Konflik Rusia vs Ukraina

Ukraina Sebut Pertempuran Sesama Pasukan Rusia Pecah, Saling Tembak dan Tikam, 20 Tentara Tewas

Akibat perpecahan antara dua unit militer yang bertempur untuk Rusia tersebut, 20 tentara tewas.

Editor: Faisal Zamzami
AFP
Tentara Ukraina evakuasi rekannya ditembak tentara bayaran Wagner, Rusia di Kota Soledar, Ukraina Timur. 

SERAMBINEWS.COM - Pertempuran antara sesama pasukan Rusia dilaporkan pecah Sabtu (12/8/2023).

Kabar itu disampaikan oleh Pusat Perlawanan Nasional Ukraina, Senin (14/8/2023).

Akibat perpecahan antara dua unit militer yang bertempur untuk Rusia tersebut, 20 tentara tewas.

Pusat Perlawanan Nasional Ukraina adalah satuan kerja yang dibentuk oleh Angkatan Bersenjata Ukraina setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi pada Februari 2022.


Mereka melaporkan pertempuran antara sesama pasukan Rusia tersebut terjadi di desa Mykhailivka, Oblast Zaporizhzhia, wilayah Ukraina yang yang diduduki Rusia.

"Unit militer yang terlibat dalam konfrontasi itu adalah unit pasukan Chechnya yang berjuang untuk Putin dan satu unit dari republik Dagestan Federasi Rusia," kata pusat itu dilansir Newsweek.

Diketahui, Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov telah lama menjadi sekutu dekat Vladimir Putin.

Ramzan Kadyriv dilaporkan ikut menempatkan pasukannya di Ukraina selama perang.

Pasukan Chechnya dilaporkan menjadi lebih terlibat dalam konflik dalam beberapa bulan terakhir setelah perselisihan pemimpin Grup Wagner Yevgeny Prigozhin dengan pejabat militer Rusia.

Perselisihan itu berbuah pemberontakannya, meski gagal secara cepat melawan Moskow.

Baca juga: 7 Orang Tewas akibat Serangan Udara Rusia di Ukraina Selatan, Korban Termasuk Bayi 23 Hari

Menurut Pusat Perlawanan Nasional, media Rusia datang ke Mykhailivka pada hari Sabtu untuk memfilmkan cerita tentang seorang pejabat tinggi di pasukan Kadyrov.

"Malam itu, pertengkaran verbal antara pasukan Kadyrov dan unit dari Dagestan berkembang menjadi kekerasan, dan salah satu pria dilaporkan melepaskan tembakan ke udara dengan senjata otomatis kecil," tulis laporan tersebut.

Keributan secara cepat berkembang menjadi pertempuran saat prajurit lain ikut membantu rekan-rekannya.

Pasukan Chechnya terlihat di Grozny pada awal invasi (Yelena Afonina/TASS)
Mereka saling menikam dan dilaporkan banyak yang menderita luka tusukan.

"Pertempuran semakin intensif dari sana, dan "konfrontasi terbuka" terjadi antara kedua belah pihak yang melibatkan peluncur granat dan lebih banyak senjata otomatis," sambung laporan tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved