Berita Banda Aceh

Ingin Temui Anggota DPRA dari Galus dan Agara, Mahasiswa Dobrak Gerbang Gedung DPRA

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Mahasiswa Aceh Tenggara melakukan aksi demonstran di depan Gedung DPRA, Senin (12/6/2023)

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/MASRIZAL
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Mahasiswa Aceh Tenggara melakukan aksi demonstran di depan Gedung DPRA, Senin (12/6/2023). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Mahasiswa Aceh Tenggara melakukan aksi demonstran di depan Gedung DPRA, Senin (12/6/2023). 

Dalam aksi itu, mahasiswa memaksa diri masuk ke dalam halaman gedung dengan mendobrak pintu gerbang hingga terangkat ke dalam. 

Selain berorasi, mahasiswa juga membakar ban dan membentang spanduk. Sejumlah aparat kepolisian terlihat mengawal aksi demonstran tersebut.

Dalam orasinya, koordinator aksi Sabaruddin meminta ingin dipertemukan dengan anggota DPRA dari dapil 8 yang Gayo Lues dan Aceh Tengggara.

Seperti diketahui, ada lima anggota dewan dari dapil 8 yaitu Ali Basrah (Golkar), Yahdi Hasan (Partai Aceh), Nurdiansyah Alasta (Partai Demokrat) Rijaluddin (PKB), dan Junaidi (Partai Hanura).

Baca juga: Di Acara Rakorda, Prabowo Minta Anggota Dewan Gerindra Kawal Keistimewaan Aceh

Di saat sedang melakukan orasi, Khudri, Kepala Bagian Persidangan Dan Perundang-Undangan Sektetariat DPRA hendak menemui pendemo.

Namun para demonstran menolaknya dan hanya ingin jumpa anggota dewan.

"Kami meminta nggota DPRA untuk menunaikan tuntatan kami, yaitu membangun asrama putri di Banda Aceh dan merehab asrama putra di Banda Aceh," katanya.

Tuntutan tersebut terpaksa disampaikan melalui aksi karena dalam setiap pertemuan sebelumnya, anggota dewan selalu berjanji akan membangun asrama putri di Banda Aceh.

Baca juga: Dana Pokir dan Politik “Gentong Babi”

"Mereka selalu mengatakan akan kita anggarkan di perubahan. Tapi hingga kini tidak ada pembangunan," kata Sabaruddin kepada wartawan disela-sela demo.

Para mahasiswa juga mengkritik kebijakan anggaran pokok-pokok pikiran (pokir) para anggota DPRA dari dapil 8 yang dinilai tidak berpihak ke masyarakat pemilih. 

Menurut mahasiswa, puluhan miliar pokir dewan dari dapil 8 mengalir ke daerah lain dengan berbagai bentuk program seperti Banda Aceh, Bener Meriah, Lhokseumawe, Pidie, Abdya, dan daerah lain.(*)

Baca juga: Benarkah Air Rebusan Daun Sirih Bikin Peranakan Kering? Wanita Wajib Tahu, Begini Kata dr Boyke

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved