Berita Viral

Jengkel Orderan Dibatalkan, Ojol Aniaya Mahasiswi Lalu Serahkan Diri ke Polisi, Gojek Angkat Bicara

Jengkel merasa orderannya dibatalkan, seorang pengemudi ojek online (ojol) di Gowa, Sulawesi Selatan tega memukul dan menganiaya mahasiswi.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
TribunTimur
Jengkel Orderan Dibatalkan, Ojol Aniaya Mahasiswi Lalu Serahkan Diri ke Polisi, Gojek Angkat Bicara 

Jengkel Orderan Dibatalkan, Ojol Aniaya Mahasiswi Lalu Serahkan Diri ke Polisi, Gojek Angkat Bicara

SERAMBINEWS.COM, GOWA – Jengkel merasa orderannya dibatalkan, seorang pengemudi ojek online (ojol) di Gowa, Sulawesi Selatan tega memukul dan menganiaya mahasiswi.

Usai memukul dan mengaiaya korban mahasiswi tersebut, oknum ojol kemudian menyerahkan diri ke kantor polisi.

Ia mengaku telah salah, dan siap menghadapi jeratan hukum atas tindakannya itu.

Aksi penganiayaan hingga korban menangis tersesenggukan di pinggir jalan telah menjadi viral di media sosial.

Dalam video yang beredar memperlihatkan seorang perempuan berbaju kemeja pink dan lengkap masih mengenakan helm ojek online.

Perempuan yang berstatus mahasiswi tersebut menangis sesenggukan.

Terdengar seorang pria diduga perekam meminta petunjuk agar pengemudi ojol bertanggung jawab.

“Saya minta petunjuk ini costumer kenapa nangis-nangis trauma ini, dipukul sama driver,” ujar perekam.

Baca juga: Emak-emak Gerebek Tempat Sabu, Temukan Pemuda Lagi Nyabu dan Bong, Polisi Amankan Pemilik Rumah

ilustrasi ojek online gojek ojol
ilustrasi ojek online

Kemudian perekam mengungkap peristiwa itu terjadi di dekat kampus UIN Samata atau Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.

Sementara perekam tengah mengadu, penumpang wanita itu terlihat tak kuasa menahan tangisnya.

Perekam mengungkap pengemudi ojol datang sembari marah-marah kepada penumpang perempuan tersebut.

“Driver datang lagi, marah-marahin lagi dia lagi lewat di sini,” tuturnya

Kronologi Kejadian

Dilansir dari TribunTimur, Kasi Humas Polres Gowa, Iptu Rasyid, membeberkan konologis kejadian pengemudi ojol memarahi hingga menganiaya seorang penumpang wanita.

Ia mengatakan, kasus penganiayaan terhadap mahasiswi ini terjadi di Jl Paraikatte Al Munawar, Kelurahan Romang Polong, Kecam Somba Opu, pada Jumat (21/7/2023) sekira pukul 16.30 Wita.

Awalnya korban yang berinisial RA (20) memesan ojek online.

Dia pun didatangi oleh pengemudi ojol bernama Kusniadin.

Namum setibanya di lokasi, dia merasa orderannya dibatalkan.

"Pelaku ini merasa dibatalkan pesanannya, dan korban tidak mengetahui permasalahan tetiba pelaku marah dan memukul korban dengan menggunakan tangan kirinya," kata Rasyid, Sabtu (22/7/2023).

Baca juga: BERITA POPULER - Sosok Mira Hayati, Honorer Tinggi Karena Titipan, Vera Kabur Usai Malam Pertama

Dikatakannya, pelaku memukul korban sekali pada bagian lengan korban menggunakan tangan

Namun kata dia, korban tidak mengalami luka.

"Hanya saja korban merasa keberatan karena dipukul," jelasnya.

Dia membeberkan motif pelaku menganiaya korban karena jengkel lantaran pelaku merasa orderannya dibatalkan oleh korban.

Rasyid mengatakan jika pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari penyidik yang menangani kasus tersebut

"Kita masih menunggu penyelidikan dari Satreskrim Polres Gowa, apakah kasus ini masuk pada Pasal 352 ayat 1 atau pasal 352 KHUPidana," jelasnya.

Pelaku Menyerahkan Diri

Rasyid mengatakan pelaku menyerahkan diri pada Jumat malam sekira pukul 19.00 Wita

"Pelaku menyerahkan diri sekitar 19.00 Wita di Polres Gowa," ujanya.

Pelaku bernama Kusniadin (30), warga Kelurahan Tamammaung, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Gojek Angat Bicara

Head of Corporate Affairs Indonesia Timur Gojek, Guntur Arbiansyah mengatakan, pihaknya menyesalkan kejadian yang menimpa salah satu pelanggan Gojek.

Pihaknya pun dengan tegas langsung menindak mitra driver bersangkutan sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Saat ini kami telah memutus kemitraan dan mem-block list driver tersebut sehingga tidak dapat menjadi mitra Gojek kembali,” kata Guntur, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Minggu (23/7/2023).

Guntur mengatakan, pihaknya tidak menoleransi segala bentuk kekerasan dalam pelayanan mitra.

Pihaknya sangat menyayangkan kejadian tersebut karena telah merugikan serta mencoreng pelayanan baik jutaan mitra driver Gojek lainnya.

Gojek pun siap menawarkan bantuan medis dan psikis apabila diperlukan serta bantuan lainnya kepada korban.

Termasuk membantu pihak berwenang jika diperlukan sehubungan dengan kejadian tersebut.

“Layanan prima mitra driver menjadi salah satu prioritas utama Gojek,” kata Guntur.

Lebih lanjut, Guntur menjelaskan, selama ini, Gojek secara rutin dan konsisten telah melakukan pelatihan bagi mitra driver.

Baik secara online melalui fitur Tips Pintar di aplikasi mitra driver maupun secara offline melalui pelatihan Bengkel Belajar Mitra.

Topik yang diajarkan beragam, beberapa di antaranya layanan prima dan anti kekerasan seksual.

“Kami akan terus memperluas cakupan pelatihan agar dapat menjangkau lebih banyak mitra secara lebih tepat guna,” jelasnya.

Guntur pun mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan apabila terjadi kejadian yang tidak diinginkan terkait ekosistem Gojek.

Adapun kanal pelaporan dapat melalui customerservice@gojek.com untuk pelanggan maupun pengguna jalan, dan driversupport@gojek.com untuk mitra driver Gojek. (Serambinews.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved