Tenaga Kerja

Disnakermobduk Aceh Latih 20 Santri Mudi Lamno jadi Tenaga Las Listrik

Pelatihan pengelasan listrik yang dilaksanakan Disnakermobduk Aceh kepada para santri Dayah Psantren MUDI Lamno, Aceh Jaya ini, sangat penting dan ber

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Pj Bupati Aceh Jaya, Dr Nurdin dan Kadisnakermobduk Aceh. Akmil Husen, berfoto bersama santri peserta pelatihan las pabrikasi di LKK Dayah Psantern MUDI Lamno, Aceh Jaya, Senin (14/8) 

Laporan Herianto l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Disnakermobduk) Aceh, bekerja sama dengan Disnakermobduk Aceh Jaya, pada hari Senin (14/8) kemarin, melaksanakan pelatihan pengelasan kepada 20 orang santri Dayah Pesantren MUDI Lamno,  di Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Pesantren setempat.

Dalam acara tersebut, turut hadir Pj Bupati Aceh Jaya Dr Nurdin, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, Akmil Husen, Pimpinan Dayah Pesantren MUDI, Tgk H Sabri, Camat Jaya, Kepala SKPK di Lingkup Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya.

Baca juga: 533 PPPK di Nagan Raya Terima SK, Ini Pesan Pj Bupati

Pj Bupati Aceh Jaya, Dr Nurdin dalam pidato pembukaan acara tersebut mengucapkan terima kasih kepada Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, atas penyelenggaraan kegiatan pelatihan pengelasan kepada 20 orang santri Dayah Pesantren MUDI di BLKK Pesantren setempat.

Pelatihan pengelasan listrik yang dilaksanakan Disnakermobduk Aceh kepada para santri Dayah Psantren MUDI Lamno, Aceh Jaya ini, sangat penting dan berarti sekali bagi para santri, terutama yang  ingin menyelesaikan pendidikannya di Dayah MUDI ini.

Ilmu pendidikan agamanya, kata Nurdin, sudah diperoleh selama mondok di Dayah Mudi ini, ditambah ilmu keterampilan pengelasan listrik oleh Disnakermobduk Aceh, membuat para santri menjadi lebih percaya diri dan mantap, ketika dirinya ke luar dari pondok pesantren, telah memiliki keterampilan khusus.

Para santri laki-laki dan perempuan yang mondok di Dayah Pesantren MUDI Lamno ini, kata Dr Nurdin, S.Sos, MSi, perlu juga diajarkan ilmu keterampilan khusus, seperti pelatihan mengelas listrik, perbengkelan, ilmu dagang, menjahit, tata rias, dan lainnya.

Sehingga, kata Nurdin, ketika mereka telah menyelesaikan pendidikannya di Dayah Pesantren ini, mereka langsung bisa masuk dalam bursa kerja, atau menjadi wiraswasta-wiraswasta islami. “Ilmu akhiratnya dapat, begitu juga dengan ilmu dunianya,” ujar Nurdin.

Program pelatihan pengelasan yang dilakukan Disnakermobduk Aceh kepada para santri Dayah Psantren MUDI Lamno ini, sangat membantu pihak Pesantren dan Santri. Bagi Dayah dan Pesantren, mereka jadi bangga, miliki santri yang ilmu agamanya kuat dan dunianya juga kuat.

Semenatra di pihak santri, setelah ke luar dari pondok pesantren, sudah memiliki keterampilan khusus. Jika ingin melamar kerja di berbagai perusahaan yang bergerak dalam jasa las mengelas, sudah bisa, karena telah memiliki sertifikat mengelas. Begitu juga sebaliknya, jika ingin berwiraswasta secara mandiri juga sudah bisa, karena telah memiliki keterampilan.

Kadisnakermobduk Aceh, Almil Husen mengatakan, program pemberian pelatihan khusus kepda para santri di Dayah dan Pesantren sudah menjadi target dari Pemerintah Aceh, untuk meningkatkan SDM para santri, guna melengkapi dan menyempurnakan ilmu agamanya.

Program pelatihan itu, kata Akmil Husen, adalah bagian dari penurunan angka pengangguran. Semakin banyak, para santri yang kita latih untuk ketrampilan khusus, maka angka pengangguran di Aceh bisa turun dari 6 persen menjadi 5 – 4 persen.

Kalau angka pengangguran di satu daerah rendah, kata Akmil Husen, tingkat keamanan dan kesejahteraan daerah setempat semakin tinggi. Tapi sebaliknya, jika angka pengangguran di satu tempat tergolong tinggi, gangguan kamtibmas nya juga akan tinggi.

Para santri yang mengikuti pelatihan pengelasan ini, kata Akmil Husen, diharapkan mengikutinya dengan serius, sehingga setelah selesai mengikuti pelatihan ini, para santri, sudah menjadi santri yang memiliki ketrampilan khusus, dan kalau mau masuk ke dalam bursa kerja, jadi lebih gampang.

Peluang kerja mengelas itu, cukup luas dan orang yang telah mengikuti pelatihan mengelas, jarang yang menganggur. Karena permintaan tenaga mengelas saat ini cukup tinggi, terutama las bawah laut. Perusahaan pembuatan kapal besi di Pulau Batam, butuh puluhan tukang las bawah laut, sementara tenaga kerja yang siap pakai sangat terbatas jumlahnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved