Golkar Dukung Parbowo, Nurlif Singgung Soal Komunikasi Politik dengan Partai Lain

"Bukan berarti dengan sudah di koalisi dengan 4 partai tidak ada lagi komunikasi politik lain. Terbukti sebelum koalisi ini terbangun komunikasi dengan partai lain berjalan dengan baik," ujarnya.

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Partai Golkar sudah mengambil sikap politik dengan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Keputusan Ketua Umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto dinilai sebagai pilihan yang membawa ketenangan bagi keluarga besar partai berlambang pohon beringin itu.

Hal itu disampaikan Ketua DPD I Partai Golkar Aceh TM Nurlif kepada Serambinews.com, Rabu (16/8/2023), saat ditanya sikapnya atas keputusan Golkar mendukung Prabowo sebagai capres.

Sebelumnya diberitakan, Golkar bersama PAN mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo di Gedung Proklamasi Menteng, Jakarta, Minggu (13/8/2023).

Dengan bergabungnya Golkar dan PAN, saat ini Prabowo Subianto sudah didukung oleh empat partai dalam parlemen yaitu Gerindra, PKB, Golkar dan PAN. 

Baca juga: VIDEO - Berkaca dari Kemenangan SBY 2004, JK Sebut Prabowo Tak Jamin Menang Walau Koalisi Gemuk

Nurlif menerangkan sebelumnya pengurus daerah sudah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada Airlangga, untuk melakukan silaturahmi dan melakukan pendekatan dengan semua partai politik.

Bahkan, dalam safari politik tersebut ada juga pimpinan parpol lain yang silaturahmi ke kediaman Ketum Golkar.

"Bagi kami ini langkah-langkah politik dalam membangun kesepahaman dan sinergitas, sesama pimpinan parpol. Memang pada akhirnya dinamika ini ada pilihan-pilihan," ujarnya.

"Pilihan yang diambil ketum Golkar adalah pilihan yang membawa ketenangan kepada keluarga besar Partai Golkar, baik di nasional maupun daerah," sambung Nurlif.

Nurlif menyatakan, Golkar tetap akan membangun komunikasi dengan partai politik lain meskipun saat ini Golkar sudah dalam koalisi Prabowo.

Hal ini menunjukkan, lanjutnya, bahwa Golkar tidak hanya mementingkan diri sendiri, tapi Golkar lebih mengedepankan kepentingan berbangsa dan bernegara.

"Bukan berarti dengan sudah di koalisi dengan 4 partai tidak ada lagi komunikasi politik lain. Terbukti sebelum koalisi ini terbangun komunikasi dengan partai lain berjalan dengan baik," ujarnya.

Bagi Nurlif, Golkar sudah berperan sebagai katalisator dan fasilitator sebagai perekat berbangsa dan bernegara.