Kaesang Tak Boleh Beda Partai Selain PDIP, PSI: Maaf Ibu Sukmawati dan Rachmawati Soekarnoputri?
Kaesang tak boleh beda partai selain PDIP, PSI singgung soal Sukmawati Soekarnoputri dan Rachmawati Soekarnoputri.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Kaesang tak boleh beda partai selain PDIP, PSI singgung soal Sukmawati Soekarnoputri dan Rachmawati Soekarnoputri.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie menanggapi aturan PDIP terkait satu keluarga tidak boleh beda partai.
Isu tersebut semakin mencuat usai PSI secara berani mengusung Kaesang Pangarep yang merupakan anak bungsu Presiden Jokowi sebagai bakal calon Wali Kota Depok pada Pilkada 2024 mendatang.
"Kalau mengusung itu kan bisa lintas partai," buka Grace dalam wawancara khusus program Livi On Point yang tayang di Kompas TV dikutip, Rabu (2/8/2023).
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI mengingatkan kalau Presiden Jokowi pernah menyampaikan bahwa Kaesang sudah pisah Kartu Keluarga (KK) dengannya.
"Terus kemudian kalau aturan harus satu keluarga itu ya, saya pernah dengar pak Jokowi bilang, Kaesang sudah dewasa sejak dia menikah, KK-nya sudah beda," ungkap Grace.
Kemudian ia juga mengingatkan kalau Sukmawati Soekarnoputri dan Rachmawati Soekarnoputri yang satu keluarga dengan Megawati, namun memilih beda partai.
"Udah itu, kalau dikatakan satu keluarga harus sama, mohon maaf bagaimana dengan ibu Sukmawati, ibu Rachmawati dan sebagainya," ucap Grace.
Baca juga: Konten YouTube Kaesang Pangarep Soal Pencalonan Wali Kota Depok Menuai Kontroversi, Gak Bahaya Ta?
Baca juga: Aldi Taher Sebut Mendoakan Kaesang Pangarep jadi Presiden hingga Erina Gudono Segera Dapat Momongan
Diketahui Sukmawati Soekarnoputri merupakan sosok yang sempat membangkitkan kembali Partai Nasional Indonesia (PNI).
Sementara Rachmawati Soekarnoputri pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
"Jadi saya pikir, tetap ada ruang-ruang yang orang untuk menentukan pilihan dan ini kan proses yang on going, mungkin berpulang ke orangnya saja, kita tidak bisa memasakan," ungkap Grace.
Pada prinsip, PSI menurutnya akan memilih sosok yang punya track record bagus untuk diusung memegang tampuk kepemimpinan ke depan.
"Kalau kami suka dengan seseorang atau satu tokoh karena memang track record bagus, kita lihat ini kayaknya punya potensi untuk menjadi pemimpin, kenapa kita gak dukung," ungkap Grace.
"Kenapa harus di-PSI-kan dulu, kenapa sekecil itu cara berpikirnya. Kalau kami gitu, makanya kami enteng-enteng aja," pungkasnya.
Baca juga: Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep Calon Wali Kota Depok Sudah Mulai Latihan Pidato
Berita Lainnya: Dukung Anies, Pendiri PSI Rela Tinggalkan Partai
Dukung Anies Baswedan, pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini rela tinggalkan partai dan disebut gentleman oleh internal.
Selain menjadi pendiri, sosok ini juga terakhir menjabat sebagai Eks Sekretaris Dewan Pembina PSI. Namun kini memutar haluan pilih dukung Anies Baswedan.
Siapa sosok dimaksud yang dukung Anies Baswedan, padahal pendiri PSI dan Eks Sekretaris Dewan Pembina partai tersebut?
Dikutip dari Kompas.com, Sunny Tanuwidjaja mundur dari PSI dan meninggalkan jabatannya sebagai seorang Sekretaris Dewan Pembina PSI.
Kabar hengkangnya Sunny dari PSI disampaikan kali pertama oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie.
Grace menyebutkan, mantan staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu sudah mundur dari PSI sejak tahun lalu.
Maka dari itu, sejak tahun lalu, Sunny berstatus sebagai anggota nonaktif PSI yang tak terlibat dalam urusan operasional.
"Sunny sejak setahun lalu sudah mundur sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI," ujar Grace saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Selasa (28/6/2022).
Baca juga: Sebut Jokowi Layak Dimakzulkan, Denny Indrayana Singgung Kaesang hingga Moeldoko
Posisi yang ditinggalkan Sunny Tanuwidjaja itu kini diisi oleh Raja Juli Antoni.
Grace menjelaskan, Sunny merupakan salah satu pendiri di PSI. Oleh karena itu, meskipun mundur dari PSI, status Sunny sebagai pendiri PSI tidak bisa diubah.
Mengaku dukung Anies
Perbedaan jalan politik, diakui Grace, menjadi alasan mundurnya Sunny dari partai yang didirkan pada 16 November 2014 ini.
"Beliau menyadari akan memilih jalan politik yang berbeda dengan PSI," tuturnya.
Sunny memilih untuk mendukung Anies, yang tak didukung PSI, sehingga rela melepaskan jabatan politiknya di partai yang kini dipimpin Giring Ganesha itu.
"Bro Sunny gentleman, mengakui akan men-support Anies dan untuk itu beliau mengundurkan diri," papar Grace.
PSI diketahui sudah sejak lama tak mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dinilai kerap memainkan politik identitas oleh PSI.
Sikap itu pun telah ditegaskan PSI dengan tidak akan mendukung orang nomor satu di DKI itu pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Beliau tahu persis sikap PSI terhadap Anies sangat clear," kata dia.
"Tidak akan menoleransi politik identitas yang dimainkan Anies untuk meraih kekuasaan," tambahnya.
Baca juga: Ditanya Berapa Uang Jajan Anak Presiden, Jawaban Kaesang Pangarep Malah Bikin Ngakak
Anies bertentangan dengan DNA PSI
Nama Anies sendiri diketahui memperoleh elektabilitas tinggi berdasarkan survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Bahkan, Anies menjadi satu dari tiga kandidat capres yang direkomendasikan Partai Nasdem saat rapat kerja nasional (rakernas) sebagai kandidat capres pada Pilpres 2024.
Namun, Grace tetap teguh pada pendiriannya.
"Sesuai pernyataan saya sebelumnya bahwa PSI tidak akan pernah mendukung Anies Baswedan," katanya.
"Karena yang bersangkutan memiliki rekam jejak terlibat dalam politik identitas yang sangat bertentangan dengan DNA PSI," tambahnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.