Makam Alm. K.H. Maimun Zubair di Makkah Batal Dibongkar dan Dipindahkan, Jasadnya Masih Utuh

Jenazah Mbah Moen telah dimakamkan di Makkah, tepatnya di Ma'la, salah satu kompleks pemakaman tertua di Mekkah.

Editor: Amirullah
TribunStyle.com/ Kolase/ @Bachtera88
KH Maimun Zubair 

SERAMBINEWS.COM  - Viral dan ramai diperbincangkan makam almarhum KH Maimun Zubair alias Mbah Moen yang batal dibongkar.

Mbah Moen sendiri dikenal sebagai ulama kharismatik dari Nahdlatul Ulama.

KH Maimun Zubair meninggal dunia saat naik Haji di Makkah, Arab Saudi pada Selasa (6/8/2019) silam.

Jenazah Mbah Moen telah dimakamkan di Makkah, tepatnya di Ma'la, salah satu kompleks pemakaman tertua di Mekkah.

Tepat hampir empat tahun, ternyata Kuburan di Kota Makkah, Arab Saudi wajib dibongkar seiap tiga atau empat tahun sekali.

Makam ulama Indonesia, K.H. Maimun Zubair alias Mbah Moen di Makkah, Arab Saudi.
Makam ulama Indonesia, K.H. Maimun Zubair alias Mbah Moen di Makkah, Arab Saudi. (YouTube Alman Mulyana)


Ternyata setiap 4 tahun sekali, kuburan akan dibongkar dan jenazah akan dipindahkan.

Hal itu dilakukan karena alasannya adalah lahan pemakaman di Makkah sangatlah terbatas.

Pembongkaran ini dilakukan langsung oleh pemerintah Arab Saudi yang bakal membongkar makam setiap 4 tahun sekali.

Namun yang terjadi adalah jasad ulama Indonesia itu masih utuh sehingga tidak jadi dibongkar.

Hal itu diungjkapkan oleh YouTuber di Arab Saudi bernama Alman Mulyana dalam videonya yang diunggah pada 6 April 2023.

"Inilah makam ulama Indonesia KH Maimun Zubair," kata Alman Mulyana dalam video.


Kata Alman Mulyana bahwa makam di Ma'la tersebut empat tahun sekali dibongkar.

"Banyak ulama Indonesia mau dibongkar tapi jasadnya utuh seperti halnya KH Maimun Zubair atau Mbah Moen," katanya.

"Kalau jasadnya utuh itu abadi sampai Yaumul Akhir dan tidak akan pernah diangkat," bebernya.

Namun jasad di makam lainnya dibongkar dan akan digantikan dengan jasad yang baru.

Tentang Pemakaman Jannatul Ma'la

Diketahui bahwa Kuburan yang dimaksud bernama Jannatul Ma'la di Kota Makkah, Arab Saudi.

Banyak tokoh-tokoh besar Islam yang dimakamkan di makam tersebut.

Pemakaman Jannatul Ma'la berjarak 1 km dari Masjidil Haram merupakan Makam yang menyimpan jenazah orang yang meninggal di Makkah.

Dikatakan bahwa komplek pemakaman ini sudah ada sejak 1.700 tahun yang lalu.

Dan berjarak 25 menit dari Masjidil Haram jika ditempuh dengan berjalan kaki.

Namun, tidak semua orang bisa dimakamkan di sana.

Makam ini merupakan makam bersejarah di Kota Makkah.

Siapa KH Maimoen Zubair?

KH Maimun Zubair
KH Maimun Zubair (TribunStyle.com/ Kolase/ @Bachtera88)

Dilansir dari Wikipedia, Kyai Haji Maimun Zubair lahir di Rembang, Jawa Tengah, 28 Oktober 1928.

Ia adalah seorang ulama dan politikus Indonesia.

Ia merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang dan menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan hingga ia wafat.

Ia pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang selama 7 tahun.

Setelah berakhirnya masa tugas, ia mulai berkonsentrasi mengurus pondok pesantrennya.

Tapi rupanya tenaga dan pikiran ia masih dibutuhkan oleh negara sehingga ia diangkat menjadi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah selama tiga periode.

Ulama yang akrab disapa Mbah Moen ini merupakan salah satu dari anggota Ahlul Hall wal Aqdi (Ahwa) pada Muktamar ke-33 NU di Jombang tahun 2015 lalu dan NU Online pernah memuat profil singkatnya.

Kiai Haji Maimun Zubair merupakan seorang alim, faqih sekaligus muharrik (penggerak).

Selama ini, Kiai Maimun merupakan rujukan ulama Indonesia, dalam bidang fiqh.

Hal ini, karena Kiai Maimun menguasai secara mendalam ilmu fiqh dan ushul fiqh.

Kiai Maimun merupakan kawan dekat dari Kiai Sahal Mahfudh, yang sama-sama santri kelana di pesantren-pesantren Jawa, sekaligus mendalami ilmu di tanah Hijaz.

Kiai Maimoen lahir di Sarang, Rembang, pada 28 Oktober 1928. Kiai sepuh ini, mengasuh pesantren al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah.

Kiai Maimun merupakan putra dari Kiai Zubair, Sarang, seorang alim dan faqih.

Kiai Zubair merupakan murid dari Syaikh Saíd al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky.

Kedalaman ilmu dari orang tuanya, menjadi basis pendidikan agama Kiai Maimun Zubair sangat kuat.

Kemudian, ia meneruskan mengajinya di Pesantren Lirboyo, Kediri, di bawah bimbingan Kiai Abdul Karim. Selain itu, selama di Lirboyo, ia juga mengaji kepada Kiai Mahrus Ali dan Kiai Marzuki.

Pada umur 21 tahun, Maimun Zubair melanjutkan belajar ke Makkah Mukarromah.

Perjalanan ini, didampingi oleh kakeknya sendiri, yakni Kiai Ahmad bin Syuáib.

Di Makkah, Kiai Maimun Zubair mengaji kepada Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan beberapa ulama lainnya.

Kiai Maimun juga meluangkan waktunya untuk mengaji ke beberapa ulama di Jawa, di antaranya Kiai Baidhowi, Kiai Ma'shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), Syekh Abul Fadhol Senori (Tuban), dan beberapa kiai lain. Kiai Maimun juga menulis kitab-kitab yang menjadi rujukan santri.

Di antaranya, kitab berjudul al-ulama al-mujaddidun.

Selepas kembali dari tanah Hijaz dan mengaji dengan beberapa kiai, Kiai Maimun kemudian mengabdikan diri untuk mengajar di Sarang, di tanah kelahirannya.

Pada 1965, Kiai Maimun kemudian istiqomah mengembangkan Pesantren al-Anwar Sarang.

Pesantren ini, kemudian menjadi rujukan santri untuk belajar kitab kuning dan mempelajari turats secara komprehensif.

Selama hidupnya, Kiai Maimun memiliki kiprah sebagai penggerak.

Kini, karena kedalaman ilmu dan kharismanya, Kiai Maimun Zubair diangkat sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Politik dalam diri Kiai Maimun bukan tentang kepentingan sesaat, akan tetapi sebagai kontribusi untuk mendialoggkan Islam dan kebangsaan.

Demikianlah, Kiai Maimun merupakan seorang faqih sekaligus muharrik, pakar fiqh sekaligus penggerak.

KH Maimoen Pernah Doakan Jokowi

Nama Jokowi disebut sebanyak tiga kaliam dalam doa KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen.

Diketahui doa Mbah Moen untuk Jokowi dilantunkan di Ecovention Ancol.

Dilansir Kompas.com, ulama karismatik KH Maimoen Zubair kembali mendoakan agar calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo bisa memenangi pilpres 2019.

Doa Mbah Moen itu disampaikan saat menghadiri peringatan Hari Lahir ke-46 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Ecovention Ancol, Kamis (28/2/2019).

Mbah Moen didaulat memimpin doa pada penutup pada acara yang juga dihadiri oleh Jokowi itu.

Dalam doanya, Ketua Majelis Syariah PPP ini menyebut nama Jokowi hingga tiga kali.

Para peserta acara yang merupakan pengurus dan kader PPP yang hadir mengamini dengan keras doa Mbah Moen.

Ketua Umum PPP Romahurmuziy menjelaskan, doa yang diucapkan Mbah Moen dalam bahasa Arab itu berisi dukungan untuk Jokowi dalam Pilpres 2019.

Selain berdoa agar sang petahana terpilih kembali, Mbah Moen juga memohon kepada Allah agar pemerintahan Jokowi selanjutnya lebih baik dari saat ini.

“Ya memang Pak Kiai (Maimun) tadi mendoakan, di ujung doanya, supaya Pak Jokowi terpilih untuk kedua kalinya. Kemudian supaya terpilih kedua kalinya dengan pemerintahan yang lebih baik lagi dibandingkan dengan pemerintahan yang sekarang,” kata Rommy, sapaannya, usai acara.

“Dan beliau memohon kepada Allah agar kepemimpinan pak Jokowi itu bisa menyatukan seluruh rakyat Indonesia dan bisa membangun seluruh rakyat Indonesia, kurang lebih itu artinya,” tambah Rommy.

Rommy juga mengatakan, penyebutan nama Jokowi sebanyak tiga kali sebagai penegasan dari Mbah Moen tentang sikap politiknya dalam pilpres 2019.

Ini sekaligus menghapus anggapan yang salah tentang doa beberapa waktu lalu.

"Iya karena beliau sampai tiga kali menyebut itu sekaligus menegaskan menghapus semua informasi yang hoaks, kesalahan-kesalahan tentang doa itu,” kata Rommy.

Ini bukan pertama kalinya Mbah Moen mendoakan Jokowi.

Senior PPP itu juga sempat mendoakan sang petahana saat kunjungan ke pondok pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah, awal Februari lalu.

Saat itu Mbah Moen yang duduk di samping Jokowi, justru menyebut nama capres 02 Prabowo Subianto.

Namun setelah itu Mbah Moen memperbaiki doanya.

Data diri:

Nama: Kyai Haji Maimoen Zubair

Lahir: 28 Oktober 1928

Tempat Lahir: Rembang, Jawa Tengah, Hindia Belanda (sekarang Indonesia)

Meninggal: Mekkah, 6 Agustus 2019

Nama lain: Mbah Moen

Pekerjaan: Ulama

Partai politik: Partai Persatuan Pembangunan

Anak: 10 (termasuk Gus Yasin)

Orang tua: Kyai Zubair Dahlan (bapak)

(*)

(Bangkapos.com/Widodo) (Tribunstyle/Dhimas)

 

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul MASYAALLAH Makam Alm. K.H. Maimun Zubair di Makkah Tidak Jadi Dipindah Karena Jasadnya Masih Utuh

Baca juga: Polisi Tangkap Pembacok Istri di Aceh Singkil tanpa Perlawanan

Baca juga: Buntut Protes Warga Terkait Seleksi Anggota KIP Pidie, Komisi I Panggil Pansel

Baca juga: Meski Ada Musibah di Awal Pernikahan, Vincent Verhaag Akui Tetap Bertahan dengan Jessica Iskandar

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved