Berita Aceh Utara
Abdullah Puteh Laporkan kepada Presiden Kemacetan Irigasi Krueng Pase, Petani Aceh Utara Gagal Panen
Audiensi ini dihadiri tujuh anggota Majelis Nasional KAHMI, yakni Dr Doly Kurnia Ahmad Tanjung, Dr Ir Abdullah Puteh MSi, Dr Romo Syafiie, Dr Khairoma
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
Audiensi ini dihadiri tujuh anggota Majelis Nasional KAHMI, yakni Dr Doly Kurnia Ahmad Tanjung, Dr Ir Abdullah Puteh MSi, Dr Romo Syafiie, Dr Khairoman, Dr Rifqi, Dr Zulfikar Arse, dan Dr Ahmad Yohan.
Laporan Yarmen Dinamika l Jakarta
SERAMBINEWS.COM - Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) melakukan audiensi dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) pada hari Senin (5/6/2023) di Istana Negara, Jakarta.
Pertemuan yang berlangsung lancar dan penuh kekeluargaan itu dimulai pukul 14.00 WIB selama satu jam lebih.
Audiensi ini dihadiri tujuh anggota Majelis Nasional KAHMI, yakni Dr Doly Kurnia Ahmad Tanjung, Dr Ir Abdullah Puteh MSi, Dr Romo Syafiie, Dr Khairoman, Dr Rifqi, Dr Zulfikar Arse, dan Dr Ahmad Yohan.
Kunjungan para anggota Majelis Nasional KAHMI ikut didampingi Sekretaris Jenderal, Syamsul Qomar dan Bendahara Sabarudin.
Presiden menyambut baik hasil Rakernas dan berharap agar KAHMI dapat terus berpartisipasi dalam pembangunan bangsa yang dalam waktu dekat semakin penuh tantangan.
"Namun, pada saat yang sama apabila kita sebagai bangsa dapat terus solid dan bersatu, Indonesia sebagai bangsa besar akan keluar sebagai pemenang," ujar Abdullah Puteh mengutip pernyataan Presiden Jokowi.

Baca juga: Berikut Cara Membagi Daging Kurban, Bagaimana Hukum Menjual Daging yang Didapat
"Tugas kita sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 adalah menghadirkan kesejahteraan dan kemakmuran. Karena itulah kita harus berusaha keras agar pertumbuhan ekonomi dapat terus meningkat dari waktu ke waktu," wejang Presiden Jokowi.
Selain Dr Ahmad Doly Kurnia Tanjung yang melaporkan tentang poin penting hasil Rakernas, Anggota Presidium KAHMI, Dr Abdullah Puteh juga ikut melaporkan beberapa hal tentang kondisi terkini di Aceh yang membutuhkan perhatian khusus Presiden RI.
Abdullah Puteh memaparkan hal-hal yang menyentuh sisi kemanusiaan karena kondisinya memprihatinkan. Salah satunya adalah tentang pembangunan Irigasi Krueng Pase yang tidak pernah kunjung selesai setelah bertahun-tahun mangkrak.
"Sudah empat tahun lebih 8.000 petani di Aceh Utara gagal panen, sehingga masyarakat tani harus beralih mata pencaharian dan telah menimbulkan kemiskinan nyata yang sangat memprihatinkan," kata mantan gubernur Aceh ini.
Hal lain yang juga ikut dilaporkan Abdullah Puteh adalah tentang kesulitan lintasan bagi anak-anak SD yang untuk ke sekolah harus mengarungi sungai di beberapa desa. Itu karena jembatan-jembatan gantung yang ada sudah rusak parah sehingga sangat berbahaya, bahkan beberapa anak kecil, murid SD tersebut harus menggunakan tali gantungan dan meluncur penuh risiko.
Menurut Abdullah Puteh, Presiden Jokowi merespons cepat dan prihatin tentang apa yang ia laporkan.
Baca juga: Hakim Perintah Jaksa Keluarkan 5 Terdakwa Korupsi Monumen Samudera Pasai dari Tahanan, Dakwaan Batal
Presiden juga meminta Abdullah Puteh supaya memberikan laporan detail melalui Mensesneg Pratikno yang ikut mendampingi Presiden saat itu bersama Menkopolhukam, Prof Dr Mahfud MD. (*)
Hakim PN Lhoksukon Tetapkan Jadwal Sidang Kasus Senjata Api, Tiga Masih DPO |
![]() |
---|
Dua Calon Keuchik di Aceh Utara Adu Visi-Misi di Depan Panelis Akademisi dan Praktisi Pemilu |
![]() |
---|
Karang Taruna Aceh Utara Latih Remaja dan Pemuda Putus Sekolah Operasikan Komputer |
![]() |
---|
Polisi Terus Kawal Pembagian Makan Gratis pada Siswa di Aceh Utara |
![]() |
---|
Anggota DPRK Aceh Utara Dirawat di Ruang ICU RSU Cut Meutia Setelah Tabrakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.