Warga Aceh Dianiaya hingga Meninggal

Pengakuan ZF Pemuda Sawang, Pernah Jadi Korban Pemerasan Praka RM, 12 Jam Dilecuti dan Disetrum

ZF mengaku ditangkap dua hari menjelang Lebaran Idul Fitri, April 2023. Saat itu ia sedang berjualan di tokonya, kawasan Bekasi.

|
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Agus Ramadhan
Kolase Serambinews.com/ Istimewa
Kondisi tubuh ZF, pemuda asal Sawang, Aceh Utara, yang ditangkap dan disiksa oknum Paspampres, Praka RM, pada April 2023 lalu. 

“Saya duluan yang dipukul, karena saya duluan yang ditangkap. Sakitnya luar biasa, saya berulang kali teriak takbir. Saat saya terlalu berontak, saya disetrum hingga lemas,” ungkap ZF.

“Mereka nggak mau dengar kata-kata tidak ada uang, langsung dipukul,” imbuhnya.

Di saat seluruh badan sudah luka-luka, permintaan uang yang awalnya Rp 30 juta dikurangi menjadi Rp 20 juta.

Kondisi tubuh ZF, pemuda asal Sawang, Aceh Utara, yang ditangkap dan disiksa oknum Paspampres, Praka RM, pada April 2023 lalu.
Kondisi tubuh ZF, pemuda asal Sawang, Aceh Utara, yang ditangkap dan disiksa oknum Paspampres, Praka RM, pada April 2023 lalu. (Serambinews.com)

ZF lalu diperintahkan menghubungi temannya untuk meminta uang. Jumlahnya mereka dikte di telinga saya.

“Saya kasih Rp 8 juta, itu kiriman dari kawan. Uang di ATM juga diambil, Rp 800.000, juga di dalam kantong Rp 300.000, serta uang yang dilaci toko. Totalnya mungkin sekitar Rp 10 juta,” sebut ZF.

Sementara warga Aceh lainnya yang disekap bersama ZF ada yang menyetorkan Rp 6 juta dan yang paling besar Rp 21 juta.

“Jadi mereka memeriksa handphone kami, dan mencari kontak yang berhubungan dengan uang. Kami disuruh hubungi untuk meminta kembali uang itu,” ujarnya.

Baca juga: Haji Uma: Pomdam Jaya Jangan Terburu Simpulkan Video Penyiksaan Imam Masykur Hoaks

Dilepas usai serahkan uang

Selama 12 jam, ZF dan empat warga Aceh lainnya mendapatkan siksaan dari para pelaku.

Setelah mendapatkan uang, ZF dan warga Aceh lainnya pun dilepas pada pukul 02.00 WIB dini hari.

Namun mereka diturunkan di pintu tol keluar, terminal kampung rambutan.

Karena tak memiliki uang sepeser pun, ZF lalu mendatangi Alfamart meminta tolong agar dipesankan Grab, dan dibayar saat sampai di rumah.

ZF mengaku sangat trauma dengan kejadian tersebut.

Sejak kejadian itu, ia pun akhirnya memutuskan kembali ke Aceh.

Sampai saat ini, kejadian itu masih sangat membekas. Bahkan, dirinya pun masih belum memiliki keberanian untuk menginjakkan kakinya lagi di Ibukota Jakarta.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved