Berita Aceh Besar

29 Desa di Aceh Besar Gampong Mandiri, Meningkat Dibanding 2022, Tak Ada Lagi yang Sangat Tertinggal

Demikian disampaikan oleh Kepala DPMG Aceh Besar, Carbaini, SAg, sebagaimana termuat dalam Berita Acara Hasil Penetapan Indeks Desa Membangun (IDM) ta

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Kepala DPMG Aceh Besar, Carbaini, SAg 

Demikian disampaikan oleh Kepala DPMG Aceh Besar, Carbaini, SAg, sebagaimana termuat dalam Berita Acara Hasil Penetapan Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2023 di Kota Jantho, Kamis (31/8/2023).

Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Jumlah Gampong Mandiri di Aceh Besar tahun 2023 meningkat.

Sebelumnya atau pada 2022, gampong mandiri di Aceh Besar 15, kini tahun 2023 meningkat menjadi 29 gampong.

Demikian disampaikan oleh Kepala DPMG Aceh Besar, Carbaini, SAg, sebagaimana termuat dalam Berita Acara Hasil Penetapan Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2023 di Kota Jantho, Kamis (31/8/2023).

Lebih lanjut, Carbaini menyebutkan, pada tahun 2023 terdapat 165 gampong dengan status maju, 394 gampong status berkembang dan tersisa 16 gampong tertinggal, sedangkan gampong status sangat tertinggal nol. 

“Pada tahun 2022 yang lalu, kabupaten Aceh Besar memiliki 15 gampong status mandiri, 131 gampong status maju, 427 gampong status berkembang, 31 gampong status tertinggal, dan nol  gampong status sangat tertinggal,” terang Carbaini.

Adapun status ini diperoleh setelah gampong melalui proses pengisian Indeks Desa Mandiri (IDM) Tahun 2023, dimulai sejak April hingga Juni 2023.

Baca juga: Butuh Penambahan Alat Berat untuk Tangani Banjir Bandang di Beutong Ateuh

Pengisian IDM ini dilaksanakan masing-masing gampong dengan melibatkan perangkat gampong, operator, Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan didampingi oleh masing-masing Pendamping Desa (PD) di wilayah gampong tersebut.

Tugasnya menjawab hampir 1.584 pertanyaan terkait dengan data-data gampong, dana desa, potensi, konvergensi stunting, dan lain-lain sesuai pedoman penyusunan IDM. 

“Setelah seluruh gampong selesai dan mengirimkan ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui sistem, maka keluarlah  status masing-masing gampong,” ujarnya.

Pj Bupati melalui Kepala DPMG Aceh Besar memberikan apresiasi kepada para keuchik (kepala desa-red), pendamping lokal desa, pendamping desa dan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Aceh Besar dalam upaya bersama yang sangat solid. 

Dengan demikian tahun ini Gampong Mandiri di Aceh Besar bisa meningkat. 

“Tentunya bersama Bappeda Aceh Besar juga kita akan terus berusaha optimal untuk mengurangi angka kemiskinan di Aceh Besar,  satu cara yang dilakukan adalah dengan mewujudkan kemandirian gampong,” ucapnya.

Baca juga: Mahasiswa USK Kembangkan Smart Geotourism di Gampong Deudap, Pulo Aceh

Pada status Gampong Mandiri, maka pencairan Dana Desa hanya dilakukan dalam 2 tahap saja dengan persentase Tahap I: 60 persen dan Tahap II: 40 % . Tentunya hal ini sangat baik untuk mempercepat kinerja pemerintahan gampong sebagaimana telah termuat dalam APBG masing-masing.

“Tahun 2024 nanti kita akan terus berupaya agar jumlah Gampong Mandiri di Aceh Besar akan terus meningkat dan sebaliknya jumlah gampong tertinggal akan terus berkurang, dengan penggunaan dana desa yang optimal di gampong-gampong baik dalam semangat desa membangun maupun dalam semangat memberdayakan masyarakat," demikian Carbaini yang akrab dipanggil Abi. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved