Rektor UIN Apresiasi GIZ Jerman dalam Kerja Sama Diaspora Expert & Pengabdian Internasional di Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Mujiburrahman MAg menyampaikan apresiasi kepada Deutsche Gesselschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Indonesia atas dukungannya dalam Program Diaspora Expert-Programme Migration & Diaspora (PMD).

“Terima kasih yang tulus atas upaya luar biasa anda atas dukungannya dalam Program Diaspora Expert-Programme Migration & Diaspora (PMD) di universitas kami,” kata Rektor dalam suratnya.

Rektor juga bersyukur bahwa GIZ Indonesia melalui Team Leader PMD, Makhdonal Anwar dan Advisor PMD Ardhi Irsydi, sudah sejak akhir November 2022 membantu tim UIN Ar-Raniry dalam mereview aplikasi agar lengkap dan bisa kompetitif dengan saran-saran dan masukannya.

Rektor juga mengaku bangga karena dari 5 aplikasi yang ada di tahun 2022-2023, dua di antaranya berhasil dimenangkan oleh UIN Ar-Raniry Banda Aceh melalui kerja sama yang baik di antara para alumni Jerman yang menjadi dosen di UIN Ar-Raniry.

“Sebuah prestasi, kerja keras dan kerja cerdas yang menjadi bekal optimisime menuju reakreditasi universitas dan memberikan pelayanan terbaik tridarma kepada insan kampus dan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Beliau memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua insan kampus yang terlibat, khususnya Dr phil Saiful Akmal MA selaku Kepala Pusat Audit Pengendalian Mutu (Kapus APM) di Lembaga Penjaminan Mutu, dan Mira Maisura MSC selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknologi Informasi-Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (PTI-FTK) atas inisiasi dan kolaborasinya. 

Salah satu komponen PMD adalah Diaspora Expert yang bertujuan memfasilitasi profesional Indonesia yang sedang bekerja di Jerman untuk berkontribusi melalui penugasan singkat di salah satu institusi di Indonesia.

Baca juga: Prabowo Janji Jika Terpilih Jadi Presiden Bakal Lanjutkan Program Jokowi: Berilah Kepercayaan

Baca juga: Bantah Minta Tebusan Rp 5 Miliar, Egianus Kogoya: Papua Harus Merdeka Syarat Bebaskan Pilot Susi Air

Baca juga: VIDEO Warga Canggai Aceh Barat Ungkap Ketertinggalan Desanya, Tali Kabel Jadi Jembatan

Dengan berbekal pengetahuan dan keterampilan selama bekerja di Jerman, Diaspora Expert ini diharapkan dapat mendukung institusi tersebut melalui penugasan mereka selama di Indonesia.

Dua penempatan pakar diaspora, yaitu Ns Aulia Farsi dari Asklepios Klinikum di Hamburg, Jerman, yang ditempatkan di Lembaga Penjaminan Mutu dengan counterpart Dr phil Saiful Akmal MA dan di Fakultas Psikologi.

Aulia Farsi membantu pengusulan borang, review kurikulum calon program studi baru Ilmu Keperawatan dan Pengabdian Internasional, serta pengembangan Klinik Kesehatan UIN Ar-Raniry dan di sejumlah klinik di sekitar kampus UIN Ar-Raniry di Darussalam.

Kemudian pakar diaspora kedua di UIN Ar-Raniry Aceh, sebagai satu-satunya UIN dan PTKIN yang mendapatkan kesempatan langka ini, adalah Zuhra Sofyan MSc, Research Associate pada University of Postdam, Jerman.

Zuhra Sofyan ditempatkan pada Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (1 Maret 2023 - 26 April 2023) yang melakukan pengabdian bekerja sama dengan Padebooks untuk mengembangkan website prodi.

Juga melakukan pengabdian pengembangan IT bagi laboran dan operator prodi di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dengan counterpart Kaprodi PTI, Mira Maisura MSc.

“Program ini telah memberikan dampak yang berarti untuk peningkatan kompetensi SDM dan pengembangan kualitas mutu kami,” imbuh Prof Mujib.

Dalam keterangan tambahannya, Dr phil Saiful Akmal, alumnus Goethe University Frankfurt Jerman dan juga pernah menjabat sebagai returning expert GIZ 2016-2018 dan Ketua Perhimpunan Alumni Jerman di Aceh, mengatakan bahwa ini adalah wujud sedikit dari sekian banyak kontribusi alumni yang bisa memajukan kampus.

“Kita berharap kerja sama dan kolaborasi substansif yang bermakna dan penting bisa terus dilanjutkan dalam program-program ke depan,” ujarnya.

Adapun dukungan program Diaspora Expert sebut Saiful, di antaranya GIZ Jerman dan Indonesia memberikan pembiayaan berupa tunjangan lumpsum tiket pesawat dari Jerman ke Indonesia dan tunjangan lumpsum peralatan dan tunjangan penugasan, yang dihitung berdasarkan durasi penempatan expert tersebut.

Sementara itu biaya akomodasi, konsumsi dan juga transportasi dibebankan kepada pihak penerima manfaat, dalam hal ini Kampus UIN Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

Pihak GIZ Indonesia juga mengaku senang ada alumni yang proaktif menghubungkan kerja sama Indonesia dan Jerman di daerah. GIZ berharap inisiasi dan kerja sama yang saling menguntungkan bisa diteruskan pada program-program lainnya.

GIZ mengaku saat ini sedang menunggu perubahan fokus kebijakan Jerman di Indonesia seusai pergantian Kanselir dan memastikan bahwa Indonesia masih menjadi fokus kerja sama mutual di Asia, meskipun sempat terganggu sejenak dikarenakan dinamika geopolitik di Ukraina dan Rusia.

Hal lainnya yang juga cukup menggembirakan adalah antusias oleh para alumni yang ada di Indonesia, khususnya Aceh, atas program-program GIZ dan PMD di Indonesia. Mulai dari program returning expert, diaspora expert bahkan program business ideas for development.(*)

Baca juga: VIDEO Anies Baswedan Kunjungi Museum Rasullullah di Madinah, Sebut Punya Kesahihan

Baca juga: Pengendara Diberhentikan Saat Masuk Pintu Tol, Lalu Balik Marahi Petugas hingga Tunjukkan Bukti

Baca juga: Peneliti Sebut Bumi sedang dalam Fase Terpanasnya