Kesehatan
Mitos Keperawanan hingga Selaput Dara, Sering Salah Kaprah Diartikan di Masyarakat Menurut dr Boyke
Seksolog dr Boyke Dian Nugraha mengungkap pandangannya terkait selaput dara yang robek selain karena berhubungan.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
- Disclaimer: Artikel ini ditulis untuk kepentingan edukasi yang ditujukan pada usia 18 tahun ke atas -
Mitos Keperawanan hingga Selaput Dara, Sering Salah Kaprah Diartikan di Masyarakat Menurut dr Boyke
SERAMBINEWS.COM - Dugaan selaput dara yang masih utuh sering digunakan sebagai tanda bahwa seorang wanita masih perawan. Keyakinan ini diyakini secara turun temurun di masyarakat.
Sebaliknya, jika selaput dara telah robek atau tidak mengeluarkan darah saat berhubungan, maka yang bersangkutan sudah tidak perawan.
Seksolog dr Boyke Dian Nugraha mengungkap pandangannya terkait faktor selaput dara yang robek selain karena berhubungan.
Menurut dr Boyke, ada beberapa penyebab yang membuat selaput dara robek. Robeknya selaput dara seorang wanita tidak selalu karena berhubungan.
"Robeknya selaput dara itu tidak selalu karena berhubungan seks," kata dr Boyke dikutip dari kanal YouTube SONARA FM, Senin (7/8/2023).
Namun, sambungnya, selaput dara juga bisa robek karena kebiasaan sehari-hari, seperti melakukan olahraga berat atau bahkan terjadi insiden kecelakaan.
Baca juga: 6 Cara Cepat Hamil dari Seksolog dr Boyke, Makanan hingga Jadwal Berhubungan, PASUTRI Harus Tahu!
"Jadi robeknya selaput dara bisa jadi karena sepeda, terbentur, menari balet, taekwondo dan semua olahraga berat terkadang bisa mengakibatkankan robekan," lanjutnya.
Tetapi perlu dicatat, robeknya selaput dara karena olahraga berat dan hubungan intim biasanya terlihat berbeda.
Menurut dr Boyke, jika robeknya selaput dara karena hubungan intim biasanya akan terlihat dengan jelas secara medis.
"Kalau robeknya karena hubungan seks, robeknya amburadul, robeknya sampe ke dasar," kata dia.
Sementara robeknya selaput dara karena kecelakaan atau melakukan aktivitas olahraga, bisa terlihat robekannya sedikit dan tidak sampai ke dasar selaput dara.
"Kalau robeknya karena aktifitas seperti tekwondo, balet kemudaian jatuh dari sepeda itu biasanya hanya tidak sampai amburadul, artinya hanya robek sedikit," imbuhnya.
Baca juga: Untuk Suami, Begini Cara Sederhana Buat Istri Selalu Bahagia, dr Boyke : Sederhana Tapi Berkesan
Maka dapat disimpulkan, adalah mitos jika selaput dara yang telah robek menjadi pertanda seorang perempuan sudah tidak perawan.
Lantas apakah suami mengetahui kondisi selaput dara yang telah robek saat hubungan intim pertama kali?
Menurut dr Boyke, suami tidak akan tahu atau merasakan kondisi selaput dara yang telah robek pada Miss V.
"Suami kalau bukan dokter ya gak ngerti, ini robeknya full 100 persen amburadul atau separuh-separuh, dia ga akan tahu, kan yang penting buat dia enak aja," lanjutnya.
Begitu juga saat berhubungan intim, robeknya selaput dara pertama kali saat berhubungan intim juga tidak harus ditandai dengan keluarnya bercak darah.
Pasalnya, ada selaput dara yang masih perawan juga tidak mengeluarkan darah karena pada saat berhubungan tidak sampai menyentuh pembuluh darah pada area miss V.
Baca juga: 40 Hari Setelah Melahirkan, dr Boyke Anjurkan Moms Segera Pakai KB : Biar Anak Gak Cepat Disapih
"Berdarah juga tidak selalu orang yang masih perawan itu berdarah, tergantung robekannya, kalau robekannya pada titik yang mengandung pembuluh darah, maka biasanya tidak akan berdarah padahal dia masih perawan," pungkas dr Boyke.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
8 Manfaat Minum Air Kayu Manis, Bagus untuk Kesehatan Wanita |
![]() |
---|
Bahan Makanan yang Direkomendasikan untuk Penderita Diabetes, Bantu Menjaga Gula Darah Stabil |
![]() |
---|
6 Menu Diet Sehat Tinggi Protein untuk Pertumbuhan Otot Anak, Penting Selama Masa Tumbuh Kembang |
![]() |
---|
Obesitas Bisa Hambat Kehamilan, dr Boyke Ingatkan Ibu untuk Jaga Berat Badan Ideal |
![]() |
---|
BANYAK YANG KELIRU! dr Zaidul Akbar Beberkan Organ Paling Penting, Ternyata Bukan Otak atau Jantung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.