Berita Simeulue

Gara-gara Jembatan Desa Lalla Ambruk, Harga Sawit Anjlok di Simeulue, Warga Angkut TBS Pakai Rakit

"Harga buah sawit sekarang Rp 800 sekilo. Kalau di sebelah jembatan yang ambruk Rp 1200 sekilo," katanya.

Penulis: Sari Muliyasno | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Petani sawit di Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue, kesulitan menjual TBS sawit mereka sejak ambruknya jembatan Lalla beberapa waktu lalu. Foto direkam Senin (22/5/2023). 

Laporan Sari Muliyasno | Simeulue

SERAMBINEWS.COM, SINABANG - Petani sawit di Kabupaten Simeulue, khususnya di Kecamatan Salang, tepatnya dalam kawasan Desa Lalla, mulai merasakan langsung dampak ambruknya jembatan Lalla di desa tersebut.

Salah satunya adalah harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit milik petani di kawasan itu.

Mewakili petani sawit setempat, Awalul kepada Serambinews.com, Rabu (24/5/2023), mengatakan, bahwa terjadi perbedaan harga buah sawit setelah ambruknya jembatan di Desa Lalla Bahagia.

Dikatakan dia, sebelum jembatan ambruk tidak ada perbedaan harga buah sawit lantaran mobil pengangkut sawit atau pembeli sawit bisa langsung datang ke kawasan tersebut untuk transaksi jual beli.

"Harga buah sawit sekarang Rp 800 sekilo. Kalau di sebelah jembatan yang ambruk Rp 1200 sekilo," katanya.

Oleh masyarakat pemilik buah sawit, lanjutnya, sesuai kesepakatan saat melansir buah sawit melewati rakit di samping jembatan ambruk dilakukan pada malam hari.

Baca juga: Usai Jembatan Lalla Simeulue Ambruk, Warga Buat Rakit Bersambung Secara Swasembada

"Karena pada siang hari banyak warga dan pengguna jalan yang lewat di rakit,” urainya.

“Maka disepakati untuk tidak mengganggu lalu lintas pengguna rakit untuk lansir buah sawit dilakukan malam hari," jelas Awalul.

Pada kesempatan itu, masyarakat di kawasan itu berharap kepada pemerintah agar memprioritaskan pembangunan kembali jembatan Lalla yang ambruk tersebut.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved