Polisi Deteksi Delapan Geng Motor di Banda Aceh, Lima Diantaranya Lakukan Hendak Tawuran

“Tiga pelajar yang diamankan oleh Tim Rimeung Satreskrim Polresta Banda Aceh itu bukan pelaku pembegalan, namun mereka hendak tawuran dengan kelompok lainnya yang ada di Banda Aceh, dan saat itu petugas turut mengamankan barang bukti senjata tajam (sajam) berupa celurit dari tangan pelaku,” kata KBP Fahmi. 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Viralnya tiga pelajar yang diamankan oleh Tim Rimueng Satreskrim Polresta Banda Aceh di kawasan Jembatan Lamnyong, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Minggu (30/7/2023) dini hari, bukan kelompok pembegalan, namun hendak tawuran dengan kelompok pelajar lainnya. 

Hal ini dikatakan oleh Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli SH SIK MSi, setelah personelnya melakukan interogasi lebih mendalam kepada para pelajar yang diamankan. 

“Tiga pelajar yang diamankan oleh Tim Rimeung Satreskrim Polresta Banda Aceh itu bukan pelaku pembegalan, namun mereka hendak tawuran dengan kelompok lainnya yang ada di Banda Aceh, dan saat itu petugas turut mengamankan barang bukti senjata tajam (sajam) berupa celurit dari tangan pelaku,” kata KBP Fahmi. 

Ketiga remaja ini diamankan oleh polisi, setelah mendapat laporan dimana mereka telah melakukan penyerangan atau tawuran dengan pemuda-pemuda yang berada di kawasan Kuta Alam, sambungnya.

Ia mengatakan, walaupun telah dikembalikan kepada keluarga oleh Muspika Syiah Kuala.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Fahmi Irwan Ramli mengatakan, hal ini tidak terlepas pemberian pembinaan oleh personel Polsek Syiah Kuala.

"Jadi mereka itu selain menandatangani tidak akan mengulangi perbuataanya lagi, juga mendapat bimbingan rohani dan shalat berjamaah secara rutin hingga sampai waktu yang ditentukan oleh personel Polsek Syiah Kuala,” jelasnya.

Maraknya keberadaan geng motor yang meresahkan warga, pihaknya juga terus memberikan penyuluhan di sekolah-sekolah saat menjadi pembina upacara atau saat sambang ke sekolah.

Selain itu pihaknya akan memasang spanduk imbauan di tempat mereka sering berkumpul. 

"Khusus malam Minggu dan malam libur akan dilaksanakan patroli skala besar,” sebutnya. 

Baca juga: Tawuran Remaja Tanggung Jawab Pemimpin

Lima kelompok lainnya terdeteksi hendak tawuran

KBP Fahmi mengatakan, dari proses interogasi terhadap para pelajar tersebut, ada kelompok lainnya yang akan melakukan tawuran pada malam yang sama. 

"Dari keterangan mereka, bahwa ada lima kelompok lagi yang hendak bergabung melakukan tawuran. Saat ini kelompok itu sudah terdata di Polresta Banda Aceh,” tuturnya.

Saat ini, Polresta Banda Aceh telah mendapatkan kelompok – kelompok yang sering balap liar sepeda motor dan melakukan tawuran.

"Sampai saat ini ada 8 kelompok yg terdata oleh kami, jumlah anggotanya setiap kelompok variatif antara 10 sd 25 orang,” ungkapnya.

Ia mengatakan, para pelajar juga sering melakukan balap liar di wilayah hukum Polresta Banda Aceh. 

Dimana ini diketahui saat pemeriksaan terhadap tiga pelajar yang telah diamankan polisi.

Fahmi mengharapkan, kepada pelajar dan para pemuda, tidak ikut dalam kelompok-kelompok itu. 

Sebab, pelajar merupakan generasi penerus bangsa yang harus ditempa menjadi seseorang yang berguna. 

Bukan malah terlibat aksi tawuran atau bergabung geng motor.

Polresta Banda Aceh selama ini telah menyampaikan penyuluhan di sekolah - sekolah sebagai upaya preemtif saat menjadi pembina upacara atau saat sambang ke sekolah.

 Selain itu, pihaknya juga akan memasang spanduk imbauan di tempat mereka sering berkumpul.

“Kita terus meningkatkan patroli dialogis yang dilaksanakan Polresta dan Polsek jajaran,  khusus setiap malam minggu dan malam libur akan dilaksanakan patroli skala besar,” pungkasnya.(*)

Baca juga: Polresta Banda Aceh Bina Tiga Remaja yang Tawuran dengan Shalat Berjamaah dan Berikan Nasihat