Berita Aceh Tenggara

Ruly Pardian Ketua Muhammadiyah Aceh Tenggara, Lengkap Pengurus Lainnya

Musyda dibuka Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh, Ichwanul Fitri Nst, SAg, MKes ini berlangsung di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Terandam

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Ichwanul Fitri ,SAg, MKes, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh saat membuka  Musyda Muhammadiyah Aceh Tenggara ke-15, Minggu (20/8/2023) 

Musyda dibuka Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh, Ichwanul Fitri Nst, SAg, MKes ini berlangsung di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Terandam Kutacane, Aceh Tenggara

Laporan Fikar W Eda | Aceh Tenggara

SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Musyawarah Daerah (Musyda) Pimpinan Daerah, Muhammadiyah Kabupaten Aceh Tenggara ke-15 beserta organisasi otonomi (Ortomnya) berlangsung sehari penuh, Minggu (20/8/2023).

Musyda dibuka Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh, Ichwanul Fitri Nst, SAg, MKes ini berlangsung di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Terandam Kutacane, Aceh Tenggara

Ichwanul Fitri mengingatkan kembali keteladan pendiri Muhammadiyah Kiai Ahmad Dahlan yang dikenal sebagai sosok yang militan dalam menghidupkan dakwah Muhammadiyah.

Sifat inilah yang diharapkan teraktualisasi dalam pikiran dan tindakan setiap warga, kader, dan aktivis Muhammadiyah.

“Nah dalam konteks ini Kiai Ahmad Dahlan mengeluarkan adagium hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah,” lanjut Ichwanul Fitri.

“Itu artinya orang harus punya etos kehidupan di Muhammadiyah itu, sehingga dia tidak menjadi tangan di bawah, tapi harus tangan di atas.

Baca juga: Wanita Loncat ke Laut Berenang 17 Jam dan Ingin Lihat Ikan Besar, TKSK Sebut Ada Gangguan Jiwa

Kalau toh di antara kita ini (bekerja) di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) tidak apa-apa, itu tidak mencari penghidupan. Tapi ingat di AUM itu tidak hanya mencari nafkah. Kalau hanya mencari nafkah, anda salah alamat,” pesan Ichwanul.

“Tapi di AUM itu kita bisa memperoleh apa yang menjadi profesinya. Tentu dengan kadar kemampuan AUM itu, yang kedua dia sendiri harus membesarkan AUM itu, sehingga kalau AUM itu besar, dirinya juga ikut maju.

Dan lebih dari itu baik dari dirinya dan AUM itu bukan hanya untuk AUM, tapi untuk dakwah dan tajdid Muhammadiyah. Nah di situ militansinya,” imbuh Ichwanul.

“Yang dilarang oleh Kiai Dahlan itu adalah orang memanfaatkan Muhammadiyah untuk kepentingan dirinya kemudian Muhammadiyah, bahkan juga hanya menjadi kuda tunggang, bahkan ketika memanfaatkannya salah sehingga kemudian Muhammadiyah ikut kena masalah,” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pj Bupati Aceh Tenggara Drs.Syakir,M.Si dalam sambutannya mengharapkan kepada Keluarga Besar Muhammadiyah agar dapat mengoptimalkan perannya untuk menjadi salah satu lokomotif dalam membantu mengentaskan bangsa ini dari kehidupan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Anggota Panitia Pemilihan (Panlih) Musyda Pimpinan Daerah Muhammadiyah Aceh Tenggara ke-15, Masri Amin,SE, MSi menyampaikan hasil pemilihan.

Dari 46 calon pimpinan yang di verifikasi, 27 nama calon Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Aceh Tenggara periode 2022-2029 yang ditawarkan kepada peserta Musyda.

Baca juga: Anggota Samapta Polres Langsa Dijuluki Polisi Peluit Panjang Itu Terpilih Lagi Jadi Wasit Liga 3

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved