Tenaga Kerja

Kemenaker Gelar Bimtek Tenaga Kerja Mikro di Aceh

Bimtek seperti ini, menurut Akmil Husin, dapat menambah wawasan dan pengetahuan PNS dijajaran Disnaker Kabupaten/Kota dan Provinsi Aceh, terkait siste

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Kadisnakermobduk Aceh, Akmil Husen berfoto bersama dengan para peserta, nara sumber, pengurus Kadin dan Apindo Aceh, pada acara Bimtek Perencanaan Tenaga Kerja Mikro, di Hotel  Kiryad Banda Aceh, Rabu (12/7). 

Laporan Herianto l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM - Untuk meningkatkan kemampuan PNS di jajaran Disnaker Kabupaten/Kota di Aceh, dalam perencanaan ketenagakerjaan di daerah yang spesifik, Kementerian Tenaga Kerja melalui Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, mengelar Bimbingan Teknik (Bimtek) Perencanaan Tenaga Kerja Mikro,  selama tiga hari, mulai  tanggal 12- 14 Juli 2023, di Hotel Kriyad, Kota Banda Aceh.

Acara ini diikuti 26 orang peserta dari Disnaker Kabupaten/Kota dan Provinsi Aceh, yang dibuka oleh Kadis Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, Akmil Husen. Akmil Husen, dalam pengarahannya mengatakan, Bimtek Perencanaan Tenga Kerja Mikro, yang dilaksanakan Kemenaker ini, sangat membantu pihak Disnaker Kabupaten/Kota dan Provinsi, dalam penyusunan perencanaan ketenaga kerjaan mikro di daerah.

Baca juga: Suami Maafkan Istri Selingkuh, Kesabaran Habis Usai Ketahuan Berzina Lagi, Ini Tindakannya

Bimtek seperti ini, menurut Akmil Husin, dapat menambah wawasan dan pengetahuan PNS dijajaran Disnaker Kabupaten/Kota dan Provinsi Aceh, terkait sistem penyusunan perencanaan ketenagakerjaan yang mengacu kepada kebutuhan pasar kerja lokal dan luar, serta luar negeri.

Narasumber yang hadir dalam acara ini, kata Akmil Husin, yang kompetensinya sudah teruji, sehingga mereka akan memberitahukan, jenis-jenis tenaga kerja yang sedang dibutuhkan di pasar kerja lokal, nasional dan luar negeri, tenaga kerja seperti apa?

Melalui Bimtek ini, kata Akmil Husin, Dinaskermobduk Kabupaten/Kota dan Provinsi, akan mengetahui, bagaimana cara menyusun perencanaan tenaga kerja mikro yang terintegrasi dengan berbagai kelembagaan teknis dan dunia usaha, yang mampu mengisi peluang pasar kerja lokal, nasional dan luar negeri.

Dengan adanya pelaksanaan Bimtek ini, kemampuan PNS di jajaran Disnakermobduk Kabupaten/Kota dan Provinsi Aceh, dalam penyusunan dan pembuatan perencanaan ketenagakerjaan mikro di daerahnya, menjadi lebih bagus lagi, sehingga mampu mengisi pasar kerja lokal, nasional dan luar negeri, yang tersedia.

Wakil Ketua Kadin Aceh, T Jailani yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, Bimtek Perencanaan Tenga Mikro yang dilaksanakan Disnakermobduk Aceh, sangat bagus dan dapat membantu jajaran Disnakermobduk Kabupaten/Kota dan Provinsi, dalam penyusun perencanaan tenaga kerja untuk pasar kerja kegiatan usaha mikro, sesuai dengan kebutuhan pasar kerja usaha mikro.

Peluang kerja pada usaha mikro, ungkap Jailani, sangat besar . Tapi karena, untuk masuk menjadi pekerja usaha mikro itu, dibutuhkan ketrampilan khusus, sementara kegiatan pelatihan kewirausahaan mikro yang dilaksanakan Disnakermobduk Kabupaten/Kota, atau lembaga lainnya, tidak seluruhnya mampu memenuhi pasar kerja usaha mikro tersebut, sehingga pasar kerja dan peluang kerja pada usaha mikro di daerah, harus didatangkan dari luar daerah.

Jadi, menurut Wakil Ketua Kadin Aceh Bidang Vokasi itu, Bimtek yang dilakukan Disnakermobduk Aceh ini, sangat berguna bagi penyusunan perencanaan ketenagakerjaan mikro ke depan.

Perwakilan dari Apindo Aceh, Suparman Daud mengatakan, sebagai pengurus Apindo Aceh, Bimtek   yang dilakukan Disnakermobduk Aceh ini, tidak hanya berguna bagi pengisian tenaga kerja mikro ke depan, tapi ia akan menjadi modal bagi pemerintah daerah untuk menciptakan peluang dan pasar kerja baru pada usaha mikro.

Kalau sudah bisa membuat perencanaan penyusunan ketenagakerjaan mikro yang bagus, kata Suparman Daud, kita sudah hebat dan tenaga kerja mikro, yang kita miliki, akan menjadi investasi bagi pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Daerah itu, tidak lagi memasukkan tenga kerja dari luar daerah, karena tenaga kerja lokalnya sudah tersedia dengan kompetensi yang sudah teruji.

Namun demikian, kata Suparman Daud, untuk melakukan itu, antara dinas teknis, perlu berkolaborasi dengan berbagai lembaga vertikal, horizontal dan dunia usaha lokal dan luar. Suatu kegiatan usaha bisa sukses, dikerjakan bersama dengan ikhlas, dan membangun jaringan yang luas.

“Antara pihak satu sama lainnya, saling memberikan dukungan dan kontribusi positifnya untuk mencapai tujuan bersamanya, yaitu kesejahteraan dan kemakmuran rakyat,” pungkas Suparman Daud.(*)

Baca juga: Dul Jaelani Diwanti-wanti oleh Maia Estianty: Jangan Macam-macam dengan Tissa

Baca juga: Harga TBS di Aceh Jaya Rp 1.815/Kg pada Tingkat Pabrik, Apkasindo: Tidak Sesuai Ketetapan Pemerintah

 

  

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved