Wisata
49 Peserta Berlaga di Lomba Speed Boat Wisata Gampong Sungai Lueng Langsa Timur
Pada kesempatan itu, Robert mengucapkan terimakasih kepada semua sponsorship yang telah ikut menyukseskan kegiatan lomba boat tradisional tersebut.
Penulis: Zubir | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Zubir I Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Sebanyak 49 pembalap boat dari Kota Langsa, Aceh Tamiang dan Aceh Timur, berlaga pada Lomba Speed Boat ke-7 yang digelar Pemerintah Gampong Sungai Lueng, Kecamaran Langsa Timur.
Balapan boat tradisional ini dirangkai dalam kegiatan Wisata Gampong Sungai Lueng, juga dilakukan penanaman mangrove, pameran produk olahan lokal, wisata susur sungai.
Dari 49 peserta ini dibagi 3 kelas, yaitu untuk Kelas Boat 5,5 PK ada 20 peserta, Kelas Boat Ting-ting 13 PK ada 12 peserta, dan Kelas Boat 13 PK ada 17 peserta.
Ketua pelaksana, Samsul Bahri alias Robert yang juga anggota DPRK Langsa, menyebutkan, ke depan lomba boat atau speed boat tradisional ini akan diadakan lebih meriah lagi.
Baca juga: Hutan Lhoong Diduga Jadi Habitat King Kobra, Kerap Ditemukan Bersembunyi di Rumah Warga,
Pada kesempatan itu, Robert mengucapkan terimakasih kepada semua sponsorship yang telah ikut menyukseskan kegiatan lomba boat tradisional tersebut.
"Ini adalah Balap Boat ini sudah yang ke-7 kali kita gelar setiap tahunnya, ke depan jika ada anggaran bisa 2 kali kita buat dalam setahun," paparnya.
Menurut Robert, balapan boat tahun ini mungkin yang cukup sempurna dari berapa kali lomba yang telah diadakan setiap tahun sebelumnya.
Apalagi kegiatan ini mengusung tema Wisata Gampong Sungai Lueng, artinya melalui momen pihaknya akan terus memperkenalkan wisata alam hutan mangrove daerah ini.
Selama ini, hutan mangrove di wilayah pesisir Gampong Sungai Lueng terus dijaga keberadaannya oleh masyarakat setempat.
Bahkan di Kota Langsa, Gampong Sungai Lueng ini telah ditetapkan menjadi Gampong Proklim (Program Iklim).
Dari 3 kelas balap boat ini, masing-masing untuk kelas boat 5,5 PK (mesing GX 160 batok) juara 1 mendapat uang pembinaan Rp 2 juta, juara 2 Rp 1,5 juta, juara 3 Rp juta, dan 4 Rp 500 ribu.
Lalu, kelas boat 13 PK (mesin 390 batok) juara 1 mendapat mesin 6x5,5 Honda plus uang pembinaan Rp 2 juta, juara 2 Rp 2 juta, juara 3 Rp 1,5 juta, dan juara 4 Rp 500 ribu.
Kemudian, kelas boat 13 PK Ting-ting (mesin 390 batok) juara 1 mendapat mesin 6x5,5 Honda plus uang pembinaan Rp 2 juta, juara 2 Rp 2 juta, juara 3 Rp 1,5 juta, dan juara 4 Rp 500 ribu.
Keuchik Gampong Sungai Lueng, Elhazir, juga mengucapkan terimakasih kepada semua oihak yang telah mendukung dan mensupport kegiatan ini.
Walaupun kegiatan ini sederhana tapi cukup berkesan, dan ia berharap ke depan acara ini bisa dilaksanakan lebih besar dan meriah lagi dengan adanya penambahan inovasi.
Pihaknya juga terus melakukan penanaman pohon mangrove, dan di sini sudah ada wisata susur sungai yaitu wisata minat khusus.
Adaptasi perobahan kingkungan mencipatakan produk olahan andalan Gampong Sungai Lueng, kerupuk ikan asin dan kerupuk kedondong.
Dulu kedondong menjadi hama bagi petambak ikan, sekarang kedondong tersebut telah bisa dimanfaatkan menjadi kerupuk.
Begitu juga kerupuk ikan asin, yang memanfaatkan ikan hasil ambe-ambe (ikan kecil) dulunya tidak dipakai, sekarang ikan kecil itu sudah bisa diolah untuk pendapatan melalui kerupuk ikan asin.
Sambung Elhazir, melalui lmba boat Wisata Gampong Sungai Kueng ini, membuka inovasi baru, contohnya kini sudah adanya boat ting-ting yang lebih kencang dari boat biasanya.
Sementara Staf Ahli Wali Kota Langsa, Abdul Qayyum, saat membuka Wisata Gampong Sungai Lueng itu, mengaku cukup banggga bisa berhadir di tengah masyarakat Gampong Sungai Lueng ini.
Menurutnya, ini tentunya bukan sekedar sebuah kegiatan tapi ini adalah sebuah perayaan keanekaragaman budaya tradisi yang dimiliki.
"Kehidupan kaya ini sebagai tempat dimana kita belajar menjalankan adat istiadat kita dan mewariskan nilai-nilai kita kepada generasi mendatang," jelasnya.
Pemko Langsa cukup bangga dengan kontribusi yang telah diberikan oleh masyarakat Gampong Sungai Lueng dalam memperkaya warisan budaya dan kehidupan masyarakat di Kota Langsa.
Meski kegiatan ini terkesan biasa saja, namun pada hakekatnya ini merupakan upaya-upaya pelestarian budaya oleh peralihan lingkungan dan pembangunan ekonomi lokal.
"Pemko Langsa akan terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan gampung ini dan menekankan pentingnya pelestarian lingkungan di wilayah Kota Langsa," tutupnya.(*)
Baca juga: VIRAL Ahmad Dhani Tiba-tiba Hentikan Check Sound Penyanyi Internasional saat Azan, Aksinya Dipuji
Pemilik Tempat Wisata dan Pertokoan Wajib Bayar Royalti Jika Putar Musik |
![]() |
---|
Tingkat Hunian Hotel di Singkil Anjlok, Dampak Efisiensi Anggaran |
![]() |
---|
Paus Biru Muncul di Teluk Rubiah Sabang, Jadi Momen Langka dan Spektakuler! |
![]() |
---|
Afdhal Ajak Mahasiswa USM Promosikan Banda Aceh di Malaysia |
![]() |
---|
Kasatgasopsda Ketupat Seulawah 2025 Tinjau Lokasi Wisata dan Pos Pengamanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.