Nasib 8 Penambang di Banyumas Terjebak di Lubang Galian, Jadi Primadona karena Temuan 1 Kg Emas

Lubang yang menjadi lokasi terjebaknya para korban dikenal paling potensial di tambang emas tradisional di kawasan tersebut.

|
Editor: Faisal Zamzami

SERAMBINEWS.COM - Delapan orang pekerja tambang terjebak di lubang tambang emas tradisional di Desa Pancurendang, kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah sejak Selasa (26/7/2023).

Hingga saat ini para korban belum berhasil dievakuasi, tim gabungan masih berusaha menyelamatkan para korban dengan fokus melakukan penyedotan air yang menggenangi lubang dengan pompa yang lebih besar.

Bahkan Warga Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menggelar ritual di lubang tambang emas, lokasi 8 pekerja terjebak, Sabtu (29/7/2023) petang.

Ritual yang menjadi kearifan lokal warga setempat itu untuk membantu upaya penyelamatan 8 pekerja yang telah dilakukan tim SAR gabungan sejak Rabu (26/7/2023) lalu.

Lubang yang menjadi lokasi terjebaknya para korban dikenal paling potensial di tambang emas tradisional di kawasan tersebut.

Para penambang menyebut lokasi tersebut dengan nama lubang bogor baru. Hal tersebut diungkapkan tokoh masyarakat di Grumbul Tajur yang bernama Nasim (53).

Nasim mengungkapkan di lubang Bogor sudah beroperasi selama kurang lebih setengah tahun. Tidak heran penghasilan dari dalam lubang itu sangat menjanjikan. 

"Di lubang itu pernah ada dari satu kilo material nilai emasnya ada yang setengah kilo," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (29/7/2023).

Baca juga: VIDEO 3 Prajurit Kopaska Diterjunkan untuk Evakuasi 8 Penambang Emas yang Terjebak di Sumur

Moncernya lubang bogor baru tersebut tak diikuti oleh lubang galian lain yang ada di lokasi itu.

Menurut Nasim yang dapat mengevakuasi delapan korban adalah dari penambang sendiri yang paham kondisi.

"Yang bisa menyelamatkan adalah para penambang lain yang benar-benar tahu medan," katanya.

Sementara itu delapan penambang yang terjebak dari lubang tersebut berasal dari Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Sulitnya evakuasi 8 penambang emas yang terjebak dan terendam di lubang galian membuat dia prihatin.

Alasannya karena penyedotan air yang dilakukan terus-menerus tak mengurangi jumlah debit air yang merendam lubang galian

Nasim memperkirakan para penambang yang terendam air ini juga kesetrum atau terkena aliran listrik.

"Kalau tutup tambang maka akan diarahkan kemana mata pencaharian warga," katanya.

Lubang tambang ilegal itu memiliki diameter 1x1 meter, tapi di dalam lubang diameternya antara 90cm x 70cm.

Adapun kedalamannya mencapai antara 40 dan 60meter.

Pada Jumat (28/07), Kepala Basarnas Cilacap Adah Sudarsa mengatakan pipa plastik yang digunakan untuk menyuplai oksigen kepada delapan pekerja tambang sudah tidak berfungsi akibat terendam air.

"Karena kemasukan air, jadi blower [untuk menyuplai oksigen] bermasalah. Sehingga suplai oksigen tidak ada. Itu terjadi karena blower tidak berfungsi," kata Adah Sudarsa kepada wartawan di Banyumas, Jateng, Jumat (28/7/2023).

Diduga lubang itu terendam air dari dua sungai yang mengalir di dekat lokasi pertambangan ilegal.

Adah mengatakan upaya penyelaman harus dilakukan secara tandem. Karena terlalu sempit, upaya penyelamatan dengan menurunkan tim penyelam tidak mungkin dilakukan.

"Penyelaman jelas tidak mungkin bersama-sama, karena kondisi medan yang sempit," ujar dia.

Baca juga: Polisi di Nagan Raya Warning Penambang Emas dan Ilegal Logging, Membandel Akan Ditindak


Turunkan camera hole
 

Tim dari ESDM Provinsi Jawa Tengah ikut dilibatkan dengan mengerahkan alat bernama camera hole yang berfungsi melihat lebih detail kondisi lubang tambang, Kamis (27/7/2023). 

Plt Kepala Dinas ESDM Provinsi Jateng, Boedi Dharmawan mengatakan camera hole akan dapat melihat secara jelas kondisi di dalam lubang tambang.

"Camera hole ini ada titik kamera samping dan kamera di bagian bawah untuk memastikan kondisi persis sumur tambang. Sehingga kita tidak hanya menduga-duga menggunakan sket interpretasi," jelasnya.

Hasil penglihatan dari Camera Hole nantinya akan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk langkah selanjutnya.

"Hasilnya nanti akan didiskusikan dan Danlanal bersama unsur lainnya bagaimana langkah selanjutnya.Pihaknya mengatakan titik air berada di kedalaman 11.1 meter dibawah permukaan tanah.

"Kamera ketika sudah memasuki air sudah mulai kurang jelas. Diduga pemompaan masih berlangsung sehingga kurang jernih. Kita akan matikan pompa 5 menit agar lebih jernih sehingga pandangan kamera lebih maksimal," terangnya.

Baca juga: Polda Aceh Imbau Warga tak Lakukan Aktivitas Tambang Ilegal, Winardy: Berpotensi Merusak Lingkungan

Gelar ritual

Warga Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menggelar ritual di lubang tambang emas, lokasi 8 pekerja terjebak, Sabtu (29/7/2023) petang.

Ritual yang menjadi kearifan lokal warga setempat itu untuk membantu upaya penyelamatan 8 pekerja yang telah dilakukan tim SAR gabungan sejak Rabu (26/7/2023) lalu.

Tokoh masyarakat setempat, Nasim (53) mengatakan, di lokasi itu ada kejanggalan karena ketinggian air tidak berkurang, meski telah disedot dengan 13 pompa nonstop.

Nasim menjelaskan, dalam ritual ini disiapkan sepasang ayam walik, kelapa gading, 8 ekor ikan mas dan 4 ekor ikan melem.

"Delapan ekor ikan mas sebagai penanda jumlah penambang, sedangkan ikan melem itu melambangkan kemelem (tenggelam)," jelas Nasim.

Doa bersama
 

Sebelum ada ritual, doa bersama juga digelar oleh warga pada Jumat (28/7/2023) malam di lokasi delapan penambang terjebak. 

Kegiatan ini diikuti sekitar 100 orang yang terdiri atas anggota tim SAR gabungan, relawan, beberapa keluarga korban dan masyarakat setempat.

 
"Doa bersama ini sebagai ikhtiar agar segera dapat ditemukan," Kepala Basarnas Cilacap sekaligus SAR Mission Coordinator Adah Sudarsa kepada wartawan di lokasi, Sabtu (29/7/2023).

Selain itu mereka juga memohon perlindungan agar personel yang terlibat dalam operasi penyelamatan tersebut diberi keselamatan.

 

 Polisi tetapkan 4 tersanga

 

Terkait kasus penambangan ilegal tersebut, polisi telah menetapkan empat tersangka. Mereka adalah SN (76), KS (43), WI (43) dan DM (40), seluruhnya merupakan warga Desa Pancurendang. 

Keempat tersangka memiliki peran berbeda-beda.

"SN adalah pemilik lahan, kemudian KS dan WI pengelola atau pendana sumur 1 dan DM merupakan pengelola atau pendana sumur 2," jelas Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu saat pers rilis di mapolres, Jumat (28/7/2023).

Atas perbuatannya, keempat tersangka dijerat Pasal 158 Undang-undang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba) dengan ancaman penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp 100 miliar.

Suplai oksigen tak berfungsi
 

Pada Jumat (28/07), Kepala Basarnas Cilacap Adah Sudarsa mengatakan pipa plastik yang digunakan untuk menyuplai oksigen kepada delapan pekerja tambang sudah tidak berfungsi akibat terendam air. 

"Karena kemasukan air, jadi blower [untuk menyuplai oksigen] bermasalah. Sehingga suplai oksigen tidak ada. Itu terjadi karena blower tidak berfungsi," kata Adah Sudarsa.

Diduga lubang itu terendam air dari dua sungai yang mengalir di dekat lokasi pertambangan ilegal itu.

Untuk itu salah satu langkah yang dilakukan oleh tim SAR adalah berusaha menutup aliran air ke dalam luban tambang yang diduga berasal dari dua sungai di sekitarnya.

 

Baca juga: Besok Hingga Rabu 2 Agustus 2023, Sebagian Aceh Diprediksi Hujan, Ini Data Lengkap BMKG

Baca juga: Pria Berkaus Ganjar Pranowo Tewas di Sebuah Warung di Medan, Sempat Bikin Onar di Kawasan TNI AU

Baca juga: Harga Emas Hari Ini, Segini Rincian Harga Emas Per Gram Minggu 30 Juli 2023

Sudah tayang di Kompas.com: Melihat Lubang Bogor Lokasi Terjebaknya 8 Penambang di Banyumas, Jadi Primadona karena Temuan 1 Kg Emas

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved