Info Kesehatan Aceh

Kurangnya Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia: Hanya 20 Persen Ibu yang Melakukannya

Pemberian ASI eksklusif pada enam bulan pertama kehidupan bayi merupakan praktik yang penting dalam memberikan nutrisi, energi, dan kekebalan tubuh

Editor: IKL
Freepik
Illustrasi 

BANDA ACEH, SERAMBINEWS.COM - Pemberian ASI eksklusif pada enam bulan pertama kehidupan bayi merupakan praktik yang penting dalam memberikan nutrisi, energi, dan kekebalan tubuh yang dibutuhkan. Namun, menurut dr. Hilwah Nora M.Med.Sci, ART, SpOG (K), seorang pengajar di Staf Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, hanya 20 persen dari 80 persen ibu di Indonesia yang pernah menyusui memberikan ASI eksklusif kepada bayi mereka. "Pemberian ASI tok tanpa makanan pendamping ASI selama 6 bulan pertama. Ini namanya eksklusif," Katanya.

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan pendamping selama enam bulan pertama, yang memberikan nutrisi lengkap untuk pertumbuhan bayi tanpa memerlukan asupan makanan lainnya. Dr. Hilwah menganggap ASI sebagai karunia dari Allah Swt. yang memiliki nutrien yang lengkap. "Ini karunia Allah SWT Sangat lengkap nutrien di dalamnya untuk pertumbuhan bayi, sehingga cukup diberikan kepada bayi tanpa asupan lain hingga berumur enam bulan," kata Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi ini.

Saat bayi menyusui, hormon prolaktin dan oksitosin terlibat dalam prosesnya. Prolaktin merangsang produksi ASI, sementara oksitosin memberikan manfaat pada rahim ibu dengan membantu kontraksi kembali ke ukuran semula setelah kehamilan.

Setelah enam hingga delapan bulan, nutrisi yang diperoleh dari ASI mencapai sekitar 65 persen, sehingga sekitar 35 persen perlu disuplai melalui makanan pendamping ASI (MPASI). Setelah setahun, kebutuhan ASI semakin berkurang.

Sayangnya, terdapat kekeliruan dalam memberikan makanan pada bayi yang baru lahir, di mana beberapa bayi diberikan pisang, padahal kemampuan pencernaan mereka belum siap untuk makanan semacam itu. Pemberian ASI pada bayi harus dilakukan secara atlibitum, yaitu memberikan ASI ketika bayi membutuhkannya.

Penting bagi masyarakat untuk memahami betapa pentingnya memberikan ASI eksklusif pada bayi selama enam bulan pertama kehidupan mereka. Dengan kesadaran dan pendidikan yang tepat, diharapkan persentase ibu yang memberikan ASI eksklusif dapat meningkat di masa depan, untuk memastikan kesehatan dan perkembangan optimal bagi generasi penerus kita. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved