IOM Kembali Serahkan Sapi Meugang untuk Gampong Penampungan Pengungsi Rohingya di Padang Tiji Pidie

Seperti diketahui gampong ini adalah lokasi Panti Asuhan Mina Raya yang sejak awal 2023 hingga kini menjadi lokasi penampungan para manusia perahu pengungsi etnis Rohingya.  

Laporan Idris Ismail I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Lembaga internasional yang menangani pengungsi, yaitu Internasional Organization for Migration (IOM) kembali menyerahkan satu sapi meugang kepada warga Gampong Luen Tanjong, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Rabu (28/6/2023).

Seperti diketahui gampong ini adalah lokasi Panti Asuhan Mina Raya yang sejak awal 2023 hingga kini menjadi lokasi penampungan para manusia perahu pengungsi etnis Rohingya.  

Operation Asisten IOM, Fachmi didampingi Keuchik Gampong Luen Tanjong, Tgk Syamsul Bahri, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Rabu (28/6/2023). 

Fachmi mengatakan penyaluran sapi meugang ini untuk kedua kalinya dilakukan IOM kepada warga setempat, setelah sebelumnya pada meugang Idul Fitri 1444 Hijriah juga menyerahkan satu sapi. 

Kemudian satu sapi yang diserahkan untuk meugang kali ini, juga sudah disembelih pada hari kedua meugang Idul Adha 1444 Hijriah, Rabu (28/6/2023) untuk dibagikan kepada 127 kepala keluarga atau KK berhak di gampong ini.

"Sebagai gampong yang memiliki kedekatan dengan para pengungsi Rohingya di Kamp Mina Raya itu, IOM tentu berperan untuk saling berbagi kepada warga lingkungan ini. Terutama saat hari meugang yang menjadi tradisi masyarakat Aceh ini," kata Fachmi. 

Baca juga: VIDEO - Ribuan Ummat Muslim Shalat Idul Adha di Masjid Taqwa Muhammadiyah Hari Ini

Sementara itu, Keuchik Gampong Luen Tanjong, Tgk Syamsul Bahri melalui Serambinews.com, Rabu (28/6/2023), mengucapkan terimakasih atas bantuan ini. 

Syamsul Bahri mengatakan selama ini para tokoh masyarakat, termasuk ustaz dan para pemuda juga selalu bersinergi dalam mendukung upaya pendampingan bagi para pengungsi Rohingya dalam memberikan pemahaman ilmu keagamaan Islam serta kearifan lokal Aceh, sehingga mereka menjadi mengerti dan diharapkan tak melakukan perbuatan-perbuatan melanggar. (*)