Demokrat Resmi Cabut Dukungan untuk Anies Baswedan, Keluar dari KPP Tinggalkan Nasdem-PKS

"Partai Demokrat resmi mencabut dukungan ke Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024," ujar Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng

Editor: Faisal Zamzami
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Anies Baswedan (kiri) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat berada di Kantor DPP Partai Demokrat, Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022). Senyum semringah terpancar dari raut wajah Anies Baswedan. Anies juga menyampaikan rasa hormat dan bahagianya bisa bertemu dengan AHY. 

Riefky mengatakan, Surya Paloh langsung memanggil Anies pada malam itu juga untuk menyampaikan keputusan tersebut.

Sehari setelahnya, pada Rabu (30/8/2023), Anies tidak mengatakan informasi itu pada Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Padahal, menurut Riefky, Anies sebelumnya telah memilih Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendampingnya maju di Pilpres 2024.

Baca juga: SBY Terkejut Anies-Nasdem Berkhianat, Minta Petinggi Demokrat Gelar Rapat Darurat Putuskan Sikap

Bersyukur Demokrat Dikhianati Anies, SBY: Sekarang Saja Tidak Amanah, Bagaimana Nanti Jadi Pemimpin

 Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, dirinya bersyukur Partai Demokrat dikhianati oleh Anies Baswedan sejak dini.

Sebab, ia membayangkan bagaimana jika mereka baru dikhianati satu atau dua hari menjelang pendaftaran pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Oleh karena itu, SBY merasa Demokrat masih ditolong walau harus menerima pengkhianatan .

"Memang kita ditukung, ditinggalkan, seperti ini sekarang. Bayangkan, kalau ditikungnya kita ini, ditinggalkannya kita ini satu dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU, bayangkan seperti apa. Kita masih ditolong oleh Allah, kita diselamatkan oleh sejarah, ini syukur yang pertama," ujar SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Baca juga: SBY Ungkap Ada Menteri Jokowi Ajak Demokrat Koalisi dengan PKS-PPP, Sebut Pak Lurah Sudah Tahu

SBY mengatakan, dirinya merenung dan berkontemplasi semalam. Ia lantas menyadari bahwa sebenarnya mereka sedang diselamatkan oleh Tuhan.

Menurutnya, Demokrat tidak diizinkan oleh Tuhan untuk mendukung seseorang yang ternyata tidak jujur dan amanah.

"Berarti tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati. Tidak memegang komitmen dan janji-janjinya," kata SBY.

"Nah, sekarang saja tidak sidiq, tidak amanah, tidak memegang komitmen. Bagaimana nanti kalau menjadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar?" ujarnya lagi.

Menurut SBY, jika direnungkan dan diambil hikmahnya, Demokrat dibebaskan dari dosa yang mungkin akan dipikul jika masih bersama-sama mengusung orang tersebut menjadi pemimpin Indonesia.

Selain itu, SBY mengatakan, Demokrat tidak diizinkan untuk berkoalisi dengan seseorang yang sejak awal sudah melanggar dan mengingkari kesepakatan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved