Berita Banda Aceh

Peringati 18 Tahun Damai Aceh, Salmawati: Generasi Aceh Harus Bangkit Lawan Ketertinggalan

"Perdamaian Aceh adalah ikhtiar melawan keterbelakangan dan ketertinggalan," kata Salmawati kepada Serambinews.com, Rabu (16/8/2023).

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Amirullah
For Serambinews
Tokoh perempuan Aceh, Hj Salmawati 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Perdamaian Aceh sudah berusia 18 tahun sejak ditandatangani perjanjian pada 15 Agustus 2005 silam di Helsinki, Filandia.

Tokoh perempuan Aceh, Hj Salmawati berharap perdamaian tidak hanya diperingati secara seremonial.

"Perdamaian Aceh adalah ikhtiar melawan keterbelakangan dan ketertinggalan," kata Salmawati kepada Serambinews.com, Rabu (16/8/2023).

Istri Muzakir Manaf (Mualem) menyatakan, yang harus dipahami oleh generasi Aceh saat ini ialah mareka harus merawat dan menagih perdamaian sesuai perjanjian MoU Helsinki.

Baca juga: Fakta-fakta Proyek Patung Soekarno: Telan Biaya Rp10 Triliun, Tingginya 100 Meter

Baca juga: Damai Aceh, Demokrat Ingatkan Kader Rawat Perdamaian Sebagai Warisan SBY untuk Aceh

"Karena ini menyakut masa depan dan sejarah masa lalu mereka, orang tua, abang, saudara, mereka sudah rela syahid demi harkat martabat Aceh supaya aceh tidak di pandang sebalah mata oleh negara ini," ujarnya.

Selain itu, generasi Aceh juga perlu ketahui bahwa persoalan Aceh hari ini adalah rangkaian panjang dari konflik perang menjadi konflik politik hasil jelmaan konflik regulasi yang mengatur kehidupan sehari-hari.

"Pada titik inilah Anak muda harus peka untuk berperan aktif dalam mengawal perdamaian dengan memperjuangkan implementasi seluruh butir yang telah disepakati dalam MoU Helsinki," imbuhnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved