Info Singkil

Begini Cara Mahasiswa Aceh Singkil Kumpulkan Cuan dari Budidaya Kangkung

Ia merancang sedemikian rupa, agar hasil pertaniannya bisa menjadi ladang meraup cuan untuk biaya kuliah.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ DEDE ROSADI
Tanaman kangkung yang dibudidayakan menggunakan pupuk organik oleh Hot Parningotan Padang mahasiswa STIP Yashafa Aceh Singkil, di kawasan Gosong Telaga Barat, Singkil Utara, Rabu (30/8/2023). 

Sedangkan pupuk berasal dari kandang ayam peliharaan. 

"Modal cuman tenaga dan beli bibit," kata Hot, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Ternyata, Ada 6 Khasiat Konsumsi Sayur Kangkung Bagi Kesehatan Tubuh

Satu bungkus bibit kangkung dibeli sekitar Rp 50 ribu. 

Setelah ditanam menjadi sekitar 12 bedeng tanaman kangkung. 

Proses penanaman kangkung dilakukan berselang satu hari. 

Teknik itu bukan tanpa perhitungan, tujuannya agar ketika masuk masa panen bisa dilakukan setiap hari. 

Dengan demikian, Hot dari hasil budidaya satu bungkus bibit kangkung bisa meraup Rp 1,2 juta selama 12 hari panen. 

Cukup menjanjikan, jika dibanding dengan modalnya yang hanya Rp 50 ribu plus tenaga.

Hot memilih budidaya kangkung, lantaran mudah serta dalam waktu dua pekan sudah bisa dipanen. 

Dalam mengolah tanah sebutnya cukup dibuat bedengan dan digemburkan. 

Saat penggemburan, tanah dicampur dengan pupuk kandang. 

Penanaman biji kangkung dilakukan dengan ditabur di tanah yang sudah digaris lurus. 

Setelahnya ditutup pupuk organik, lalu disiram rutin dua kali sehari ketika musim kemarau. 

"Kalau musim hujan tak perlu disiram," ujarnya.

Setelah itu tunggu sekitar dua pekan kedepan, kangkung siap dipanen.(*)

Baca juga: Jaga Keberlanjutan Kelapa Sawit, Pemkab Aceh Singkil Godok Dokumen Rencana Aksi Daerah


 
 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved