Persiraja

Harapan Bangsa Tak Segarang Dimurthala Lampineung, Persiraja vs PSPS Riau 0-0, Pires Gagal Penalti

Stadion Harapan Bangsa tak segarang Dimurthala Lampineung, Persiraja vs PSPS Riau harus puas menerima hasil skor kacamata 0-0, Pires gagal penalti.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
Instagram @persiraja_official
Stadion Harapan Bangsa tak segarang Dimurthala Lampineung, Persiraja vs PSPS Riau harus puas menerima hasil skor kacamata 0-0, Pires gagal penalti. 

"Mereka tidak bayar gaji, saya dengar ya, saya nggak mau ikut campur ke manajemen lama, saya dengar sampai tiga bulan gajinya nggak terbayar," tambahnya.

Sebagai orang yang pernah membangun Persiraja dari keterpurukan, menurut Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh itu sudah selayaknya ikut menyelamatkan lagi Persiraja.

"Saya berpikir, menjaga marwah Aceh itu lebih penting daripada saya memperjuangkan ego sendiri," tambahnya.

Baca juga: Sosok Nando, Suami di Bekasi yang Tegas Habisi Istri Sendiri, Gajinya Lebih Rendah dari Istri

Politisi PAN itu mengakui sebenarnya sudah tidak tertarik lagi dengan bisnis bola melalui Persiraja.

Namun dirinya merasa terganjal ketika membaca berita-berita soal keterpurukan Persiraja di media massa, saat klub-klub lain semakin berkembang.

"Saya berpikir, ini Persiraja siapa yang akan menyelamatkan. Nah makanya saya ambil balik," kata Dek Gam.

Siapkan Manajemen Terbaik

Presiden Persiraja itu mengklaim, manajemen Persiraja saat ini jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

"Saya juga mempersiapkan tim yang sangat baik daripada beberapa tahun lalu, termasuk manajemennya. Total," ungkap Dek Gam.

Politikus PAN itu menyampaikan, kalau dulu lebih cenderung mengambil orang-orang dekatnya untuk mengisi manajemen, sekarang akan merangkul anak-anak muda yang memang berkapasitas.

"Manajernya ada Ketua HIPMI Aceh, wakil manajernya ada Ketua KNPI Aceh, ada dari partai lain, wakil presiden saya ambil dari arah Kuta Blang," kata Dek Gam.

"Agar kenapa, publik jangan menganggap oh ini kepentingan 2024. Kan sering itu kita dengar, dibawa ke politik. Salah itu," tambahnya.

Keputusan mengambil Persiraja ini menurut Dek Gam, murni untuk menarik klub kebanggaan masyarakat Aceh itu dari keterpurukan.

"Saya lihat udah nggak benarlah, sudah terlalu banyak masalahnya. Saya merasa malu saat teman-teman di Jakarta termasuk Erick Thohir mempertanyakan itu kepada saya," kata Dek Gam.

"Jadi, itu sebabnya. Mau tidak mau harus saya ambil," pungkasnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved