Capres 2024

Rhenald Kasali Tanya Anies Kalau Tak Terpilih Jadi Presiden Lakukan Apa, Begini Jawabnya

Guru Besar Fakultas Ekonomi UI, Rhenald Kasali bertanya ke Anies Baswedan kalau tak terpilih jadi presiden bakal melakukan apa, begini jawabnya

Penulis: Sara Masroni | Editor: Taufik Hidayat
Instagram @aniesbaswedan
Guru Besar Fakultas Ekonomi UI, Rhenald Kasali bertanya ke Anies Baswedan kalau tak terpilih jadi presiden bakal melakukan apa, begini jawabnya. 

SERAMBINEWS.COM - Guru Besar Fakultas Ekonomi UI, Rhenald Kasali bertanya ke Anies Baswedan kalau tak terpilih jadi presiden bakal melakukan apa, begini jawabnya.

Pertanyaan tersebut diajukan Prof Rhenald saat Anies datang dan berbincang-bincang santai dalam podcastnya beberapa waktu lalu. 

Founder Rumah Perubahan itu bertanya bila Tuhan belum berkehendak untuk Anies jadi presiden, apa yang bakal dilakukan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian menjawab kalau presiden dan sejumlah jabatan lainnya pada dasarnya hanyalah sebuah amanah.

Hal itu kemudian bukan sesuatu yang dicari dan dimintanya selama ini, melainkan tugas yang diberikan orang lain.

"Saya menerima panggilan tugas, dan saya selalu menyatakan bersedia," ucap Anies dalam tayangan YouTube Rhenald Kasali dikutip, Senin (7/8/2023).

Baca juga: Ditanya Kenapa Berseberangan dengan Jokowi, Anies: 2014 Saya Bantu

Baca juga: Anies: Jangan Pedagang sekaligus Pejabat, sekaligus Pembuat Aturan

Dirinya mencontohkan, bahkan sampai saat ini masih memegang amanah sebagai pembina Karang Taruna di kampung sejak 2013 sampai sekarang.

"Ini mau 17-an saya yang tanda tangan itu," ungkap Anies tersenyum.

Kemudian saat ia dipanggil untuk bertugas menjadi juru bicara Jokowi, lalu memimpin Kementerian Pendidikan hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta, semuanya sudah dikerjakan sebagai panggilan rakyat.

"Dan ketika saya sebelum itu semua, saya bikin kegiatan Indonesia Mengajar," ungkap Anies.

"Jadi, bagi saya bukan tentang posisi, kalau saya ditugaskan saya kerjakan, bila tidak saya banyak kegiatan lainnya yang bisa saya kerjakan," tambahnya.

 

 

Capres Koalisi Perubahan itu mengakui kalau dirinya selama ini suka dengan hal-hal yang sifatnya perubahan sosial dan kemajuan masyarakat.

"Saya ini kan pak kalau ditanya by training, i'm economics saya (S1) ekonomi, S2 saya bidangnya moneter dan project paper waktu itu tentang currency market, baru S3 saya political economy," kata Anies.

Baca juga: Kenang Pimpin Jakarta, Anies: Tidak Satu pun Pengkritik yang Dilaporkan atau Dipersekusi

Menurutnya, dari perjalanan panjang menempuh pendidikan yang didapatnya selama ini melahirkan sebuah kesimpulan sekaligus jadi kunci tentang kemajuan suatu bangsa.

"Jadi, kenapa saya kemudian melihat pada pendidikan, karena begitu saya belajar political economy, development dan lain-lain, ketemu kata kunci," ungkap Anies.

"Bahwa kunci keberhasilan bangsa-bangsa ini adalah pada kualitas manusia, bukan sekadar kualitas sumber daya manusia, tapi kualitas manusia," tambahnya.

Ia mencontohkan negara-negara Asia Timur seperti China, Jepang, Korea Selatan dan lain sebagainya yang duluan merasakan kemajuan.

"Manusia bukan sebagai sumber daya, mereka sebagai aset terbesar kita. Saya lihat fenomena Asia Timur itu kan fenomena tentang kualitas manusia," ungkap Anies.

"Banyak bangsa yang kayanya luar biasa, tapi nggak jadi contoh tuh pak. Kenapa, ya mereka kaya karena alam. Dari situ saya melihat kenapa pendidikan menjadi penting," tambahnya.

Baca juga: Habis-habisan! Anies Bicara Negara Gagal, Politik Memeras dan Singkirkan yang Beda Pikiran

Disebut Berseberangan dengan Jokowi, Anies Akui 2014 Pernah Bantu

Ditanya kenapa sekarang terkesan berseberangan, Anies Baswedan sebut dulu 2014 dirinya pernah membantu Jokowi.

Prof Rhenald sempat mengingatkan kalau Anies pernah menjadi juru bicara kampanye Jokowi pada pemenangan Pilpres 2014 silam.

Kemudian mantan Rektor Universitas Paramadina itu juga pernah mengantarkan Jokowi dari Taman Menteng ke Gedung KPU.

Dengan prestasi sebagai orang yang mendirikan Indonesia Mengajar, kemudian menjadi idolanya anak-anak muda dan setelah itu diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Prof Rhenald bertanya kenapa sekarang Anies terkesan berseberangan dengan Jokowi.

"Kok kesannya sekarang jauh dengan pak Jokowi," tanya Prof Rhenald.

Baca juga: Perih Hati Suami! Istri Masuk RS Pecah Ketuban, Penyebabnya Berzina Terlalu Keras sama Selingkuhan

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, pada dasarnya sejauh ini hubungan secara pribadi keduanya baik-baik saja, tidak ada masalah.

Menurutnya, Jokowi sebagai presiden punya waktu yang sangat terbatas dan memiliki segudang urusan sehingga yang sering bertemu adalah yang relevan berbicara dan punya kepentingan.

Sementara saat menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta, Anies mengakui intensitas pertemuan keduanya justru sangat tinggi dan sering berinteraksi.

"Dan saya banyak dibantu oleh bapak presiden untuk urusan-urusan transportasi di Jakarta. Kenapa, kan sebagian kewenangan pusat," ungkap Anies.

"Untung presidennya bekas gubernur di Jakarta, jadi setiap kali saya cerita oh iya saya ingat ini masalah ini," tambahnya.

Kemudian setelah selesai bertugas di Jakarta, Anies menyampaikan kalau dirinya hanya warga biasa, sedangkan urusan presiden banyak.

"Jadi, tentu saja intensitas komunikasi menjadi turun, tapi bukan berarti ada masalah," ungkap Anies.

"2014 saya bantu, dan saya membantu itu juga saya diundang, diminta untuk membantu," tambahnya.

Kemudian Prof Rhenald bertanya apakah Anies pernah menanyakan kepada Jokowi kenapa di-reshuffle dan tidak menjadi menterinya hingga selesai.

"Saya tidak pernah tanya," jawab Anies.

"Menurut saya juga saya tidak perlu tanya, itu hak beliau bukan sesuatu yang saya perlu negosiasikan," tambahnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved