Kisah Keluarga Hidup di Hutan Yogyakarta, Pilih Bertahan di Kampung Mati, Tak Punya Tetangga
Dulunya, kampung tersebut dihuni banyak warga, namun kini hanya menyisakan satu keluarga saja.
"Jembatannya sudah mau rusak, aku takut, tapi ya aku pilih hati-hati saja," kata Septi dengan riang.
Meski hanya tinggal bertiga saja dengan ayah dan ibunya, namun Septi mengaku nyaman.
"Tinggal di hutan seneng, aku bisa jaga hewanku. Anjing, kucing, ayam," katanya bercerita.
Sepulang sekolah, Septi biasanya makan masakan ibunya.
Masakan kesukaan Septi pun sangat sederhana, yakni nasi dan tempe bacem.
"Karena di gunung sulit kan untuk cari lauk, jadi dia makan sama tempe, kadang kecap," kata Sumiati.
Meski makan dengan lauk seadanya, Septi pun tetap ceria.
Apalagi ia sesekali bercanda dengan hewan peliharaannya yang berkeliaran di dapur.
"Kalau makan sering digangguin sama ayam dan kucing," kata Septi sambil melahap nasi dan tempe bacemnya.
(TribunNewsBogor/ Damanhuri)
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul HIDUP Menyendiri di Hutan Yogyakarta, Septi & Keluarga Bertahan di Kampung Mati, Tak Punya Tetangga
Baca juga: VIRAL Pesta Khitan 3 Kucing di Banyuwangi, Berawal Nazar, Habiskan Biaya Puluhan Juta Rupiah
Baca juga: Puluhan Murid SD 9 Makmur Bireuen Kunjungi Museum Islam Samudera Pase
Baca juga: Mantan Ketua DPRK Bireuen dan Ketua Banggar Diperiksa Jaksa, Terkait Kasus Penyertaan Modal BPRS
Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Ujian Berat Timnas Indonesia, Habis Lawan Arab Saudi Ditantang Irak |
![]() |
---|
VIDEO 120 Mil dari Gaza! Flotilla - Baru di Sergap Militer Israel |
![]() |
---|
134 Pelajar Ikut Kejuaraan Bulutangkis Piala Bupati Nagan Raya |
![]() |
---|
Harga iPhone 15 Plus Turun Drastis, Apakah Ini Kesempatan untuk Beli? |
![]() |
---|
Fasilitas Apa Saja yang Didapat Jika Lolos Program Magang Nasional 2025? Ini Keuntungannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.