Sedihnya Eks Panglima TNI Andika Perkasa Tahu Tgk Bantaqiah Dibantai Sadis: Orang Ini Gak Mungkin

Sedihnya Eks Panglima TNI Andika Perkasa saat tahu Tgk Bantaqiah dibantai sadis, sebut tokoh sekaligus ulama Aceh Barat ini tak mungkin membelot.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Taufik Hidayat
Istimewa
Sedihnya Eks Panglima TNI Andika Perkasa saat tahu Tgk Bantaqiah dibantai secara sadis, sebut tokoh sekaligus ulama dari Aceh Barat ini tak mungkin membelot. 

"Berbeda dengan informasi yang saya terima. Dia lebih seperti orang yang terpaksalah,” tambahnya.

Kenal dengan Tgk Bantaqiah membuat Andika dkk malah terbantu mendapatkan banyak informasi penting.

"Sehingga hubungan baik yang sudah bagus itu bisa menemukan ladang ganja yang gak ada orang tahu, tempat persembunyian kelompok bersenjata,” tambahnya.

Baca juga: Sosok Teungku Bantaqiah, Ulama Aceh yang Buat Eks Panglima TNI Andika Perkasa Sedih Kenang DOM Aceh

Meski demikian, eks Panglima TNI itu cukup kecewa mendengar kabar kalau Tgk Bantaqiah dihabisi oleh aparat beberapa tahun setelahnya.

"Beberapa tahun kemudian saya dengar yang bersangkutan ini justru dihabisin, saya begitu mendengar beberapa tahun kemudian rasanya sedih saya,” ungkap Andika.

“Benar-benar sedih, sampai masih ingat ya sekarang," ucapnya sambil mata berkaca-kaca.

Ia masih tidak percaya seorang difabel seperti Tgk Bantaqiah dihabisi dengan tuduhan terlibat GAM.

Sebab dirinya sudah membuktikan sendiri saat tinggal di sana, tidak ada indikasi yang menunjukkan kalau Tgk Bantaqiah sebagaimana yang dicurigai selama ini.

Justru sosok tersebut membantu jalannya operasi Andika dkk di sana.

"Apa iya, apa perlu kita harus habisi gitu lho, itu yang terjadi yang paling memorable," pungkasnya.

Baca juga: Akademisi Cerita Dampak Bila Qanun LKS Diubah-ubah Terus sama Pemerintah dan DPRA

Mengenal Tgk Bantaqiah, Ulama yang Dihabisi Aparat

Tgk Bantaqiah merupakan salah seorang alim ulama yang memimpin Pesantren Babul Al Nurillah di Desa Blang Meurandeh, Kecamatan Beutong Ateuh di Kabupaten Nagan Raya, Aceh.

Dilansir dari laman Kontras, pesantren Tgk Bantaqiah dituduh oleh TNI sebagai tempat penyembunyian alat logistik GAM.

Meski demikian, sampai sekarang tuduhan itu tidak pernah terbukti.

Waktu itu, personel TNI yang berada di bawah kendali operasi (BKO) Korem 011/Liliwangsa yang terdiri dari pasukan Yonif 131 dan 133 dengan didukung satu peleton pasukan dari Batalyon 328 Kostrad melakukan pembantaian.

Baca juga: Polda Aceh Sita Uang Rp 270 Juta Atas Kasus Ambruknya RS Regional Aceh Tengah

Sebanyak 215 personel di bawah pimpinan Letnan Kolonel Heronimus Guru dan Letnan Kolonel Sudjono sebagai pengawas operasi datang ke pesantren pada 23 Juli 1999.

Tgk Bantaqiah bersama 57 santrinya ditembak dengan keji hingga tewas, sejumlah santri lainnya luka-luka karena tembakan yang dilakukan membabi buta.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved