Jadi Ulok-ulok, Sayed: Kalau Dulu Ada Orang dari Aceh, Silakan Imam Pak! Sekarang, Na Tramadol?

adi ulok-ulok atau bercandaan, Sayed sebut kalau dulu ada orang Aceh ke ibu kota, langsung disilakan menjadi imam, sekarang malah ditanya ada Tramadol

|
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
YouTube Serambinews
Jadi ulok-ulok atau bercandaan, Sayed sebut kalau dulu ada orang Aceh ke ibu kota, langsung disilakan menjadi imam, sekarang malah ditanya ada Tramadol. 

"Jadi kalau ada kasus geng motor misalnya serbu Indomaret, itu Tramadol. Dan itu sudah terverifikasi, kenapa? Harganya murah," ungkap Sayed.

Sebab dengan uang Rp 20.000 - Rp 100.000, para pelaku kriminal itu sudah bisa mengonsumsi narkotika dari obat Tramadol tersebut.

"Kemarin Kapolda Metro mengiyakan itu, sehingga beberapa ada yang digeledah segala macam, bahkan di Jakarta Barat kemarin dapat 30 juta butir," ungkap Sayed.

Advokat senior itu sempat menghubungi beberapa jenderal yang dikenalnya, menanyakan kasus Imam Masykur kenapa sampai dibunuh oknum Paspampres beberapa waktu lalu.

"Saya tanya, bang ureung Aceh. Nyoe peu masalah jih (ini orang Aceh apa masalahnya) bang, kok jadi pembunuhan. Apakah utang piutang, asmara," tanya Sayed ke salah satu jenderal.

"Kon dek, ubeut (bukan dek, obat). Begitu salah satu jenderal ini mengatakan seperti itu, saya langsung menulis tapi saya tidak menuduh siapapun," tambahnya.

Baca juga: Diseret Namanya soal Mafia Tramadol di Kasus Paspampres dan Imam Masykur, Akhyar Kamil: Itu Politik

Baca juga: Mencuatnya Mafia Tramadol Dibalik Meninggalnya Imam Masykur Usai Dianiaya, Begini Analisa GP Ansor

Tulisan tersebut kemudian dimuat di Serambinews.com rubrik Kupi Bengoh dengan judul Mafia Tramadol dan Nama Baik Aceh.

"Kita sebagai orang Aceh di Jakarta, ini menjadi beban sosial yang luar biasa," ungkap Sayed.

Bisnis Tramadol Kejam Sekali

Advokat senior itu juga mengungkapkan kalau bisnis Tramadol ini kejam sekali, karena dapat meningkatkan kriminalitas.

"Ini bisnis kejam sekali, dia jual untuk orang berkelahi. Dia jual untuk keuntungan pribadinya, kemudian obat itu menyebabkan kriminalitas meningkat," ungkap Sayed.

"Orang bunuh-bunuhan, geng motor, kriminalitas. Karena pemakainya kelas menengah ke bawah semua," tambahnya.

Kemudian dari sisi penjual, ada yang tidak setor uang tagihan keamanan terancam dipukul dan disiksa.

"Yang disiksa kan bukan cuma Masykur, sudah banyak sekarang speak up, sudah ratusan orang," kata Sayed.

"Artinya pelaku ini menurut saya sadis sekali, jadi korban generasi muda dan korban juga adik-adik kita dari Aceh ini," tambahnya.

Baca juga: Diperiksa Bareskrim, Rocky Gerung: Kasus Ini Tunggangan Menjilat Kekuasaan, Lawyer Cari Panggung

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved