Berita Pidie
MUQ Pidie Kembangkan Program Pendidikan Kelas Intensif
Pihak manajemen MUQ Pidie akan menerapkan program kelas intensif mulai tahun ini dengan merekrut peserta didik yang memiliki IQ di atas rata-rata.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Idris Ismail | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Manajemen Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Kabupaten Pidie dalam waktu dekat segera penerapan program pengembangan pendidikan kelas intensif yang mencakupi sistim pembelajaran modern terpadu sehingga pencapaian lebih maksimal dari pola sebelumnya secara tradisional atau kelas reguler.
Kepala MUQ Pidie, Drs H Malik Kasem kepada Serambinews.com, Jumat (18/8/2023) mengatakan, sejak berdiri MUQ pada 2006 lalu atau telah berusia 17 tahun belum mengalami perubahan secara signifikan baik sistem, maupun pola pembelajarannya.
"Ini disebabkan pola pembelajaran tradisional berupa kelas reguler sehingga belum belum mengarah kepada konsep pendidikan modern,"sebutnya .
Dampaknya menyebabkan pencapaian tujuan pembelajaran masih belum maksimal dan belum dapat menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dengan program pendidikan tinggi yg handal baik di dalam maupun luar negeri.
Menurut Malik, dalam kondisi demikian, tidak salahnya jika dilakukan wacana penerapan konsep dan sistem pola pembelajaran secara modern. Yaitu program penerapan kelas intensif dengan membutuhkan waktu 3 tahun untuk hafalan 30 juz dengan prediket bersyahadat serta mampu menguasai bahasa Arab secara sempurna.
Jadi pihak manajemen MUQ Pidie akan menerapkan program kelas intensif mulai tahun ini dengan merekrut peserta didik yang memiliki IQ diatas rata-rata. Sementara untuk pendidikan kelas reguler dengan dibarengi kajian kitab kuning serta bahasa asing hingga memakan waktu dalam 6 tahun masih tetap berjalan.
Jadi kelas intensif ini diharapkan lulusan jebolan MUQ dengan sendirinya para lulusan dapat diterima diberbagai perguruan tinggi terbaik baik UIN Ar-Raniry, USK Banda Aceh maupun di ITB Bandung, Universitas Indonesia (UI) Depok dan bahkan di Al-Azhar Mesir, Ummul Qura Mekkah dan berbagai universitas lainnya di timur tengah dan Arab Saudi.
Menurut Malik, dalam penerapan wacana tersebut perlu kiranya kerjasama lintas sektoral baik dengan pendidikan formal tingkat MTs, SMP dan SMA maupun pendidikan non-formal
Dayah atau Pondok Pesantren (Ponpes) yang memiliki kemampuan dalam bahasa asing yaitu Arab dan Inggris serta pendidikan utama tahfizhul Qur'an yang memiliki kwalitas lebih maju.
“Semua dapat terwujud dengan catatan, semua dipenuhi dengan disahuti Sumber Daya Manusia (SDM) para pendidik, dana, sarana dan prasarana, kurikulum dan pola pembelajaran modern baik secara intensif maupun terintergratif,"ujarnya.
Disebutkan juga ada beberapa faktor utama pendukung kearah penerapan pola pembelajaran secara modern yaitu, penguasaan ilmu Al-Quran dengan matang baik tahsin, tajwid, tafsir, hafalan dengan intensif serta dukungan moralitas peserta didik dengan sempurna.
“Ada hal yang musti diawali yaitu penerimaan spesifikasi kwalitas santri mustilah melek Al-Qur'an, memiliki IQ rata-rata serta berjiwa besar jadi penghafal kitab suci," ungkapnya.(*)
Baca juga: Polres Pidie Jaya Ungkap Pelaku Pembunuhan Rusli
Kasus ASN di Pidie Diduga Predator Anak di Bawah Umur, Polisi Periksa Lima Saksi |
![]() |
---|
Ketika Kapolres Pidie dan Istri Masak Kuliner Mi Suree di Ujong Pie Laweung |
![]() |
---|
Polisi Usut Dugaan Korupsi Dana Eks PNPM di Pidie Rp2,4 Miliar, Dikelola Sejak 2015 Hingga 2020 |
![]() |
---|
Murid SD 1 Sigli Dipangku Bunda PAUD Saat Diimunisasi, Dinkes Sebut Cakupan Rendah |
![]() |
---|
Pemkab Resmi Luncurkan Kartu Pidie Sehat: Capaian Imunisasi Masih Rendah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.