Kisah Inspiratif
Awalnya Pahit, Kisah Sukses Ibu Rumah Tangga Hasilkan Ratusan Juta Modal Hp dan Internet dari Rumah
Kisah sukses ibu rumah tangga jalankan bisnis dan hasilkan ratusan juta per bulan, kerja modal HP dan internet, namun sempat melalui masa-masa pahit.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
Meski demikian ia tidak bercerita ke siapapun karena menurutnya kesedihan tidak perlu diketahui orang lain.
Bahkan orang tua dan mertuanya tahu itu hal itu saat sang anak mau masuk rumah sakit untuk dioperasi.
"Saya prinsip, kalau punya kesusahan itu orang lain tidak perlu tahu," ungkap Wulan.
Karena tidak bisa menggunakan BPJS di rumah sakit khusus THT, akhirnya Wulan harus menguras kantongnya sendiri untuk operasi sang anak.
Bantuan Kakak yang Selalu Dikenang
Keajaiban pun datang saat kondisinya yang masih rapuh secara keuangan karena baru operasi anak, dan usaha yang masih belum menunjukkan perkembangan.
Baca juga: Kisah Annisa, Difabel Tangguh Penerima Manfaat Kartu Prakerja, Punya Usaha Jualan Online & Jadi ASN
Kala itu sang kakak sempat bertanya bagaimana kondisi bisnis yang dibangunnya selama ini.
Mengetahui usaha tersebut jalan di tempat, kakaknya kemudian memberikan modal awal yang sampai kini tak pernah dilupakan Wulan dalam mengembangkan bisnisnya.
Kakaknya memberikan Rp 25 juta yang menjadi modal awal untuk Wulan bangkit di bisnis Dusdusan tersebut.
"Mbak Iis cuma ingin adik mbak sukses, terus balikinnya kapan? Kapan pun kamu bisa balikin," kata Wulan menirukan sang kakak.
Uang dari situ kemudian dibelikan barang dan voucher belanjaannya ditukarkan agar bisa diputarkan kembali.
Dalam bisnis ini, Wulan naik kelas dari reseller menjadi agen resmi Titip Dropship (TDS) Dusdusan di Jakarta Timur.
Alasannya supaya mendapat harga paling grosir, karena dia harus stok barang dan belanja produknya secara langsung.
"Jadi mereka memang konsepnya bisnis rumahan, semua ibu-ibu bisa menjalaninya walau sekarang cukup banyak TDS," kata Wulan.
Baca juga: Suami Bilang Ada Perjalanan Bisnis, Tapi Parkir Mobil di Rumah Sahabat Istri, Begini Akhirnya
Tidak ada perang harga karena harga tidak boleh di bawa katalog, meski demikian wanita anak dua itu memprioritaskan pelayanan supaya banyak orang beli produknya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.