Idul Adha 1444 H
Amalkan Besok! Inillah 6 Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Adha, Takbir hingga Mandi Sebelum Shalat
Terdapat sejumlah amalan sunnah yang bisa dikerjakan umat Islam sebagai langkah menyempurnakan ibadah hari raya Idul Adha di bulan Dzulhijjah ini.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Agus Ramadhan
Amalkan! Inillah 6 Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Adha, Takbir hingga Mandi Sebelum Shalat
SERAMBINEWS.COM - Berikut enam amalan sunnah di hari raya Idul Adha.
Umat Islam besok akan menyambut Hari Raya Idul Adha.
Terdapat sejumlah amalan sunnah yang bisa dikerjakan umat Islam sebagai langkah menyempurnakan ibadah hari raya Idul Adha di bulan Dzulhijjah ini.
Lebaran Idul Adha merupakan salah satu dari dua hari raya umat Islam.
Pada hari raya ini, umat Islam menyembelih, berkurban dengan tujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Selain berkurban, ada beberapa amalan lain sesuai petunjuk Rasulullah SAW.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini 7 Amalan Sunnah Sebelum Shalat Idul Adha, Melimpah Pahala di Hari Raya
Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama Provinsi Kepri, Penyuluh Agama Islam Ustadz Nur Aziz dalam sebuah kajian membagikan enam amalan sunnah di hari raya Idul Adha.
Dalam pengajian ersebut Ustadz Nur Aziz menyampaikan tentang Amalan Sunnah yang dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha, berikut di antaranya:
1. Mandi Sebelum Shalat Idul Adha
Pertama adalah Mandi Sebelum Shalat Idul Adha, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits bahwasannya Nabi Muhammad SAW mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha.
2. Memakai Pakaian Terbaik
Kedua adalah memakai pakaian yang terbaik dan wewangian untuk melaksanakan Shalat Idul Adha.
Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata:
"Rasulullah SAW menyuruh kami agar memakai pakaian terbaik dan wewangian terbaik yang kamu miliki pada dua hari raya." (HR. Al-Hakim).
Baca juga: Berikut Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban dan Bacaan Doanya
3. Mengumandangkan Takbir
Ketiga adalah mengumandangkan Takbir. Takbiran Idul Adha ini dilakukan sejak waktu fajar pada hari Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah hingga akhir hari tasyrik tanggal 13 Dzulhijjah.
4. Shalat Sunnah Idul Adha
Keempat adalah melaksanakan Shalat Sunnah Idul Adha.
Sebagaimana hadits dari Ibnu Umar Ra, bahwa Rasulullah SAW, Abu Bakar, dan Umar Ra, mereka biasa melakukan shalat dua hari raya sebelum berkhutbah. (HR Al Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan Muslim).
5. Makan Setelah Shalat Idul Adha
Kelima, makan setelah Shalat Idul Adha.
Disunnahkan menunda makan sebelum berangkat sholat Idul Adha sebagaimana diriwayatkan oleh Budairah bahwa Rasulullah SAW tidak berangkat pada hari Idul Fitri sebelum makan terlebih dahulu dan beliau tidak makan pada waktu Idul Adha kecuali setelah pulang dari sholat Idul Adha.
Baca juga: Niat Sholat Idul Adha dan Tata Caranya, Lengkap dengan Tulisan Arab serta Latin
6. Pilih Jalan yang Berbeda
Keenam adalah pergi dan pulang mengambil jalan yang berbeda.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits disampaikan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘Id, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.“ (HR. Al Bukhari).
Hukum Menjual Daging Kurban, Simak Penjelasan Buya Yahya
Apa hukum menjual daging kurban? Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini.
Pendakwah Buya Yahya mengungkap hukum menjual daging kurban.
Sebagaimana diketahui, setiap perayaan Idul Adha, pembagian daging kurban dilakukan sebagai membantu sesama dan untuk menyemarakkan hari raya kurban.
Daging kurban saat Idul Adha biasa berlimpah. Bahkan di satu keluarga bisa mendapatkan lebih dari satu jatah.
Baca juga: Berikut, Tata Cara Mandi Wajib sebelum Sholat Idul Adha, Lengkap dengan Bacaan Niatnya
Hingga terbersit untuk menjual daging kurban unutk mendapatkan uang.
Lantas seperti apa hukum menjual daging kurban? Apakah boleh menjual daging kurban atau justru haram?
Pengasuh Pondok Pesantren LPD Al-Bahjah, Buya Yahya menjelaskan terkait hukum menjual daging kurban.
Menurut penjelasan Buya Yahya, menjual daging kurban adalah halal jika daging kurban tersebut sudah kita terima, artinya sudah menjadi hak kita.
"Kalau kita sudah menerima daging kurban, milik saya, boleh saya jual kemana saja," kata Buya Yahya dikutip Serambinews.com dalam unggahan video YouTube Al Bahjah TV, Selasa (27/6/2023).
Justru yang tidak boleh kata Buya Yahya adalah menjual daging kurban sebelum dibagikan, ini menjadi haram biarpun itu hanya sekedar kulit dari hewan kurban.
Baca juga: Idul Adha 1444 H - Berikut Kumpulan 80 Ucapan Selamat Idul Adha yang Cocok Dibagikan ke Medsos
"Yang nggak boleh menjual daging kurban sebelum dibagi, biarpun kulitnya tidak boleh dibagi," lanjut Buya Yahya.
Jadi menurut Buya, jika seseorang sudah menerima pembagian daging kurban, adalah sudah menjadi haknya.
Boleh saja orang tersebut menjual daging kurban ke mana saja. Apalagi mengingat jika orang tersebut mungkin sudah memiliki banyak daging di rumahnya atau tidak bisa mengonsumsi daging.
"Jadi kalau saya nerima daging kurban , ya suka-suka saya jual wong milik saya, wong milik saya, saya jual dong. Mungkin di rumah sudah banyak daging atau saya tidak makan daging,
masa dipaksa makan daging," imbuhnya.
Simak penjelasan Buya Yahya dalam video berikut ini :
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Idul Adha
hari raya
takbir
shalat
Kementerian Agama
amalan
Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Adha
Serambinews.com
Serambi Indonesia
berita serambi
Setelah Idul Adha, Amalkan Puasa Asyura Pahalanya Hapuskan Dosa Setahun Lalu, Ini Jadwalnya |
![]() |
---|
Partai Gerindra Aceh Sembelih Dua Sapi Kurban, Dibagi untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin |
![]() |
---|
Di Sidorejo Langsa Lama, Semua Warga Baik Kaya dan Miskin Dapat Daging Kurban |
![]() |
---|
Kapolres Langsa Serahkan Kunci Bantuan Bedah Rumah Kepada Warga Miskin |
![]() |
---|
SMA Negeri 1 Kuta Baro Tebar 250 Paket Kurban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.