kekurangan darah saat haid.

"Pada saat haid juga sebaikanya mengonsumsi bayam atau boleh juga buah naga, ini banyak mengandung zat besi," pungkasnya.

Jangan Gundul Habis Kalau Sering Gatal, Ini Cara Cukur dan Merawat Miss V dengan Benar Kata dr Boyke

Kondisi miss V gatal sering kali membuat sebagian wanita langsung mencukur habis bulu pada area tersebut.

Namun sebenarnya, seksolog dr Boyke tidak menganjurkan mencukur habis bulu Miss V, loh!

Bagi sebagian wanita, memilih mencukur habis bulu miss V bertujuan agar tidak gatal, tetapi hal ini merupakan cara yang salah.

Memang menjaga kebersihan area miss V sangat penting kita lakukan, salah satunya dengan mencukur bulu miss v atau area kemaluan secara rutin.

Namun tahukah Anda, ada trik khusus saat mencukur bulu yang ada pada daerah miss V.

Sebagian besar orang merasa bulu kemaluan sebagai hal yang mengganggu tanpa menyadari manfaatnya.

Mereka merasa risih dengan kehadiran bulu miss V sehingga memilih untuk mencukur habis, waxing atau mencabutnya.

Padahal bulu pada area ini penting sekali untuk menjaga kondisi di area intim ini agar kebersihan dan kesehatan tubuh tetap terjaga.

Keinginan untuk merawat bulu kemaluan ini mungkin sulit dimiliki jika kita tidak menyadari manfaatnya.

Seksolog dr Boyke Dian Nugraha SpOG MARS mengatakan, bulu kemaluan tidak hadir tanpa alasan.

Bulu kemaluan memiliki fungsi untuk menjaga kebersihan dan menghambat kuman memasuki organ intim.

Apabila Anda memilih untuk mencukur habis bulu kemaluan, justru hal ini tidak dianjurkan karena dapat mengancam kondisi kesehatan.

Sebaiknya, bulu miss V dicukur sedikit saja, lebih sehat ketimbang dibabat habis atau dicukur sampai gundul.

"Dicukur boleh tapi gak boleh sampai gundul, artinya disisahkan, karena yang namanya bulu-bulu miss V juga diciptakan Tuhan ada gunanya," kata dr Boyke dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube dr Richard Lee, Jumat (12/5/2023).

Bulu miss V berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak masuk ke dalam area vagina, itu sebabnya tidak disarankan apabila mencukur habis bulu kemaluan.

"Terutama menyaring kotoran-kotoran sebelum masuk ke liang Miss V maka dia itu akan tertahan dulu oleh bulu-bulu tersebut," sambungnya.

Bulu kemaluan yang dicukur habis alias gundul, dikhawatirkan jika tumbuh kembali akan menimbulkan rasa gatal yang pada akhirnya menyebabkan iritasi kulit.

"Kalau dia yang dicukur habis, itu kadang-kadang tumbuhnya menimbulkan rasa gatal, secara gak sengaja dia akan menggaruk. Itu juga bisa menambah infeksi dan menambah risiko terkenanya infeksi jamur," pungkas dr Boyke.

Selain itu penting juga untuk memperhatikan kebersihan alat yang digunakan untuk mencukur bulu kemaluan.

"Ada sebuah jurnal yang mengatakan kita boleh mencukur atau memotong rambut miss v asal dengan alat yang bersih kalau alatnya tidak bersih, bisa menimbulkan efek samping, infeksi atau folikulitis dan bisa gatal di daerah kemaluan," sahut dr Richard.

Selain itu pada kesempatan berbeda, dr Boyke menganjurkan agar mencukur bulu tersebut dari atas ke bawah dan tidak berlawanan agar tidak terjadi iritasi.

5 Cara Menjaga Kebersihan Miss V

Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube SONARA FM, berikut lima cara menjaga kebersihan miss V.

1. Gunakan celana dalam katun

Membeli celana dalam tidak hanya mempertimbangkan warna dan bentuknya yang menggemaskan.

Tapi lebih dari itu, ada faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan dalam memilih celana dalam demi menunjang kesehatan organ intim.

dr Boyke menganjurkan, sebaiknya beli dan gunakan celana dalam berbahan dasar katun.

Celana dalam katun dipercaya bisa menyerap keringat dengan sempurna pada area miss V sehingga tidak berisiko terhadap infeksi, termasuk jamur dan bakteri di organ intim.

dr Boyke juga tidak menganjurkan menggunakan celana dalam yang berbentuk seperti lingerie, celana dalam jenis ini tidak dapat menyerap keringat.

"Gunakanlah celana dalam yang bisa menyerap keringat yang pakai kain katun. Jadi gak usah kecentilan pakai celana dalam yang terbuat dari jaring-jaring (lingerie), pakailah celana dalam yang bisa menyerap kerngat," kata dr Boyke.

2. Bilas dari arah depan ke belakang

Membilas organ intim dianjurkan dari arah depan ke belakang.

Menurut dr Boyke, jika membilas dari arah belakang ke depan, berisiko membawa kotoran dari dubur ke vagina sehingga menimbulkan penyakit.

"Kalau cebok, gunakanlah semprotan yang berasal dari depan ke belakang," katanya.

Selain itu, penting juga memperhatikan kondisi kebersihan kamar mandi.

Sebaiknya gunakan toilet jongkok daripada toilet duduk.

Penggunaan toilet duduk dipercaya lebih sehat karena tidak menyentuh bagian-bagian pada tubuh, seperti paha atau bokong sehingga daerah itu menjadi bersih.

Namun, jika Anda ingin menggunakan toilet duduk untuk proses pembuangan, maka sebaiknya semprotkan permukaan atas kloset dengan antiseptik dan tisu basah.

Toilet duduk yang kotor bisa berisiko menularkan penyakit kelamin bahkan menjadi penyebab kanker.

"Inget loh 15-20 persen daripada penyakit kelamin atau penyakit yang bisa kanker, itu sering kali ditularkan oleh toilet yang kotor," imbuh dr Boyke.

3. Tidak menyemprotkan parfum pada area miss V

Bagi sebagian wanita, penggunaan parfum Miss V dinilai dapat menghilangkan aroma tak sedap pada area ke wanitaan dengan menyemprotkan parfum pada organ intimnya.

Namun ternyata hal ini tidak dianjurkan karena dapat membahayakan area miss V.

Lagi pula, Miss V sudah memiliki aroma khasnya tersendiri, jadi wanita tidak perlu menggunakan parfum.

"Disitu memang wanginya sudah khas jadi tidak perlu semprot minyak si nyong-nyong kek, mau apa kek,
jadi aneh," katanya.

Selain itu sambung dr Boyke, menyemprotkan parfum pada miss V dapat menyebabkan iritasi dan hilangnya bakteri baik pada miss V sehingga mengundang munculnya berbagai kuman.

4. Bulu Miss V jangan dicukur gundul

Sebagian besar orang merasa bulu kemaluan sebagai hal yang mengganggu tanpa menyadari manfaatnya.

Mereka merasa risih dengan kehadiran bulu kemaluan sehingga memilih untuk mencukur habis, waxing atau mencabutnya.

Padahal bulu kemaluan penting sekali menjaga kondisi di area intim ini agar kebersihan dan kesehatan tubuh tetap terjaga.

Keinginan untuk merawat bulu kemaluan ini mungkin sulit dimiliki jika kita tidak menyadari manfaatnya.

dr Boyke mengatakan, bulu kemaluan tidak hadir tanpa alasan.

Bulu kemaluan memiliki fungsi untuk menjaga kebersihan dan menghambat kuman memasuki organ intim.

Apabila Anda memilih untuk mencukur habis bulu kemaluan, justru hal ini tidak dianjurkan karena dapat mengancam kondisi kesehatan.

Sebaiknya, bulu miss V dicukur sedikit saja, lebih sehat ketimbang dibabat habis atau dicukur sampai gundul.

"Jangan dicukur gundul, karena rambut di situ bisa menyaring kotoran dan udara atau apapun yang masuk ke situ, bulu itu menyaring segala sesuatu sebelum masuk kesitu sehingga bisa lebih bersih," kata dia.

dr Boyke juga menganjurkan jika hendak membilas miss V, sebaiknya gunakan sabun khusus untuk area miss V atau sabun bayi yang tidak berbahaya bagi kulit.

"Kemudian kalau sudah cebok gunakanlah sabun yang lembut, yang artinya sabun bayi," katanya.

Jika Anda seorang istri dan melakukan hubungan intim, dianjurkan setelah berhubungan segera membilasnya demi menjaga kebersihan organ intim.

"Setelah hubungan seks, dicuci, kan dia udah masuk ke dalam spermanya, ga perlu dikepit," tuturnya.

5. Jangan gunakan celana ketat saat tidur

Saat tidur, tidak dianjurkan menggunakan celana ataupun celana dalam yang ketat.

dr Boyke menganjurkan, sebaiknya gunakan celana tidur yang kendur atau anda juga bisa menggantinya dengan daster hingga rok.

Untuk penggunaan celana dalam, gunakan celana dalam berbahan dasar katun.

Penggunaan celana dalam dan celana tidur yang ketat dapat berisiko membuat lecet area organ intim.

"Tetap pakai celana dalam yang katun, pakai daster sehingga anginnya ada tetap kering, kalau pakai yang ketat-ketat itu bisa lecet di daerah selangkangannya," pungkasnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved