Salam
Lapas Harus Bersih dari Alat Komunikasi Seluler
percuma saja mereka berada di penjajara sebagai warga binaan, tetapi kondisi itu sama sekali tidak mampu memberikan efek jera
RAZIA dadakan yang dilakukan Kapolres Aceh Utara bersama tim terhadap napi di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Lhoksukon, pantas mendapat apresiasi semua pihak. Pasalnya, razia terse-but telah membuahkan hasil yang signifikan, yakni ditemukannya 85 unit handphone (hp) sebagai alat komunikasi yang digunakan napi selama ini untuk menjalankan aktivitas bisnis haramnya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa alat komunikasi, teruta-ma hp sangat efektif bagi napi untuk menggerakkan aktivitas bis-nisnya meskipun mereka berada di dalam penjara. Artinya, percuma saja mereka berada di penjajara sebagai warga binaan, tetapi kondisi itu sama sekali tidak mampu memberikan efek jera bagi mereka karena masih bisa melakukan aktivitas secara bebas.
Kecuali tidak memberikan efek jera, juga bukan tidak mungkin bagi mereka malah lebih mudah berbisnis saat berada dalam penja-ra ketimbang di luar. Alasannya, saat berada di dalam penjara tidak ada petugas yang mengejar-ngejar mereka sebagaimana saat bera-da di luar. Akibatnya, transaksi dengan nilai miliaran rupiah bisa ber-langsung mulus setiap hari tanpa ada yang mengetahuinya.
Untuk itu, tindakan razia hp yang dilakukan jajaran Polres Aceh Utara kita nilai sangat tepat, patut, dan efektif. Karenanya, kita pun berharap agar ra-zia serupa bisa berlangsung setiap saat, tentunya harus dilakukan secara dadakan guna menghindari terjadinya kecoboran informasi terlebih dahulu.
Sebelumnya diberitakan, tim gabungan Polres Aceh Utara bersa-ma Brimob Kompi 4 Batalyon B pelopor Sampoiniet mengamakan 20 narapidana (napi) dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lhoksukon, Aceh Utara ke Polres Aceh Utara, Senin (30/5/2023).
Para napi tersebut diamankan ke Polres untuk proses penyelidikan karena positif menggunakan narkoba berdasarkan hasil tes urine. Da-lam razia tersebut petugas mengamankan 85 hp milik para tahanan dan napi, kemudian puluhan gunting, korek api, cas hp, rokok, dan ba-rang terlarang lainnya. Bahkan, petugas juga menemukan kertas yang biasanya digunakan pengedar untuk memaketkan sabu, kemudian sisa sabu dalam pipet dan bong-alat isap rakitan dari botol air mineral.
Penggeledahan dimulai di kamar A1 yang langsung dipimpin Kapolres Aceh Utara. Saat proses penggeledahan tersebut Ka-polres mencurigai dua napi yang berkeringat sebagai pemakai sabu. Lalu Kapolres memerintahkan petugas untuk tes urine ter-hadap dua napi tersebut. Tidak lama kemudian petugas menga-bari hasil tes urine terhadap dua napi tersebut positif.
Setelah sekitar tiga jam melakukan penggeledahan, petugas me-nemukan 85 hp, kemudian 20 napi positif sabu, dan puluhan ba-rang lainnya. “Barang-barang yang kita amankan itu tidak boleh ada di lapas,” ujar Kapolres Aceh Utara, AKBP Deden Heksaputra, SIK.
Dengan razia tersebut, kata Kapolres, diharapkan dapat men-cegah peredaran narkoba. “Sebagaimana kita ketahui selama ini banyak peredaran narkoba itu dikendalikan dari dalam lapas me-lalui hp. Nanti kita akan cek semua hp, untuk melakukan penyeli-dikan dan pendalaman lebih lanjut,” ujar AKBP Deden.
Selain itu, para napi yang positif sabu juga mengakui menggu-nakan sabu di dalam lapas baru-baru ini. “Bagaimana sabu ini bisa masuk ke lapas? Lalu bagaimana bebasnya masuk hp ke da-lam lapas, nanti akan kita selidiki,” tegas Kapolres.
Kepala Lapas Kelas IIB Lhoksukon Yusnaidi, SH menyampai-kan terima kasih kepada Kapolres Aceh Utara bersama timnya yang sudah melakukan razia dadakan tersebut, dan juga atas ker-ja sama sehingga mendapatkan temuan dalam lapas. “Anggota kita dalam satu bulan juga empat kali melakukan razia, ini rutin kita laksanakan, kadang saya yang pimpin,” katanya.
Namun, kata Yusnaidi, tetap saja ketika tidak ada razia, ba-rang-barang tersebut masuk. Kemungkinan, katanya, dibawa oleh keluarga napi, karena itu ke depan pihaknya akan berupaya mak-simal supaya barang tersebut tidak masuk lagi.
Untuk itu, sekali lagi, kita berharap agar razia dadakan terse-but bisa dilakukan secara rutin. Begitupun, ada catatan yang ti-dak kalah pentingnya adalah saat dilakukan razia tidak ada petu-gas yang bermain mata dengan para napi. Semoga!
POJOK
Sebanyak 8 Parpol tolak sekiranya MK putuskan sistem Pemilu tertutup
Akhir-akhir ini MK terlihat semakin lucu saja
Menteri Perdagangan Zulkifl i Hasan tolak impor bawang putih
Tolak menolak setingkat menteri sudah ada sejak zaman dulu, tahu?
Jadwal penerbangan bandara Malikussalah mulia berubah
Sama kayak caleg, tiba-tiba berubah menjadi baik sama tetangganya..
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.