Kajian Islam

Ayo Amalkan! Ini 3 Surah Alquran yang Sering Dibaca Rasulullah Saw Saat Shalat Tahajud

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, ada tiga jenis surah yang umumnya dibaca oleh Rasulullah saat mengerjakan Shalat Tahajud.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Taufik Hidayat
Tribun Manado
Ayo Amalkan! Ini 3 Surah Alquran yang Sering Dibaca Rasulullah Saw Saat Shalat Tahajud. 

SERAMBINEWS.COM - Berikut surah Alquran yang bisa dibaca setelah Al Fatihah saat melaksanakan Shalat Tahajud.

Sholat tahajud merupakan shalat sunah. Meski termasuk dalam ibadah sunnah, Shalat Tahajud sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat muslim.

Hukum mengerjakannya adalah sunnah muakkad, yaitu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk diamalkan.

Perintah mengenai Sholat Tahajud dijelaskan pada firman Allah SWT pada Q.S. Al- Isra ayat 79:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

Artinya: “Dan pada sebagian malam hari bertahajud lah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”

Shalat tahajud dilakukan pada malam hari, yakni pada sepertiga malam akhir atau setengah malam akhir.

Shalat sunnah ini bisa juga dilakukan pada waktu mendekati dua pertiga malam hingga waktu menjelang sholat subuh.

Baca juga: Ini Bacaan Niat Sholat Tahajud, Lengkap dengan Zikir dan Keutamaannya

Jumlah rakaat Sholat Tahajud tidak ada batasannya, tapi paling sedikit dikerjakan sebanyak dua rakaat.

Sementara jumlah maksimalnya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pelaksana.

Tata cara pengerjaan shalat tahajud pada dasarnya sama seperti sholat-sholat fardhu lainnya.

Perbedaannya hanya pada niat dan waktu mengerjakannya.

Lalu, bagaimana dengan pilihan surah Alquran yang dibaca setelah Al-Fatihah ?

Ada banyak surah yang bisa dipilih untuk dibacakan ketika melaksanakan shalat tahajud.

Namun, sebagaimana umat Nabi Muhammad SAW, tentu saja kita lebih memilih mengikuti tata cara ibadah yang dilakukannya.

Termasuk membaca surah yang sama dengan yang dibacakan oleh Rasulullah saat melaksanakan shalat tahajud.

Mengenai surah apa saja yang dibaca Rasulullah SAW saat mengerjakan Shalat Tahajud sebenarnya sudah pernah dibahas oleh Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah kajian yang disiarkan di salah satu stasiun televisi.

Kajian Ustadz Adi Hidayat yang membahas mengenai persoalan itu kemudian ditayangkan kembali dalam potongan video oleh kanal YouTube Ceramah Pendek.

Lalu apa saja surah yang sering dibaca Rasulullah dalam shalat tahajudnya itu?

Baca juga: Sholat Tahajud, Inilah Penjelasan Dalil Alquran dan Hadist Rasulullah SAW hingga Keutamaannya

Simak penjelasan Ustad Adi Hidayat sebagaimana terlah dirangkum Serambinews.com dalam artikel berikut.

Surah Alquran yang sering dibaca Rasulullah saat Tahajud

Dalam potongan video berdurasi 12 menitan yang diunggah YouTube Ceramah Pendek, Ustadz Adi Hidayat mengatakan, ada tiga jenis surah yang umumnya dibaca oleh Rasulullah saat mengerjakan Shalat Tahajud.

"Surah apa yang dibaca oleh Nabi?,"

"Secara singkat ada tiga jenis surah yang umumnya dibacakan oleh Nabi SAW dalam kesempatan shalat malamnya," kata Ustadz Adi Hidayat dalam video tersebut.

Berikut tayangan video penjelasan Ustadz Adi Hidayat mengenai jenis surah yang dibaca Rasulullah saat Shalat Tahajud.

Jenis surah pertama

Adapun jenis surah yang pertama, lanjut Ustadz Adi Hidayat, yaitu surah yang ringan.

"Satu, surat yang ringan, surat yang ringan,"

"Saya tidak katakan pendek ya, ingat baik-baik, surat yang ringan yang diisyaratkan bagi para pemula yang menunaikan shalat tahajud," sebut Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat kemudian memberi contoh dalil mengenai jenis surah pertama yang dibaca Rasulullah saat mengerjakan Shalat Tahajud.

Baca juga: Bacaan Niat Sholat Tahajud, Waktu Tepat Melaksanakannya, Lengkap dengan Dalilnya

Dalil tersebut tercantum dalam surah Al-Muzzammil ayat 20 dengan potongan ayat sebagaimana berikut.

إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَىٰ مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ ۚ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ ۚ عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ ۚ عَلِمَ أَنْ سَيَكُونُ مِنْكُمْ مَرْضَىٰ ۙ وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ ۙ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ۚ

"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran...."

Berdasarkan ayat tersebut, jenis surat pertama yang bisa dibaca dalam tahajud ialah surah ringan yang dihafalkan.

Bagi Nabi Muhammad SAW, lanjut Ustadz Adi, keringanannya itu ialah 100 ayat Surah Al Baqarah, atau 10 hingga 11 ayat terakhir surah Ali Imran yang dibaca dalam satu rakaat.

"Jadi ukuran ringannya itu relatif. Ringan bagi Nabi belum tentu ringan bagi kita. Tapi prinsipnya cari yang ringan," terangnya.

Jenis surah kedua

Jenis surah kedua ialah surah-surah yang tersusun dalam Alquran secara tertib, dengan tujuan mengulang yang dihafal atau memperbanyak yang dibaca.

"Kalau yang tadi yang ringan-ringan, sekarang justru terbalik. Panjang, tapi panjangnya ini diurutkan," sebut Ustad Adi Hidayat.

Bagi yang sudah mengahafal Alquran, sambungnya, ini adalah kesempatan untuk mengulang hafalannya sebagaimana dilakukan oleh para sahabat Nabi Muhammad.

Jenis surah ketiga

Selanjutnya jenis surah ketiga yaitu memilih surah-surah yang sesuai dengan kebutuhan atau keperluan pelaksana tahajud.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, jenis surah ini adalah yang paling jarang dilakukan oleh pelaksana shalat tahajud.

"Ini jenis terakhir, dan ini sangat jarang dilakukan. Padahal Nabi, itu banyak disebutkan dalam riwayat, sering mencontohkan ini," kata Ustadz Adi Hidayat.

Sebagai contoh memilih surah-surah yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya bagi yang sedang mencari nafkah, maka lebih baik membaca ayat-ayat tentang rezeki untuk meminta kemudahan pada Allah Swt.

Begitupula untuk masalah lainnya yang diperlukan oleh pelaksana shalat tahajud, bisa memilih ayat-ayat yang sesuai untuk dibacakan dalam ibadah malam ini.

Sebagaimana diketahui, semua surah Alquran berisi pedoman hidup dan semua permasalahan soal kehidupan ada di dalamnya.

Baca juga: Sholat Tahajud, Kapan Waktu Paling Utama Melaksanakannya? Inilah Dalil Dianjurkan di Sepertiga Malam

Keutamaan shalat tahajud

Dikutip dari baznas.go.id, keutamaan salat Tahajud sangatlah luar biasa seperti berikut:

1. Salat Sunah Paling Utama

Tahajud yang juga disebut qiyamul lail atau salat lail merupakan salat sunnah yang paling utama.
Sebagaimana sabda Rasulullah:

“Salat yang paling afdhol setelah sholat fardhu adalah sholat malam” (HR. An Nasai)

2. Kunci Masuk Surga

Rasulullah shallallahualaihi wasallam bersabda:

“Sebarkanlah salam, berilah makan (orang-orang yang membutuhkan), sambungkanlah silaturrahim, dan shalatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur; niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR Tirmidzi)

3. Kemuliaan dan Kewibawaan

Selain mendapatkan kedudukan mulia di akhirat kelak, orang-orang yang ahli shalat tahajud juga akan mendapatkan kedudukan yang mulia di dunia.

Allah akan memberinya kemuliaan dan kewibawaan.

“Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya” (HR Hakim; hasan)

4. Menenangkan Hati

Al-Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

“Cobalah renungkan bagaimana Allah membalas shalat malam yang mereka lakukan secara sembunyi dengan balasan yang Ia sembunyikan bagi mereka, yakni yang tidak diketahui oleh semua jiwa.

Juga bagaimana Allah membalas rasa gelisah, takut dan gundah gulana mereka di atas tempat tidur saat bangun untuk melakukan shalat malam dengan kesenangan jiwa di dalam Surga.” [Baca Haadil Arwaah ilaa Bilaadil Afraah oleh Ibnul Qayyim (hal. 278)]

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved