Ini Prediksi Cuaca Sebagian Aceh Besok Hingga Rabu, 19 Juli 2023, Gelombang Laut Capai 4 Meter

Keenam wilayah tersebut adalah Bener Meriah, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Langsa.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Badan Meteorologi Klimatologi  dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara memprediksi akan terjadi hujan, berawan, dan cerah berawan di sebagian Aceh. 

Tepatnya di enam kabupaten/kota selama tiga hari ke depan, yakni mulai besok, Senin (17/7/2023) hingga Rabu (19/7/2023). 

Keenam wilayah tersebut adalah Bener Meriah, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Langsa.

Sesuai informasi yang dibagi melalui grup WhatsApp Info BMKG Malikussaleh, besok,  Senin (17/7/2023), Bener Meriah dan Aceh Utara, dilanda hujan ringan.

Bireuen dan Lhokseumawe, cuacanya berawan. Aceh Timur dan Langsa, cuacanya cerah berawan.

Pada Selasa (18/7/2023), Bener Meriah, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Langsa, dilanda hujan ringan. Bireuen dan Lhokseumawe, cuacanya berawan. 

Baca juga: Prabowo Pidato Berapi-api: Jangankan Jabatan, Nyawa Saya Berikan Kepada Bangsa dan Rakyat

Terakhir, Rabu (19/7/2023),  Bener Meriah, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Langsa, masih dilanda hujan ringan. Bireuen dan Lhokseumawe, cuacanya tetap berawan. 

Suhu, khusus Bener Meriah, berkisar 16- 29 derajat celcius. Sedangkan suhu untuk wilayah Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Bireuen, suhunya berkisar 24-32 derajat celcius.

Gelombang Capai 4 Meter

Pada bagian lain, tiga hari ke depan berpotensi terjadinya gelombang capai 4 meter dan kecepatan angin 4-40 kilometer per jam di perairan Selat Malaka Bagian Utara.

Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter),.

Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter), Kapal Feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter).

Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada. (*)

Baca juga: Kisah Ashabul Kahfi dan Sejarah Pembubaran Provinsi Aceh