Jawab Tantangan Panji Gumilang, 10.000 Orang Bakal Demo Al Zaytun
Dalam surat pemberitahuan yang beredar di media sosial, mereka menyebut akan mengerahkan 10.000 orang dalam aksi tersebut.
SERAMBINEWS.COM - Massa yang mengatasnamakan Forum Solidaritas Dharma Ayu menyerukan untuk kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, pada Kamis (22/6/2023).
Dalam surat pemberitahuan yang beredar di media sosial, mereka menyebut akan mengerahkan 10.000 orang dalam aksi tersebut.
Mereka mengatakan dalam surat tersebut, aksi itu merupakan jawaban atas tantangan yang dilontarkan oleh pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang, yang viral di media sosial.
"Pamflet yang menyatakan tantangan pada saat aksi damai Forum Indramayu Menggugat (FIM) yang secara tidak langsung menantang masyarakat Indramayu serta kaum muslim secara keseluruhan," tulis surat pemberitahuan tersebut, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (21/6/2023).
Selain itu, aksi itu juga bertujuan untuk merespons pernyataan Panji Gumilang yang menyebut bahwa Al Quran adalah karangan Nabi Muhammad SAW.
Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan untuk mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.
"Persiapan kita sama seperti unjuk rasa kemarin, lalu cara bertindak, dan pola pengamanannya juga sama," kata Fahri.
Fahri menyampaikan, kepolisian akan menerjunkan 1.200 personel untuk mengamankan aksi di depan Ponpes Al Zaytun.
Bahkan jika dibutuhkan, dia menambahkan, pihaknya juga akan meminta bantuan dari Polres di sekitar wilayah Kabupaten Indramayu serta Polda Jabar.
"Tapi masih kami update dan apakah nanti ada bantuan dari Polda (Jabar) sekian banyak atau dari Polres penyangga sekian banyak, kami masih lihat situasi dahulu," ujar Fahri.
Fahri pun mengimbau kepada massa aksi untuk menyampaikan aspirasinya secara tertib dan kondusif.
Polisi pun menyiapkan langkah pengalihan arus sementara bagi masyarakat yang melintas di sekitar Ponpes Al Zaytun untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan.
"Kepada masyarakat kami imbau untuk tetap menjaga kondusifitas daerah," pungkasnya.
Baca juga: VIDEO Bantah Ajarkan Aliran Sesat, Kivlan Zen Pasang Badan Bela Panji Gumilang Pimpinan Al-Zaytun
Pemprov Jabar Bentuk Tim Khusus Investigasi Ponpes Al-Zaytun, Ridwan Kamil: Kami Minta Kooperatif
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar dan organisasi keagamaan, membentuk tim investigasi untuk mengumpulkan data dan fakta terkait dugaan ajaran sesat di Ponpes Al-Zaytun, Indramayu.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pembentukan tim investigasi ini merupakan kesepakatan dari hasil pertemuan dengan sejumlah kiai di Gedung Sate, siang tadi.
"Kesimpulannya adalah kami membentuk tim investigasi yang akan bekerja selama 7 hari, karena prinsip kita harus hati-hati berkeadilan dan tabayyun," ujar Ridwan Kamil, saat ditemui di Gedung Sate, Senin (19/6/2023).
Menurutnya, jika nanti hasil tim investigasi mendapatkan adanya bukti pelanggaran-pelanggaran secara fiqih, syariat, dan administrasi, maka pemerintah akan melakukan tindakan.
"Maka akan ada tindakan-tindakan lain, tapi belum bisa disimpulkan, karena timnya baru akan bekerja selama 7 hari," katanya.
Tim investigasi ini, kata dia, akan bekerja mulai besok. Diharapkan, pihak Al-Zaytun-nya mau terbuka dan bersikap koorperatif.
"Kami meminta Al Zaitun untuk kooperatif karena sudah beberapa kali dalam catatan sejarahnya, sering menolak mereka-mereka yang mencoba untuk tabayun atau berdialog untuk mengetahui," ucapnya.
Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengaku sengaja membentuk tim investigasi karena ingin tabayun dan tidak mengambil keputusan tanpa fakta dan data yang lengkap.
"Jadi, faktanya sedang dilengkapi 7 hari tim investigasi. Dari besok, sampai Selasa depan. Jangan asal viral di media sosial, langsung main keputusan. Lebih baik ada waktu yang memadai daripada buru-buru terus salah, nanti digugat lagi ke PTUN, negara kalah, karena buru-buru ambil keputusan," katanya.
Baca juga: Deretan Penodaan Agama yang Terjadi di Ponpes Al Zaytun, Ada yang Sesatkan Asal Usul Al Quran
Ma'ruf Amin Minta Mahfud MD dan Gus Yaqut Bertindak
Kontroversi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat (Jabar), masih terus mendapat sorotan publik dan pemerintah.
Terbaru, Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin meminta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, serta Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, turun tangan menindaklanjuti persoalan tersebut.
Ma'ruf mengatakan, Mahfud dan Yaqut harus mengambil tindakan bila hasil kajian nantinya membenarkan bahwa terdapat penyimpangan dalam ajaran yang diberikan Ponpes Al Zaytun.
"Setelah kita kaji bahwa itu memang ada penyimpangan, kemudian tentu akan ada rapat koordinasi di pihak Menko Polhukam dengan Kementerian Agama, saya minta ditindaklanjuti," kata Ma'ruf, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (21/6/2023).
"Nanti kalau saya sudah dengar pandangan-pandangan dari NU Jawa Barat, dari Persis, kemudian dari MUI, nanti saya minta untuk dikoordinasikan di tingkat Menko Polhukam," imbuhnya.
Penjelasan Gubernur Jabar
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar dan organisasi keagamaan membentuk tim investigasi untuk mengumpulkan data dan fakta terkait dugaan ajaran sesat di Ponpes Al-Zaytun
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyampaikan, pembentukan tim investigasi ini merupakan kesepakatan dari pertemuan dengan sejumlah kiai di Gedung Sate, Kota Bandung, Jabar, Senin (19/6/2023).
"Kesimpulannya adalah kami membentuk tim investigasi yang akan bekerja selama 7 hari, karena prinsip kita harus hati-hati, berkeadilan, dan tabayyun," ujar Ridwan Kamil.
Pria yang akrab disapa Emil itu menjelaskan, jika nantinya hasil investigasi menunjukkan bahwa Ponpes Al Zaytun melanggar secara fiqih, syariat, dan administrasi, barulah pemerintah akan melakukan tindakan.
"Maka akan ada tindakan-tindakan lain, tapi belum bisa disimpulkan, karena timnya baru akan bekerja selama 7 hari," ucap Ridwan Kamil.
Dia pun meminta agar pihak Ponpes Al Zaytun bersikap koorperatif dan tidak menghalangi proses pengumpulan data yang dilakukan oleh tim Investigasi.
Pasalnya, berdasarkan catatannya, pengurus Ponpes Al Zaytun telah beberapa kali menolak ajakan dialog dari sejumlah pihak yang hendak mengklarifikasi dugaan adanya ajaran sesat tersebut.
"Kami meminta pihak Al-Zaytun untuk kooperatif, karena sudah beberapa kali dalam catatan sejarahnya sering menolak mereka yang mencoba untuk ber-Tabayyun atau berdialog untuk mengetahui," tutur Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil menambahkan, pengumpulan data ini juga dilakukan sebagai upaya tabayun terkait kabar tersebut.
"Kami juga tidak bisa melakukan keputusan tanpa fakta yang lengkap, jadi faktanya sedang dilengkapi selama tujuh hari oleh tim investigasi," pungkasnya.
Baca juga: EBAS-SP Resmi Tercatat di Bursa Efek, BSI Sebut Ini Gebrakan Baru untuk Tumbuhkan Ekonomi Syariah
Baca juga: Harga Emas di Lhokseumawe Hari Ini Turun, Berikut Rinciannya Pada Rabu 21 Juni 2023
Baca juga: Anies Pimpin Rapat Koalisi Perubahan, Teuku Riefky Tegaskan Demokrat Siap Rapatkan Barisan
Sudah tayang di Kompas.com: 10.000 Orang Bakal Demo Al Zaytun, Jawab Tantangan Panji Gumilang
Sosok Umar Amirudin, Driver Ojol Alami Patah Tulang Dikeroyok Polisi hingga Ditabrak Rantis Brimob |
![]() |
---|
Massa Demo Kepung Polda Metro Jaya, Pos Polisi di Depan Markas Dibakar Demonstran |
![]() |
---|
Demo di Mako Brimob Rusuh, Massa Bakar hingga Jarah Perkantoran di Jakpus |
![]() |
---|
Massa Demo dan Polisi di Mako Brimob Kwitang Saling Serang, Bom Molotov Bakar Bangunan |
![]() |
---|
Perjuangan Terhenti, Jenazah Cahaya, Balita Bocor Jantung Diantar ke Meulaboh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.