KKB Sudah Meresahkan, Ini Solusi Megawati untuk Tumpaskan KKB di Tanah Papua

Megawati mengatakan jika dirinya masih menjadi komandan dalam hal ini sebagai presiden, dirinya akan menerjunkan beberapa batalion ke Papua.

Editor: Amirullah
Istimewa
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. 

"Kalau menurut saya mungkin saya salah bisa dikoreksi, kalau sekian batalion ditaruh, itu kan bisa lihat lapangan, kedua, terus latihan di daerah yang aman tapi kan kedengeran bagi mereka. Itu apa namanya, perang psikologi jadi bukan hanya perang fisik saja," ungkap Megawati.

Megawati pun bercermin dari sikap patriot dan heroiknya Yos Soedarso dalam melakukan pertempuran laut di Perairan Aru saat pembebasan Irian Barat. Kala itu Yos Soedarso dan pasukannya hanya mengawaki KRI Macan Tutul.

Sedangkan, pasukan Belanda menggunakan Kapal Induk Karel Doorman yang berukuran begitu besar hendak memasuki perairan.

Namun Yos Soedarso dan pasukannya dengan menggunakan KRI Macan Tutul yang berukuran jauh lebih kecil mampu menghadang kapal Karel Doorman.

"Makanya (kapal) Karel Doorman itu kan kalah bukan hanya kecil-kecil ini, tapi ini (hati)-nya. Dia kan mikir satu aja kayak gini berani menghalangi, lha kalau turun lebih banyak lagi dari pada tenggelam ya pulang aja, pulang lho (Kapal Karel Doorman)," jelas Megawati.

Pengamat Ungkap Anggota TNI Membelot ke KKB Papua

Pengamat militer ungkap alasan eks prajurit membelot dan bergabung dengan kelompok bersenjata di Papua atau KKB Papua.

Setidaknya sejak tahun 1970 ada enam anggota TNI yang membelot dan bergabung dengan KKB.

Lalu apa penyebab para prajurit itu membelot ke KKB Papua?

Ini penjelasan pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi.

Awalnya, Khairul menjelaskan, bahwa di medan tempur, seperti terkait operasi untuk penumpasan KKB di Papua, mental prajurit tidak dapat dipukul rata.

Hal tersebut terlihat dari adanya praktik buruk yang dilakukan oknum TNI dengan bekerja sama ke KKB Papua seperti menjual senjata hingga pembelotan.

"Di medan tempur, kekuatan mental prajurit tidak bisa dianggap sama rata. Fakta, kita melihat sejumlah praktik buruk penjualan senjata dan amunisi oleh oknum prajurit pada kelompok yang mestinya mereka tumpas," katanya saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (2/6/2023).

"Selain itu, adapula sejumlah prajurit TNI yang dikabarkan telah membelot ke pihak KKB Papua. Salah satu alasannya, tidak tahan melihat kekerasan yang dialami oleh saudara-sauradannya warga Papua," sambung Khairul.

Dengan fakta tersebut, Khairul menegaskan, bahwa peluang pembelotan seperti anggota TNI bergabung ke KKB, selalu ada dengan berbagai cara seperti intimidasi, iming-iming materi, dan alasan ideologis.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved