NasDem Ungkap Alasan Tak Undang Jokowi ke Apel Siaga Perubahan: Ada Konsolidasi Internal Partai
"Pak Jokowi tidak diundang. Karena ini adalah acara konsolidasi internal partai," kata Ali, Sabtu (15/7/2023) sebagaimana dilaporkan tim jurnalis Komp
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Partai Nasdem akan menggelar Apel Siaga Perubahan di Stadion tama Gelora Bung Karno (SU GBK) Senayan, Jakarta, Minggu (16/7/2023).
Kegiatan yang dilangsungkan di stadion berkapasitas 78.000 orang ini rencananya diklaim akan diikuti sekitar 180.000 kader.
Partai Nasional Demokrat (NasDem) tak mengundang Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam acara Apel Siaga Perubahan yang akan digelar di Stasiun Utama (SU) Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta siang ini, Minggu (16/7/2023).
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan, pihaknya tak mengundang Jokowi karena acara yang rencananya dimulai pada pukul 12.00 WIB ini beragendakan konsolidasi internal partai.
"Pak Jokowi tidak diundang. Karena ini adalah acara konsolidasi internal partai," kata Ali, Sabtu (15/7/2023) sebagaimana dilaporkan tim jurnalis KompasTV.
Akan tetapi, Ali menyebut partainya mengundang lima orang perwakilan pimpinan partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
Selain itu, acara Partai NasDem ini juga akan dihadiri oleh bakal calon presiden (bacapres) dari KPP, Anies Baswedan.
Rencananya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies akan menyampaikan pidato politiknya di acara yang diperkirakan akan diikuti ratusan ribu kader NasDem ini.
Meski begitu, Ali menegaskan bahwa acara yang akan dimulai pada pukul 12.00 WIB itu bukan konsolidasi KPP.
Baca juga: Sore Ini, 180.000 Massa Nasdem Kumpul di GBK, Anies Pidato Politik, Surya Paloh Cek Kesiapan Pemilu
Meski mengundang partai politik dalam KPP dan Anies Baswedan, Ali menekankan bahwa KPP tak akan mengumumkan bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Anies dalam acara ini.
"Nggak ada, saya pastikan besok (hari ini) nggak ada pengumuman bacawapres," tegasnya.
"Menurut NasDem saat ini bukan waktu yg tepat untuk umumkan calon wakil presiden. Saat ini adalah waktu yg lebih pas untuk lakukan konsolidasi," ujarnya.
Ia menambahkan, acara yang diperkirakan diikuti oleh ratusan ribu kader Partai NasDem ini beragendakan konsolidasi partai menyongsong pemilu 2024.
Meski menyebut bahwa acara ini merupakan agenda internal partai, Ali menerangkan bahwa Partai Nasdem mengundang ulama-ulama untuk datang ke acara ini.
Akan tetapi, ia memastikan bahwa para ulama itu bukan petinggi dalam organisasi masyarakat tertentu.
"Pribadi-pribadi, beberapa kyai yang ada di Jakarta. Karena ini acara Partai Politik, kalau kemudian kami melibatkan lembaga-lembaga keagamaan kami takut nanti justru akan men-down grade (menurunkan kualitas -red) daripada lembaga itu sendiri," ujarnya.
Sementara itu, tak kurang dari 500 personel Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dikerahkan untuk mengantisipasi kemacetan di sekitar kawasan GBK.
Personel tersebut akan disebar di berbagai titik yang rawan kemacetan. Mereka akan mulai mengatur lalu lintas sejak pukul 09.00 WIB.
"Personel akan disebar di beberapa lokasi, seperti Jalan Gatot Subroto, Jalan Sudirman, putaran Semanggi, dan di sekitar Gelora Bung Karno," ungkap Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Darmawan, seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Pensiun dari Polisi, Untung Sangaji Pilih Terjun Dunia Politik dan Maju DPRA dari Partai NasDem
Sebelumnya, Partai NasDem diisukan renggang dengan koalisi pemerintahan karena perbedaan sikap politik dengan Presiden Jokowi terkait dukungan terhadap bacapres yang akan maju di Pilpres 2024 mendatang.
Pakar komunikasi politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menyebut, hubungan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Jokowi semakin sempit.
"Pintu komunikasi politik Surya Paloh secara langsung kepada Presiden Jokowi tampaknya kian sempit," kata Nyarwi melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.tv, Minggu (7/5).
Pasalnya, Partai NasDem mendukung bacapres Anies Baswedan, sementara Jokowi tampak memberikan dukungan terhadap bacapres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Sebagaimana kita tahu, sejak Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai (bakal) capres awal Oktober 2023 lalu, kehangatan dan keakraban relasi Surya Paloh dengan Presiden Jokowi tampak makin memudar, dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya," jelasnya.
Baca juga: Misteri Temuan Potongan Kepala Manuasia, Diduga Bagian Tubuh Korban Mutilasi di Turi Sleman
Baca juga: Harga Emas Hari Ini, Segini Rincian Harga Emas Per Gram Minggu 16 Juli 2023
Baca juga: Nasib Kepala Sekolah Tilep Dana Siswa Miskin Rp234 Juta, Ditangkap Polisi hingga Dinonaktifkan
Sudah tayang di Kompas.tv: Partai NasDem Tak Undang Jokowi ke Apel Siaga Perubahan karena Alasan Ini
VIDEO Area Rumah Netanyahu Dibakar, Keluarga Sandera Tuntut Akhiri Perang dan Bebaskan Sandera |
![]() |
---|
Puji Cara Kapolda Aceh Kendalikan Situasi Demo, Haji Uma: Perlu Dicontoh Daerah Lain |
![]() |
---|
VIDEO Aksi Nekat Houthi: 5 Serangan Udara Bertubi-tubi Hantam Infrastruktur Israel |
![]() |
---|
Kapolres Nagan Raya Sebut Aksi Demo Mahasiswa di DPRK Berjalan Damai |
![]() |
---|
Mualem Juga Copot Amirullah dari Jabatan Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.