Berita Pidie
Panen Melimpah, Harga Bawang Merah Anjlok, Petani di Pidie Butuh Cold Storage untuk Penyimpanan
Oleh karena itu, petani butuh cold storage untuk penyimpanan bawang merah dalam jangka waktu yang lama, sehingga bawang tersebut bisa mereka simpan se
Penulis: Idris Ismail | Editor: Mursal Ismail
Oleh karena itu, petani butuh cold storage untuk penyimpanan bawang merah dalam jangka waktu yang lama, sehingga bawang tersebut bisa mereka simpan sebagian untuk dijual saat harga mahal.
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Bawang merah saat ini sedang memasuki masa puncak panen di Pidie dan Pidie Jaya, sehingga harga di pasaran pun anjlok.
Rata-rata hanya ditampung agen Rp 14.500 hingga Rp 16 ribu per kilogram dari petani.
Sedangkan petani sudah mengeluarkan modal besar untuk tanaman ini, misalnya untuk modal bibit saja Rp 65.000/Kg hingga Rp 70.000 per kilogram.
Oleh karena itu, petani butuh cold storage untuk penyimpanan bawang merah dalam jangka waktu yang lama, sehingga bawang tersebut bisa mereka simpan sebagian untuk dijual saat harga mahal.
Hal ini sebagaimana disampaikan Ketua Konsorsium Bawang Merah Aceh, Ir H Zakaria A Gani, kepada Serambinews.com, Rabu (6/9/2023).
"Saat ini sedang masa puncak hasil panen bawang merah di Pidie dan Pijay yang hasilnya melimpah, sehingga harga tampung bawang merah menjadi anjlok dan jauh dari harapan para petani," kata Ir Zakaria.
Baca juga: Wanita Ini Dilecehkan Oknum DPRD, Gedor Pintu Kamar Ingin Lihat Korban Mandi, Alasan Minta Es
Zakaria yang juga Ketua Badan Ekonomi Kerakyatan (BEK) Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Aceh itu mengatakan untuk membantu petani sehingga harga bawang mereka tak harus dijual sekaligus, sehingga harga murah saat masa puncak panen seperti sekarang ini, maka butuh cold storage.
Sebagaimana yang sudah ada, tetapi hanya satu di Gampong Suwiek, Kecamatan Indra Jaya.
Cold storage itu berkapasitas 20 ton.
"Nah, cold storage di Gampong Suwiek itu hanya mampu menampung hasil panen bawang merah dari Kecamatan Indra Jaya dan Peukan Baro.
Selama ini para petani diberikan ruang untuk menyimpan hasil panen bawang merah dalam fasilitas cold storage itu sebagai langkah dalam menyiasati harga murah dan akan dipasarkan kembali saat harga lebih mahal, misalnya dalam waktu 2 sampai 4 bulan ke depan," kata Zakaria.
Kata Zakaria, saat ini kebutuhan itu sangat mendesak untuk petani bawang merah di kecamatan lainnya yang tergabung dalam konsorsium.
Misalnya untuk ditempatkan di Kecamatan Pidie, Simpang Tiga, Grong-grong, dan Batee.
Baca juga: Terungkap! Ini Tanaman Rekomendasi dr Zaidul Akbar agar Ditanam di Rumah, Racun Hilang Oksigen Penuh
"Kami berharap pemerintah pusat dapat menyahuti keluhan para petani bawang merah di Aceh, khususnya di Pidie.
Selain itu juga pemerintah semestinya juga tak mengimpor seluas-luasnya bawang pakking India dengan harga lebih murah, sehingga hal itu dapat membunuh petani lokal," katanya. (*)
Polisi Usut Dugaan Korupsi Dana Eks PNPM di Pidie Rp2,4 Miliar, Dikelola Sejak 2015 Hingga 2020 |
![]() |
---|
Murid SD 1 Sigli Dipangku Bunda PAUD Saat Diimunisasi, Dinkes Sebut Cakupan Rendah |
![]() |
---|
Pemkab Resmi Luncurkan Kartu Pidie Sehat: Capaian Imunisasi Masih Rendah |
![]() |
---|
Bunda PAUD Pidie Kunjungi SD Negeri 1 Kota Sigli, Beri Motivasi Anak-anak Belajar |
![]() |
---|
Remaja Pria di Pidie Aceh Dipaksa Layani Nafsu Pria Dewasa, Ancaman Pelaku Buat Korban Trauma |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.